ARSIP BULANAN : June 2020

Riset dan Peluang Kerja

19 June 2020 23:47:59 Dibaca : 135

Webinar Merdeka Belajar

19 June 2020 23:39:30 Dibaca : 96

Dewa Gede Eka Setiawan, Gede Bayu Suparta

 

Metode pengukuran energi gelombang pasang surut berdasarkan rekaman citra timelapsed permukaan fluida telah dilakukan. Eksperimen simulasi gelombang pasang surut dihasilkan dari pengaturan pompa air yang dikontrol oleh solenoid valve menuju suatu pipa pengamatan. Air yang dilewatkan pada pipa transparan sebagai permukaan fluida menggambarkan gelombang pasang surut yang dapat diamati menggunakan CCD kamera. Frekuensi gelombang pasang surut dihasilkan dari bukatutup frekuensi solenoid valve karena frekuensi buka tutup solenoid valve beroperasi maka pasang surut berubah sebagai fungsi waktu dan bisa diamati menggunakan metode perekaman citra timelapsed. Persamaan pasang surut dikembangkan berdasarkan perekaman citra. Persamaan ini diperoleh dari hasil menggunakan persamaan lagrange. Hasil simulasi mendekati hasil dari perhitungan menggunakan persamaan lagrange. Hasil eksperimen menunjukan sifat kuantitas fisika seperti periode osilasi, frekuensi, amplitudo, dan kecepatan gelombang dapat dihitung besar energi pasang surut. Energi gelombang pasang surut permukaan fluida sebagai variasi frekuensi solenoid valve sebesar 4 Hz, 2 Hz dan 0,67 Hz berturut-turut dihasilkan energi gelombang sebesar 3,25x10-2 joule, 15,33x10-2 joule dan 198,24x10-2 joule. Dengan asumsi frekuensi gelombang datang sesuai dengan frekuensi buka-tutup solenoid valve, maka frekuensi pasang surut mempengaruhi energi gelombang pasang surut yang dihasilkan. sehingga kesimpulannya bahwa frekuensi gelombang pasang surut mempengaruhi hasil energinya.Semakin kecil frekuensinya semakin besar energi gelombang yang dihasilkan pada permukaan fluida.

A method on measurement of a tidal wave energy based on time lapsed image recording of the surface of fluid has been carried out. Experimental simulation has been developed using pumped water flow that was controlled by a solenoid valve. The water was passed through a transparent tube in which the surface of the fluid as a representation of the tidal wave can be examined using a CCD camera. The frequency of the tidal wave was resulted from open-close frequency of the solenoid. As the open-close frequency of the solenoid was run, a tidal change as a function of time can be examined using a time lapsed image recording method. The tidal pattern was developed based on the images recorded. The tidal pattern was then compared by pattern resulted from lagrange formulation. The pattern resulted from simulation was similar to the pattern resulted from lagrange formulation. The results of the experiment showed that the physical quantities such as the period of oscillation, frequency, amplitude and speed of wave can be calculated to yield the tidal energy. The tidal wave energy of the fluid surface as a variation of frequency for solenoid valve 4Hz, 2Hz and 0,67Hz yield wave energy of 3.25x10-2 Joules, 15.33x10-2 Joules and 198.24x10-2 Joules respectively. Assuming the open-close solenoid was proportional to the frequency of the tidal oscillation, then it was concluded that the frequency of tidal wave affects the resulting of energy. The lower the frequency, the higher the tidal wave energy.

Kata Kunci : energi gelombang, pasang surut fluida, perekaman timeplased.

 

Download

Nurul Dzakiya, Muhammad Agsti Buana Aditya, Harsano Jayadi, Dewa Gede Eka Setiawan

Abstract

Analisis sebaran lava bantal Watuadeg di Kecamatan Berbah DI Yogyakarta yang didukung data Vertical Electrical Sounding (VES )telah dilakukan.Keterdapatan lava bantal yang tersingkap di permukaan merupakan penanda bahwa dahulu daerah tersebut merupakan laut. Akibat proses geologi terutama tektonik mengakibatkan lava bantal tersebut terangkat kedaratan. Lava bantal yang belum tersingkap karena tertutup oleh soil (lapukan batuan) menjadi daya tarik tersendiri untuk dikaji. Persebaran lava bantal permukaan dominan mengalir dari sumbernya ke arah selatan dan menyebar ke tenggara serta dibatasi oleh Sungai Opak. Berdasarkan hasil analisis data VES, keberadan lava bantal di lokasi titik pengukuran berada di kedalaman 4 m dengan nilai resistivitas sebesar 1321,08 Ωm. Berdasarkan dari data geologi dan nilai resistivitas batuan tersebut dapat disimpulkan bahwa penyebaran lava bantal dominan ke arah selatan dari pusat erupsinya dengan sayap sebaran ke arah tenggara dan barat daya serta sebarannya masih ada di bawah permukaan

Keywords

Lava Bantal; Watuadeg; Berbah; Vertical Electrical Sounding

 

link