MANAJEMEN KEUANGAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Oleh : Arwildayanto, M.Pd
(Dosen Manajemen Pendidikan FIP UNG)
Potret Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi merupakan wahana pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat menampung kebutuhan, menyalurkan minat dan kegemaran, meningkatkan kesejahteraan, dan sekaligus menjadi wadah peningkatan kegiatan penalaran dan keilmuan serta arah profesi mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan juga merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integrasi kepribadian manusia Indonesia yang cerdas sebagai perwujudan pencapaian tujuan pendidikan yaitu, (a) menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, (b) mengembangkan dan penyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan Nasional. Organisasi kemahasiswaan diarahkan dan dikembangkan agar mahasiswa mempunyai jiwa penuh pengabdian dan kemandirian serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Universitas, bangsa dan negara berdasarkan atas tata kehidupan yang ilmiah.
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia juga melakukan pengembangan pribadi dan pengembangan wawasan mahasiswanya melalui kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler yang antara lain meliputi pengembangan penalaran/keilmuan, minat dan kegemaran, kesejahteraan, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan Bakti Sosial (Bakso) yang dilaksanakan sejak tanggal 3 s/d 5 Juli 2009 di Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.
Mengingat para mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika dan dalam usia dewasa muda, maka organisasi kemahasiswaan tersebut dikembangkan dengan berpedoman kepada prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa di bawah bimbingan dan koordinasi serta tanggung jawab antara pimpinan Perguruan Tinggi dan Mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan.
Berangkat dari prinsip tersebut di atas, maka dipandang perlu dilakukan suatu pembinaan bagaimana melakukan manajemen keuangan organisasi kemahasiswaan tersebut.
Kita pahami bersama terkait pentingnya laporan pertanggung jawaban keuangan bagi setiap organisasi kemahasiswaan. Kita sebagai mahasiswa selama ini menuntut kepada pihak rektorat atau pihak lainnya yang ada di luar kampus untuk mengeluarkan laporan keuangan yang telah di audit, namun apakah kita sendiri telah melakukanny?.
Buktikan bahwa kita sebagai mahasiswa tidak haya dapat menuntut namun juga dapat membuktikan bahwa kita sanggup mengeluarkan laporan keuangan yang teraudit.
Mari sama–sama kita jadikan ini semua merupakan bagian dari proses pembelajaran, sebelum nantinya kita memasuki dunia yang sebenarnnya yaitu dunia pasca kampus.
Urgensi Badan Audit Kemahasiswaan di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.
Saya pada kesempatan ini mengusulkan beberapa pikiran segar, namun bagi Universitas Indonesia sudah menjadi bagian dari dinamika dunia kemahasiswaan. Universitas Indonesia sudah memiliki Badan Audit Kemahasiswaan, barangkali tidak salahnya kita mengikuti gerak langkah mereka dengan membentuk lembaga Badan Audit Kemahasiswaan yang disingkat dengan BAK di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo. Kebutuhan akan kehadiran BAK UNG ini semakin menjadi kebutuhan mendesak, hal ini terkait dengan berbagai fenomena yang kurang sehat dalam organisasi kemahasiswaan itu sendiri serta dengan adanya status baru UNG menjadi Badan Layanan Usaha menuntut keberadaan organisasi ini semakin penting.
Pada prinsipnya, BAK UNG merupakan lembaga yang bertugas untuk melaksanakan audit atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan organisasi kemahasiswaan di setiap organisasi kemahasiswa yang ada di UNG. Namun pada dasarnya, BAK UNG memiliki peran yang lebih besar lagi, yaitu berupaya dalam menanamkan praktik tata kelola organisasi yang baik ke dalam organisasi kemahasiswaan yang ada di UNG.
Salah satu prinsip dasar dalam mencapai tata kelola organisasi yang baik adalah transparansi dan akuntabilitas. Pengurus organisasi kemahasiswaan harus bersikap transparan dan akuntabel dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan organisasi kemahasiwaan kepada seluruh mahasiswa selaku pemilik kepentingan utama, dalam hal ini termasuk pengelolaan keuangan organisasi.
BAK UNG yang akan kita lahirkan itu nantinya perlu mempersiapkan Standar Akuntansi lembaga kemahasiswaan, sekaligus Pedoman Pelaporan Keuangan Organisasi Kemahasiswaan. Pedoman pelaporan ini nanti menjadi pedoman bagi seluruh organisasi kemahasiswaan di UNG dalam menyajikan laporan keuangannya. Penerapan pedoman ini nantinya akan selalu dipantau dan akan selalu dikembangkan agar selalu dapat memenuhi perkembangan kebutuhan organisasi kemahasiswaan seiring dinamika yang terjadi dalam dunia kemahasiswaan. Untuk menjaga independensi dan profesionalisme kerja BAK, maka perlu juga dibuatkan kode etik yang berisi norma-norma yang harus dipatuhi oleh setiap anggota BAK dan Pemeriksa selama menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas BAK itu sendiri.
Demikianlah pokok-pokok pikiran ini disampaikan, dengan harapan kita semua memiliki niat yang sama untuk membangun organisasi kemahasiswaan secara kuat, transparan dan akuntabel dalam mengelola keuangan yang didapatkan dari berbagai pihak.
Gorontalo, 4 Juli 2009
Arwildayanto, M.Pd
Lampiran 1
FORMAT LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
Materi Penulisan
1. PENDAHULUAN
Berupa kata pengantar dari ketua atau pengurus organisasi
2. KONDISI OBJEKTIF ORGANISASI
Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi kegiatan organisasi
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
3. KEBIJAKAN ORGANISASI
Berdasarkan kondisi objektif organisasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal, pengurus menjelaskan kebijakan yang diambil sebagai program kegiatan organisasi.
4. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA (Realisasi Program Kerja)
Melampirkan program kegiatan organisasi (yang terlaksana maupun tidak). Termasuk kegiatan dari masing-masing seksi / divisi / komisi atau lampiran LPJ dari unit-unit kegiatan dibawah koordinasi organisasi yang bersangkutan (BSO = Badan Semi Otonom) dan kepanitian yang dibentuk organisasi.
5. KENDALA ORGANISASI
Menjelaskan kendala yang dialami pengurus ketika mengadakan kegiatan atau menjelaskan perihal kegiatan yang tidak dapat terlaksana sesuai dengan kondisi objektif organisasi.
6. KESIMPULAN
Merupakan kesimpulan dari laporan pertanggung jawaban pengurus, (biasanya pengurus akan sedikit merendah dan berharap agar laporan tersebut diterima).
7. PENUTUP
Ucapan terimakasih yang ditujukan bagi fihak-fihak yang selama ini membantu/berperan serta dalam kegiatan serta fihak-fihak yang membantu penyusunan LPJ tersebut. LPJ ditutup dengan tanggal pembuatan LPJ dan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris organisasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Kegiatan
Laporan Keuangan (Pembukuan)Surat Masuk dan Surat keluarProposal Masuk dan Proposal keluarInventarisasi Organisasi