Mengukur Stres Pengemudi secara Fisiologis: Uji Validitas Heart Rate Measurement
Sebagai dosen dan peneliti di bidang Psikologi Industri dan Organisasi, saya tertarik untuk memahami bagaimana tekanan kerja dialami oleh individu dalam berbagai konteks, termasuk oleh pengemudi yang setiap harinya berhadapan dengan situasi jalan yang penuh tantangan. Pengemudi bukan hanya mengandalkan keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan untuk mengelola stres dan mempertahankan fokus agar tetap aman dan efisien dalam bekerja. Dari pemikiran tersebut, saya terdorong untuk meneliti bagaimana stres dapat diukur secara objektif melalui indikator fisiologis, khususnya melalui detak jantung.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas heart rate measurement sebagai pengukuran stres pengemudi secara fisiologis. Sebanyak 22 orang pengemudi berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan menggunakan dua instrumen, yaitu skala DASS 21 (Depression Anxiety Stress Scale) untuk mengukur tingkat stres secara psikologis, dan smartwatch Polar M200 untuk merekam detak jantung sebagai indikator fisiologis.
Untuk menguji validitas alat ukur detak jantung, dilakukan uji validasi konkuren, yaitu dengan mengkorelasikan hasil pengukuran detak jantung dengan skor stres dari DASS 21. Analisis dilakukan menggunakan software JASP, sebuah perangkat lunak statistik berbasis open-source.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara skor DASS-S 21 dan heart rate measurement dengan nilai rxy = 0.523. Nilai ini menunjukkan bahwa heart rate measurement memiliki validitas konkuren yang memadai sebagai alat ukur stres fisiologis pada pengemudi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengukuran detak jantung dapat digunakan sebagai indikator yang valid untuk menilai tingkat stres pengemudi secara fisiologis. Temuan ini membuka peluang bagi pengembangan sistem pemantauan stres berbasis teknologi wearable, yang dapat mendukung keselamatan dan kesehatan kerja para pengemudi — aspek penting yang sering luput diperhatikan dalam konteks psikologi kerja dan transportasi.
Jika kalian tertarik untuk membaca penelitian ini secara lengkap, berikut link saya lampirkanValidasi Metode Pengukuran Stres Secara Fisiologis Pada Pengemudi