SUKU BAJO DESA TOROSIAJE

19 April 2024 12:46:33 Dibaca : 203

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam suku bangsa yang menyebar dan menetappada berbagai pulau besar maupun pulau-pulau kecil yang membentang dari Sabang sampai Merauke.Mereka mendiami wilayah-wilayah tersebut secara turun temurun dengan kebudayaan, kelembagaan, sertasistem sosial dan ekonomi lainnya masing-masing. Aktivitas ekonomi tersebut tidak lepas dari interaksi antarindividu serta kelompok intern etnis tersebut. Pada interaksi intern masyarakat dalam satu etnis telahmenimbulkan proses sosial dalam masyarakat itu sendiri. Geertz dalam Mubyarto et.al (1993) mencatat diIndonesia terdiri dari kurang lebih 300 etnik (suku bangsa) dengan kebudayaannya sendiri-sendiri, dengan250 bahasa daerah yang berbeda. Berbagai suku serta etnis yang dimaksud mendiami wilayah dengankondisi serta letak geografis yang beragam. Sebagian suku lagi mendiami kawasan sekitar hutan, yangmengandalkan hidup sebagai petani ladang berpindah atau menggantungkan diri dengan memungut hasilhutan yang menyebabkan mereka hidup terisolasi. Tetapi sistem transportasi akan mempermudah masyarakatuntuk melakukan kegiatan ekonomi, (Rozaq, 2019).

Sebagian pulau bahkan dalam kuantitas besar masyarakat tinggal dan hidup di daerah pantai dan pesisir,dengan kegiatan ekonomi, sosial dan budaya yang tidak lepas dari laut. Wilayah pantai dan pesisirmerupakan salah satu area tempat hidup dan berusaha bagi masyarakat dari berbagai suku yang banyakmengandalkan hasil laut serta sumberdaya alam terbuka (open resource) seperti halnya suku Bajo. Jenis matapencaharian penduduk sangat bergatung dari kondisi alam atau sumber daya yang ada, (Kartini, et al, 2018).Berdasarkan hasil pengamatan suku Bajo adalah sekumpulan orang yang mengandalkan hasil laut sertasumberdaya alam sebagai mata pencaharian mereka. Suku Bajo sejak dulu telah menempati laut, pesisir dankepulauan, bahkan terkesan mereka tidak bisa melangsungkan aktivitasnya di daratan dibanding dengan sukulain. Suku Bajo yang ada di Gorontalo terletak di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, yang berjaraktujuh jam perjalanan ke arah barat dari Kota Gorontalo tersebar dalam tiga wilayah desa yaitu di DesaTorosiaje, Desa Torosiaje Jaya dan Desa Bumi Bahari.

Suku Bajo mengandalkan hasil laut sebagai sumber kehidupan dan wisatawan yang berkunjung ke lokasi.Hasil penelitian oleh Moses, (2008) di dapatkan cara hidup suku Bajo Torosiaje telah mengalami perubahandari cara hidup di laut ke cara hidup di pesisir. Sebagian dari mereka mulai berpartisipasi pada pertaniansesuai anjuran pemerintah dan kurang lebih 300 kepala keluarga berpindah ke pesisir darat. Tentu saja,kondisi ini akan menjadi polemik pada masyarakat yang akan mengalami transisi. Sehingga suku Bajo yangberada di darat dan suku Bajo yang berada di laut tidak hanya mengandalkan hasil laut sebagai sumber matapencaharian mereka. Dengan kondisi sosial ekonomi yang mulai beragam maka diperlukan suatu kajianterhadap kondisi sosial ekonomi suku Bajo yang ada di darat dan suku Bajo yang ada di laut untuk melihatperbedaan kondisi sosial ekonomi di kedua wilayah suku Bajo tersebut. Karakteristik masyarakat tidakterlepas dari kondisi sosial ekonomi dan budayanya, (Wihasta, & Prakoso, 2012).Permasalahan sosial ekonomi masyarakat bisa dipengaruhi oleh faktor pendidikan, tanggungan keluargadan keterlibatan masyarakat, (W Kadir, 2012). Adapun Sosial menurut (Markus, 2010: 2) adalah Keadaandimana terdapat kehadiran orang. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukanpenelitian terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat suku Bajo yang berada di wilayah di Torosiaje lautdan Torosiaje darat di Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong