Pengembangan Modul Pencegahan Investasi Fiktif untuk Mahasiswa dan Karyawan

E-Modul Pencegahan Investasi Fiktif untuk mahasiswa dan Karyawan.
Indonesia mengalami peningkatan signifikan kasus investasi fiktif dalam lima tahun terakhir. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan adanya ratusan entitas investasi ilegal yang merugikan masyarakat hingga triliunan rupiah. Kasus seperti skema Ponzi, money game, dan investasi robot trading ilegal terus bermunculan dengan modus operandi yang semakin canggih. Investasi fiktif, yang sering kali merugikan banyak individu dan masyarakat, semakin meluas, sementara pengelolaan keuangan yang baik dapat mencegah kerugian tersebut serta meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat. Pengelolaan keuangan UMKM sangat dipengaruhi oleh pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan mengenai literasi keuangan, yang merupakan aspek krusial dalam mencegah investasi fiktif serta memperkuat kemampuan pengelolaan keuangan (Nurjanah et al., 2022).
Fenomena ini mengindikasikan rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama dalam aspek pemahaman produk investasi dan manajemen risiko. Masyarakat cenderung tertarik pada tawaran keuntungan tinggi tanpa mempertimbangkan aspek legalitas dan risiko investasi. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah melalui pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan keuangan. Pentingnya pendampingan dalam kegiatan pengelolaan usaha, yang mencakup pengolahan produk dan penyampaian materi mengenai manajemen keuangan yang tepat, untuk mempersiapkan masyarakat dalam menjalankan usaha secara efektif dan efisien (Cahyaningtyas et al., 2023).
Investasi fiktif merupakan kegiatan penghimpunan dana masyarakat dengan menjanjikan keuntungan tinggi yang dilakukan tanpa izin dari otoritas berwenang atau menggunakan skema yang menyalahi aturan. Ciri utama investasi fiktif meliputi janji keuntungan tidak realistis, tidak terdaftar di OJK, sistem piramida atau Ponzi, tekanan untuk segera bergabung, dan kurangnya transparansi.
kategori investasi yang paling menarik bagi generasi muda saat ini adalah investasi yang memberikan keuntungan yang cepat dan tidak terlalu memerlukan pengetahuan mendalam, namun di sisi lain, ini juga meningkatkan risiko terjebak dalam investasi fiktif. Mereka menunjukkan bahwa kurangnya literasi keuangan di kalangan generasi baru, terutama di Jawa Barat, membuat mereka rentan terhadap penawaran investasi yang tidak memiliki dasar yang kuat Sani & Paramita (2024). Fenomena yang sama juga ditemukan dalam studi lain yang menunjukkan bahwa banyak individu melangkah ke investasi tanpa pemahaman yang mendalam tentang risiko yang terlibat, yang dapat mengarah pada keputusan yang buruk (Hafidah & Nurdin, 2022).
Praktik investasi fiktif seringkali menggunakan strategi pemasaran yang sangat persuasif, termasuk memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan investasi yang tidak jelas. Penelitian terkait memperlihatkan bahwa ketidakpahaman investor tentang pajak dan kewajiban pengelolaan investasi terkadang digunakan oleh oknum tertentu untuk menipu (Prawira et al., 2023). Kelemahan dalam pemahaman dasar mengenai investasi mulai dari peran pajak hingga pengelolaan risiko merupakan faktor kunci yang mengarah pada kerugian finansial yang signifikan.
Pentingnya pengetahuan tentang profil risiko dalam menghindari keputusan investasi yang buruk. Kesadaran terhadap risiko dan membedakan investasi yang sah dari yang tidak sah menjadi aspek krusial bagi calon investor (Aziz & Falani, 2024). Ketidaksadaran ini bisa berujung pada kerugian besar, di mana banyak yang terjebak dalam investasi palsu karena janji keuntungan yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan.
Penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda investasi fiktif, termasuk penawaran yang terlalu menarik dan ketidakjelasan mengenai asal usul serta perkembangan investasi tersebut. Kesadaran akan risiko yang melekat dalam setiap keputusan investasi adalah kunci untuk menghindari penipuan (Yuliani, 2024). Semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat akan risiko investasi, semakin rendah kemungkinan mereka menjadi korban investasi fiktif.
E-modul merupakan media pembelajaran digital yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. E-modul memungkinkan integrasi multimedia, simulasi interaktif, dan self-assessment yang mendukung pembelajaran mandiri. Pengembangan e-modul dengan konten spesifik tentang pencegahan investasi fiktif diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan yang aman dan bertanggung jawab. pelatihan pengelolaan dalam pendidikan kesejahteraan keluarga diasumsukan efektif dalam mencapai tujuan keuangan, baik individu maupun keluarga, sehingga memperkuat fondasi pengelolaan keuangan yang baik (Ariani et al., 2021).
E-modul adalah modul elektronik yang dirancang sebagai bahan ajar mandiri dengan memanfaatkan teknologi digital. Menurut Depdiknas, modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami sesuai tingkat pengetahuan dan usia peserta didik. E-modul mengintegrasikan teks, gambar, audio, video, dan elemen interaktif yang memfasilitasi pembelajaran aktif.
Adapun Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yakni:
1.) Lembar Validasi Expert Judgement: Menilai aspek kelayakan isi, penyajian, dan kebahasaan dengan skala Likert 1-5. Kategori 1=Sangat Tidak Layak; 2=Tidak Layak; 3=Sedang; 4= Layak; 5=Sangat Layak.
2.) Tes Pemahaman Pengelolaan Keuangan: Soal pilihan ganda yang mengukur pemahaman konsep investasi, kemampuan identifikasi investasi bodong, dan pengelolaan keuangan. Analisis Efektivitas menggunakan Paired T Test untuk membandingkan pemahaman kelompok sebelum dan setelah pemberian e-modul.
Validasi expert judgement menunjukkan e-modul layak digunakan dengan skor rata-rata 4,4 dari skala 5. Uji efektivitas menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman pengelolaan keuangan dari skor mean pretest 3,44 menjadi posttest 8,98 (p<0,05). Efektivitas e-modul didukung oleh tiga faktor utama: aksesibilitas yang memungkinkan pembelajaran mandiri, interaktivitas melalui quiz dan simulasi kasus, serta kontekstualitas dengan menggunakan studi kasus nyata investasi bodong di Indonesia. E-modul pencegahan investasi fiktif terbukti efektif meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan mahasiswa secara signifikan.
Hasil penelitian dapat dilihat pada artikel di link ini
