ARSIP BULANAN : January 2013

Penelitian Perdana

24 January 2013 18:01:51 Dibaca : 2851

Penelitian adalah penyelidikan atau investigasi suatu persoalan yang dilaksanakan dalam proses yang sistematis untuk menyusun atau mengembangkan suatu teori keilmuwan. Kegiatan studi secara sistematis dan mandiri ini membuat ilmu pengetahuan dibangun tidak berdasarkan opini yang dibangun di dalam suatu kelompok. Penelitian dapat dilakukan secara perseorangan (seperti penulisan Skripsi/Tesis/Disertasi) dibawah bimbingan seorang ahli ataupun kelompok (tim peneliti) dengan tujuan untuk membangun teori keilmuwan yang baru atau mengembangkannya. Sebuah penelitian terdiri dari proses identifikasi masalah yang dituangkan dalam bagian Pendahuluan; Pendalaman pengetahuan atas isu yang diangkat dimuat dalam bagian Kajian Pustaka; Desain sebuah investigasi yang tertata rapi dalam bagian Metode; Hasil analisis data yang dilakukan tertuang di dalam bagian Temuan dari sebuah penelitian; Diskusi atas isu yang diangkat dalam penelitian dengan mempertimbangkan temuan dan kajian yang pernah dilakukan mengenai isu dimaksud ditampilkan di dalam bagian Pembahasan; Terakhir, inti temuan serta rekomendasi dari sebuah penelitian disuguhkan pada bagian Kesimpulan penelitian.


Jelas sulit "kelihatannya" untuk mengawali sebuah penelitian, apalagi itu adalah penelitian pertama kita. kata "kelihatannya" diungkapkan oleh mereka yang sudah merasakan nikmatnya meneliti dan mudahnya mengawali sebuah penelitian. Tidak sedikit mahasiswa yang diminta untuk menyusun sebuah penelitian berakhir dengan kebingungan. Bagi mereka, sulitnya menyusun sebuah penelitian menjadikan hal ini justru sebuah penghalang penyelesaian studi kesarjanaannya. Hal lain yang juga menjadi persoalan adalah pendekatan penyusunan sebuah penelitian perdana yang dilakukan seorang pembimbing terhadap mahasiswanya. Jelasnya, seorang pembimbing penelitian meminta seorang pemula/mahasiswa bimbingan menyusun "Judul" penelitian. Sodoran judul penelitian adalah syarat utama untuk memulai pembimbingan. Sangat ironis, seperti seorang ayah yang diminta menyiapkan "nama" anaknya sementara sang ayah tidak pernah tahu apakah si bayi adalah laki-laki atau perempuan.


Perlu dipahami bahwa sebuah penelitian dilakukan karena seorang peneliti "menemukan" sebuah persoalan dan bukan "mencari" apalagi "menciptakan" sebuah persoalan untuk diteliti. Idealnya persoalan yang diangkat di dalam sebuah penelitian untuk diungkap secara jelas adalah sesuatu yang menarik bagi si peneliti untuk menyelidikinya. Ketertarikan terhadap suatu topik akan membawa kita pada persoalan yang bisa diangkat sebagai sebuah isu penelitian. Melakukan pendalaman pemahaman terhadap topik yang menurut kita menarik sangat penting untuk meyakinkan diri kita dan audience bahwa kita benar-benar melihat dan memahami terdapat sebuah persoalan di dalamnya yang perlu untuk diteliti. Apabila dianggap perlu, lakukan pengamatan dilapangan untuk meyakinkan diri kita bahwa isu tersebut berna-benar ada. Selanjutnya, susunlah hasil identifikasi dan pendalaman materi yang ada kedalam sebuah tulisan yang akan mengawali susunan awal kerangka penelitian kita. Baiknya sebuah judul penelitian akan terlihat bila bagian pendahuluan penelitian telah selesai. Pendahuluan yang telah disusun akan memandu judul yang tepat atas penelitian tersebut. Sebaliknya, judul yang disusun mendahului sebuah penduhulan justru akan membuat penelitian akan bersifat subyektif berpusat pada judul yang ada. Penelitian akan diarahkan oleh judul yang ada. Sebuah judul tulisan merupakan cerminan isi tulisan, jadi semestinya judul sebuah tulisan tercipta setelah tulisan tersebut telah selesai ditulis.

