Penguatan Pendidikan Karakter Siswa melalui Kearifan Lokal
Pendidikan Karakter Rachmadyanti (2017) menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter bergerak dari knowing menuju doing atau acting. Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki alam yang sudah terjadi kerusakan.
Pendidikan karakter adalah mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan berperilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat, bangsa, serta membantu orang lain untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan (Khan, 2010). Proses Pendidikan yang professional dapat membentuk karakter peserta didik. Karakter dapat dimiliki apabila kita memiliki integritas (Fajarini, 2014).
Kearifan lokal merupakan budaya yang dimiliki oleh masyarakat tertentu dan di tempat- tempat tertentu yang dianggap mampu bertahan dalam menghadapi arus globalisasi, karena kearifan lokal tersebut mengandung nilai nilai yang dapat dijadikan sebagai sarana pembangunan karakter bangsa(Ramdani, 2018). Kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus menerus dalam kesadaran masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai dengan yang profan (bagian keseharian dari hidup dan bersifat biasa-biasa saja). (Asriati, 2013)
Hal yang harus diterapkan: 1. Our First Goal : Mulai dari yang kecil
2. Our Second Goal : Mulai dari diri sendiri
3. Our Third Goal : Mulai dari sekarang
Memberikan contoh jika hal terkecil yaitu dengan membuang sampah sembarangan maka akan mengakibatkan lingkungan sendiri kotor dan bau. Baik itu di sekolah dan di rumah peserta didik diajak untuk tidak melakukan membuang sampah sembarangan dengan mencontohkan akibat dari membuang sampah sembarangan disungai maka akan menyebabkan banjir. Setelah memberikan contoh dan sosialisasi kepada peserta maka diberikan penguatan dengan Tindakan nyata yaitu dengan mereka memilah sampah organik dan anorganik. Sampah yang dapat terdaur dengan sendiri nya di alam dan sampah yang membutuhkan waktu lama atau tidak bisa terdaur ulang di alam. Peserta didik diajak untuk melestarikan lingkungan wilayah mereka dengan tetap menjaga kelestarian dan kearifan lokal yang ada di daerahnya. Dengan menjaga kearifan lokal diharapkan dapat membentuk kepedulian untuk tidak membuat kerusakan alam yang akan menjadi kerugian buat penduduk setempat.