Penulisan Abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah

24 January 2013 17:59:36 Dibaca : 307847

Abstrak merupakan sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya. Di dalam dunia akademik, tulisan pendek ini digunakan oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Dalam dunia maya (internet), sebuah abstrak digunakan sebagai gambaran singkat atas sebuah karya tulis ilmiah/penelitian untuk dibaca, sebagaimana halnya sebuah “display” model pakaian dipajang untuk dilihat atau diuji pakai sebelum dibeli. Selanjutnya, bagian lengkap sebuah penelitian dijual kepada mereka yang berminat untuk mendapatkannya.

Struktur penulisan sebuah abstrak yang terjadi saat ini menggambarkan ketidakpastian konsep atau ketidakjelasan panduan yang dimiliki tentang susunan yang jelas dari sebuah abstrak. Alasan atau pandangan atas perbedaan yang terjadi di dunia akademik tidak dibahas dalam tulisan ini karena saat ini yang lebih penting meluruskan dan atau menyamakan pandangan tentang penulisan sebuah abstrak yang baik. Penulisan sebuah abstrak harusnya memperhatikan:

1. Struktur Paragraf.

Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan keseluruhan isi tulisan secara singkat dan jelas. Penulisannya tidak melakukan indensasi pada kalimat pertama paragraf. Single space adalah pilihan yang dimiliki oleh penulis untuk menyusun kalimat dalam paragrafnya. Lebih dalam, kadang seorang pembimbing Skripsi/Tesis/Disertasi mengatur hingga pada penggunaan jenis huruf dan ukuran tertentu.

2. Jumlah kata.

Idealnya sebuah paragraf terdiri dari 150 sampai dengan 200 kata. Namun, pertimbangan jumlah kata yang paling tepat dalam penulisan Skripsi, Tesis, ataupun disertasi biasanya bergantung pada pertimbangan pandangan pembimbing (supervisor) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam penulisannya. Seorang supervisor harusnya tidak mempertimbangkan jumlah kata sebagai acuan utama penulisan paragraf, karena bagian utama justru isi (content) paragraf.

3. Isi paragraf.

Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4 bagian empiris dari sebuah abstrak. Pertama, indentifikasi fokus penelitian dijelaskan secara singkat agar pembaca memahami apa yang diamati oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya. Kedua, penulis perlu menggambarkan secara jelas desain penelitian yang dilakukan dalam proses pencarian jawaban atau solusi atas persoalan yang diangkat di dalam penelitiannya. Desain langkah penyelesaian masalah ini oleh mahasiswa lazim dikenal dengan istilah Metode Penelitian. Ketiga, selanjutnya penulis akan menjelaskan hasil temuannya kepada pembaca. Beberapa peneliti menganggap hasil temuan yang diungkap tidak perlu mengungkap pembahasan yang dilakukan karena hal itu justru akan membuat pengulangan isi tulisan. Jelas maksudnya karena bagian pembahasan temuan penelitian juga diurai di dalam bagian kesimpulan. Keempat, perlunya bagian kesimpulan di dalam sebuah tulisan juga terlihat di dalam sebuah abstrak yang tetap mendapatkan perhatian penting sebagai bagian akhir dari paragraf. Pada bagian ini kadangkala sejumlah peneliti menyisipkan rekomendasi penelitian namun tanpa pembahasan atau uraian yang panjang. Lebih lanjut, tidaklah lazim sebuah abstrak diisi oleh nama si penulis serta para pembimbing tulisannya, apalagi hal itu ditulis dalam huruf cetak tebal.

Penulisan abstrak memang tidak bisa diselesaikan dalam satu kali penulisan. Sama halnya dengan penulisan esei (essay), penulisan abstrak juga memerlukan latihan agar bisa menciptakan hasil tulisan yang baik. Saat ini panduan penulisan menggunakan APA (American Psychology Association) style telah populer digunakan di perguruan tinggi. Meskipun panduan penulisan ini bukanlah satu-satunya panduan penulisan yang ada, APA style menjadi pilihan banyak para penulis dikarenakan pertimbangan panduan ini digunakan oleh banyak perguruan tinggi di dunia sehingga juga memundahkan penyesuaian dan penerimaannya.

Roles of the computers: What do they say?

24 January 2013 17:58:48 Dibaca : 5008

The era of technology has affected human life. Computers, one of the most popular technologies, integrate into almost all human activities. It has been integrated into most school curriculums as a teaching aid; it is helpful to increase education quality. The significances of computers raise the demand of computers need in education every year. Fore example, it has been reported in 2008, the average number of computers in primary, secondary, and special schools in England increases annually.

This technology gives teachers chance to bring creative teaching activities. A teacher, for example, can use computers to collect student’s feedback from questions delivered (Light and Littleton, 1999). Teachers are easy to create and bring an interesting situation in the teaching as computers can help teachers in many ways, such as doing an interesting class presentation using the PowerPoint in Microsoft Office program. It is easy for students to understand materials given in class and brings new learning experience (Polontalo, 2010). Furthermore, the benefits of computers in education vary as it offers different programs that can be used for different purposes and in difference situations.

Firstly, students use word processors in the computers to help them in learning writing skills. Instead of doing handwriting, computers show its role to assist students in doing writing through word processors. Not only assist students to produce their writing works, word processors also help students in revising, editing, formatting, and printing the written work (Norton and Sprague, 2001). Students, for example, do assignments on the word processors easily and quickly. This program gives students more opportunities to arrange and to edit their writings without a need to rewrite the entire paragraphs. In addition, they find it easy to correct mistakes in writing words (Norton and Sprague, 2001).

Furthermore, word processors in educational setting become more useful as it can assist students to improve writing problems. A research conducted by Warden and Chen (quoted in Chen, 2005) toward 381 college students concluded that computers assist students to improve their writing errors through feedback given on their works in a computer program. Many researchers suggested that computers can be a student assistance to improve their writing skills. Chen (2005) had investigated the performance comparison between students who were studying in the traditional teaching class and computer-aided class. It obviously indicated the performance of teaching with computer aids were significantly better than a traditional class.

Recently, computers are also used as a source of information for students in assisting to do assignments. There are sorts of information can easily be found on the internet. Today, education takes the advantage of internet as one of the main sources of information for materials used in the teaching and learning. Internet offers alternative references to get and publish information very fast. Information in printed-texts, nowadays, is no longer popular because of the existence of new digital information sources. The use of World Wide Web as a system provides all kinds of information on the internet (Norton and Sprague, 2001). World Wide Web may simplify the use of internet in searching information (Provenzo, Brett, and McCloskey, 1999). Students can find various information that they need from the internet in seconds. Another role of computers as a source of information through internet can be proved by the use of search engines on the internet to get information when it is difficult to get information from World Wide Web. Norton and Sprague has asserted (2001, p.143) that "Search engines allow you to type in key words or phrases and then search Web pages for these terms." Search engines, such as Google (http://www.google.com), Yahoo (http://www.yahoo.com), Hotbot (http://www.hotbot.com), Search (http://www.google.com), are very popular for students to get information of something in detail.

Finally, computers are also used as a tool of communication in the teaching and learning. Internet connection possibly gives opportunity to students to communicate with teachers in a distance-learning format. A teacher can communicate with students wherever the students are around the world as long as they have computers connect to internet in front of them. Anna, a school teacher, explained that her students not only did their researches on the internet, but they also collaborate with other students who were in different places (quoted in Roblyer, 2006). Light and Vivienne (1999) said that the role of computers in education possibly gives students opportunity to interact with their teachers and other students. Computers ignore distance and limit of time between a teacher and students to study, because a teacher and his or her students can do the teaching and learning in anywhere and at anytime with computers. Some teachers are convinced that using computers in a communication or an interaction obviously can be a good way of learning (Light and Littleton, 1999). University teachers have actually applied it to their students since there are several courses provided in a distance-learning format. Among teachers and students or among students themselves interact in distance using computers with internet access.

There are several forms of distance interactions assisted by computers in educational setting. Teleconference is one sort of distance interactions that is now being developed in education. An online interactive communication, which is assisted by computers, help students to be able to communicate with their teachers as if the teachers are in front of them. It allows people to talk and to see each other in the interaction (Norton and Sprague, 2001). Indeed, it will be more interesting for students as they are really attracted on the use of computers. Another role of computers in the communication can be seen from the use of "chat" activity. It allows people from all around the world to interact at one time, in many different channels, with many different people (Norton and Sprague, 2001). In addition, chat may also help students, who cannot express their ideas face-to-face to teachers. Computers, as a tool of communication, can also be used to send mail electronically instead of sending it by air post travel that may take days to be received. Computers are able to send and to receive messages instantly known as e-mail (Norton and Sprague, 2001). The use of e-mail allows a teacher talk to students about a topic of discussion privately. Indeed, it has been proved in University of Newcastle in its course, the Computer in Education, which comes in a model of distance learning (Postgraduate Course Information of the Faculty of Education and Arts at University of Newcastle, 2009). Students and lecturers communicate using “Blackboard” which is provided on university website. This tool allows students to ask questions and get answers from their lectures directly; also, students are able to see their courses timetable on it.

In brief, computers have shown its functions or roles in educational setting, which it leads to changes in teaching and learning experience. Computers show its role as word processors, both for teacher and students in their writing skills. In addition, it can be used as a source of information for students to develop their knowledge on a course of materials. Finally, computers become a new century tool of communication that eases students to chat with a teacher or other students from different places. Computers will always play these significant roles in educational setting as it is considered may bring an affective model of teaching and learning.

References
Chen, Li-Ling. (2005). Examining the role of the computer in EFL instruction. Electronic Journal for Integration of Technology in Education, 4, 30-63. Retrieved March 27, 2009, from http://ejite.isu.edu/Chen.pdf
Department for Children, Schools, and Families. (2008). Schools: Use of Information and Communications Technology. Retrieved March 28, 2009, from http://www.dcsf.gov.uk/trends/index.cfm?fuseaction=home.showIndicator&cid=3&iid=14
GradSchool. (2009). Master of Educational Studies. Faculty of Education and Arts. New South Wales, Australia: University of Newcastle. Retrieved March 27, 2009, from http://www.newcastle.edu.au/program/10418.html
Light, P. and Littleton, K. (1999). Learning with computers: Analysing productive interaction. New Fetter lane, London: Routledge.
Light, P. and Vivienne, L. (1999). Analyzing asynchronous learning interaction: Computer-mediated communicational undergraduate setting. Learning with computers: Analysing Productive Interaction, 1, 162-178. New Fetter lane, London: Routledge.
Norton, P. and Sprague, D. (2001). Technology for Teaching. United States of America: Allyn & Bacon.
Provenzo, E. F. Jr., Bret, A., & McCloskey, G. N. (1999). Computers, Curriculum, and Cultural Change. Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Polontalo, I.R. (2010). EFL teachers from Indonesia: Perception of the roles of computers in the classroom.
Roblyer, M. D. (2006). Integrating Educational Technology into Teaching. New Jersey, United States of America: Pearson Education, inc.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong