Kelimpahan dan pola sebaran bulu babi di perairan Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo

26 January 2021 18:41:42 Dibaca : 254

Wiyanti Abd Kadir1, Sri Nuryatin Hamzah1, La Nane1

1Jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Negeri Gorontalo. Email korespondensi: lanane@ung.ac.id

 

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan pola sebaran bulu babi di Perairan Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020. Sebanyak tiga stasiun penelitian ditetapkan yaitu di Tamboa Barat, Tamboa Tengah dan Tamboa Timur. Kelimpahan  bulu  babi  dihitung dengan  menggunakan  transek  kuadran berukuran 1 × 1 m yang diletakkan sepanjang 25 m tegak lurus dari garis pantai menggunakan transek garis. Spesies bulu babi yang ditemukan diidentifikasi secara in situ dan pola sebaran bulu babi dihitung dengan menggunakan indeks dispersi morista. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan 5 jenis bulu babi di Pantai Botubarani yaitu jenis Echinometra mathaei, Diadema setosum, Echinotrix calamaris, Echinotrix diadema dan Tripneustes gratilla. Bulu babi jenis Echinometra mathaei merupakan jenis dengan kelimpahan tertinggi di seluruh stasiun penelitian yaitu 25 ind./25 m2 di stasiun Tamboa Barat, 9 ind./25 m2  di stasiun Tamboa Tengah dan 7 ind./25 m2 di stasiun Tamboa Timur. Adapun pola sebaran bulu babi yang ditemukan di perairan Botubarani termasuk mengelompok untuk Echinometra mathaei dan pola seragam untuk bulu babi Diadema setosum, Echinotrix calamaris, Echinotrix diadema dan Tripneustes gratilla. Hasil analisis ANOVA menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelimpahan bulu babi dan parameter kualitas air di seluruh stasiun penelitian. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan kondisi lingkungan di tiga lokasi pengambilan sampel penelitian.

Keywords

Bulu babi, Kelimpahan, Sebaran, Botubarani, Gorontalo

 

Full Text

PDF

 

References

Afifudin, I. K. Suseno, S. H. Jacoeb, A. M. (2014). Profil Asam Lemak Dan Asam Amino Gonad Bulu Babi. Departemen Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/8138/6387

Agassiz. & Desor. (1846). Salmacis bicolor.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Salm acis_bicolor. 2020-23-09.

Agassiz. (1863). Centrostephanus rodgersii.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Centr optephanus_rodgersii. 2020-23-09.

Alwi, D. Muhammad. S. Hi. Tae. R. (2020). Karakteristik Morfologi dan Indeks Bulu babi (echinoidea) di Perairan Desa Wawama Kabupaten Pulau Morotai. Program Studi Ilmu Kelautan. FPIK UNIPAS Morotai. https://ejournalfpikunipa.ac.id/index.php/JSAI/article/download/95/54/.

Anwar, C. Muzahar., & Karlina, I. (2015). Bioekologi bulu babi (Echinoidea) di perairan laut teluk dalam Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Jurnal Umrah, 1-9. http://jurnal.umrah.ac.id/?p=3757

Arhas, R. F. Mahdi, N & Kamal. S. (2015). Struktur komunitas dan karakteristik bulu babi (echinoidea) di zona Sublitoral Perairan iboh kecamatan sukakarya kota       sabang.     Program    Studi    Biologi.     Fakultas     Tarbiyah     dan Keguruan UIN. Ar Raniry. https://jurnal.ar raniry.ac.id/index.php/PBiotik/ar ticle/download/2691/1949.

Audouin. (1829). Diadema savignyi.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Diadema_sa vignyi. 2020-23-09.

Baker. (1967). Diadema palmeri.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Diadema_palme ri. 2020-23-09.

Baruadi, H. (2017). Kepadatan dan pola sebaran bulu babi (Echinoidea) di Desa Lamu Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo [Skripsi Mahasiswa S-1, Universitas Negeri Gorontalo]. UNG Repository.  https://s.id/Skripsi- Baruadi2017

Blainville. (1852). Echinometra mathaei.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Echino metra_mathaei. 2020-23-09.

Erlyta, A. (2015). Pola distribusi dan kelimpahan Echinoidea di zona intertidal Pantai Bama Taman Nasional Baluran. [Skripsi, Universitas Jember]. https://s.id/Skripsi-Erlyta2015

Firmandana, T.C Suryanti & Ruswahyuni. (2014). Kelimpahan Bulu Babi (Sea Urchin) Pada Ekosistem Karang Dan Lamun di Perairan Pantai Sundak, Yogyakarta. Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares/article/view/7030.

Gray. (1855). Meratia.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Meratia. 2020-23-09.

Gray. (1825).Echinocardium.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Echinocardium_cor datum. 2020-23-09.

Haerul, A. Yasir, I. & Supriadi. 2011. Daya Grazing Dan Preferensi Makanan Bulu Babi Terhadap Berbagai Jenis Lamun Di Perairan Pulau Barrang Lompo, Makassar. Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.  http://docplayer.info/58408437-Daya-grazing-dan- preferensi-makanan-bulu-babi-terhadap-berbagai-jenis-lamun-di-perairan- pulau-barrang-lompo-makassar.html.

Hamuna, B. Tanjung, R. H. R. Suwito. Maury, H. K. & Alianto. (2018). Kajian kualitas air laut dan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika-kimia di perairan distrik depapre, jayapura. Jurnal ilmu lingkungan. 16(1).35-43. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/download/18011/pdf.

Hartati, R. Meirawati, E. Redjeki, S. Riniatsih, I. Mahendrajaya, R. T. (2018). Jenis- Jenis Bintang Laut Dan Bulu Babi (Asteroidea, Echinoidea: Echinodermata) Di     Perairan      Pulau      Cilik,      Kepulauan      Karimunjawa.      Jurnal Kelautan Tropis. 21(1):41–48. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/download/2417/1471. 

Huda, M. A. I., Sudarmadji, S., & Fajariyah, S. (2017). Keanekaragaman Jenis Echinoidea di Zona Intertidal Pantai Jeding Taman Nasional Baluran. Jurnal Berkala sainstek, 5(2), 61-65.https://doi.org/10.19184/bst.v5i2.5531

Ibrahim, I. Devira, C, N., & Purnawan, S. (2017). Struktur komunitas Echinoidea (bulu babi) di perairan pesisir pantai teluk Nibung Kecamatan Pulau Banyak Kabupaten Aceh Singkil. Jurnal prosiding seminar nasional biotic. https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/PBiotik/article/download/2145/1598

Irianto. A. Jahidin. Sudarajat. H.W. (2016). Kelimpahan Bulu Babi (Echinoidea) Di Intertidal Perairan Pulau Liwutongkidi Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan. Pendidikan Biologi. FKIP. OHO. http://ojs.uho.ac.id/index.php/ampibi/article/download/5034/3757

Jose, R. Ribeiro, C. Neves, P. & Lourenco, S. (2019). Frist assessment of the population structure and reproductive cycle of the sea urchin Sphaerechinus granularis (Lamarck 1816) in Madeira Island: a potential new candidate to echinoculture.   http://www.frontiersin.org/10.3389%2Fcount.FMARS.2018.06.00133/event_abstract

Juliawan. Dewiyanti, I., & Nurfadillah. (2017). Kelimpahan dan pola sebaran bulu babi (Echinodea) di perairan pulau Klah Kota Sabang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 2(1), 541-546. http://jim.unsyiah.ac.id/fkp/article/view/7777

Jumanto,  Arief,  P.  & Muzahar. (2013). Struktur komunitas  Echinodermata di padang   lamun   perairan   Desa   Pengudang   Kecamatan   Teluk   Sebong

Kabupaten   Bintan   Provinsi   Kepulauan   Riau.   Jurnal   Umrah,   1-7. http://jurnal.umrah.ac.id/?p=1165

Kordi, K, M, G, H. (2011). Ekosistem lamun (Seagraass) fungsi, potensi dan pengelolaan. Rineka Cipta.

Kusniadi, Y. Putra, R. D., & Kurniawan, R. (2017). Kondisi bulu babi (Echinoidea) dan habitatnya di Pulau Buyu Lingga. Pulau Buyu, Desa Rejai, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. http://repository.umrah.ac.id/689/1/JURNAL%20ARTIKEL.pdf

Lamack. (1816). Lytechinus variegates.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Lytechinu s_variagatus. 2020-23-09.

Lamack. (1816). Stomopneustes variolaris.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Stomo pneustes_variolaris. 2020-23-09.

Lamack. (1816). Tripneustes venticosus.  https://en.m.wikipedia.org/Tripneustes_v enticosus. 2020-23-09.

Lamarck. (1801). Clypeaster.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/clypeaster. 2020-23-09.

Laning, T. H. Yusup, D. S. Wiryatno, J. (2013). Sebaran Bulu Babi (Echinoidea) Di  Kawasan  Padang  Lamun  Pantai  Merta  Segara,  Sanur-Bali.  Jurnal Biologi 18 (2): 41 – 45. https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/16834/11097/.

Laske. (1778). Temnopleurus toreumaticus.  https://nl.m.wikipedia.org/wiki/Temn opeurus_toreumaticus. 2020-23-09.

Linnaeus. (1758). Arbacia lixula.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Arbacia_lixula.2020-23-09.

Linnaeus. (1758). Colobocentrotus atratus.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Colob ocentrotus_atratus. 2020-23-09.

Linnaeus. (1758). Echinotrix diadema.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Echinotrix_diadema. 2020-23-09.

Lubis, S. A., Purnama, A. A., & Yolanda, R. (2016). Spesies Bulu Babi (Echinoidea) Di Perairan Pulau Panjang Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FKIP Prodi Biologi, 3(1).http://e- journal.upp.ac.id/index.php/fkipbiologi/article/view/1134

Malinda. (2012). Kelimpahan populasi ikan hias botia (Chromobotia macracanthus) dan persepsi masyarakat terhadap pemanfaatannya di sungai Batanghari Kota Jambi. [Tesis, Universitas Indonesia].  https://s.id/Skripsi-Malinda2012

Miala, I., Pratomo, A., & Irawan, H. (2015). Hubungan Antara Bulu Babi, Makroalgae Dan Karang Di Perairan Daerah Pulau Pucung. Repository UMRAH. https://s.id/Jurnal-Umrah2015

Mistiasih, W. D. (2013). Struktur dan pola sebaran komunitas bulu babi (Echinoidea) di habitat lamun Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura. [Skripsi, Institut Pertanian Bogor].  https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstrea m/123456789/61386/6/C13wdm.pdf

Musfirah, N. H. (2018). Struktur komunitas bulu babi (Echinoidea) yang berasosiasi dengan ekosistem lamun di Pulau Barrang Lompo, Sulawesi Selatan. [Skripsi, Universitas Hasanuddin].https://s.id/Skripsi-Musfirah2018

Mustaqim, M. M. Ruswahyuni & Suryanti. (2013). Kelimpahan Jenis Bulu Babi (Echinoidea, Leske 1778) Di Rataan Dan Tubir Terumbu Karang Di Perairan Si Jago – Jago, Tapanuli Tengah. Journal Of Maquares. 2(4). 61-70. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares/article/view/4269

Nainggolan, P. (2011). Distribusi spasial dan pengelolaan lamun (seagrass) di Teluk Bakau, Kepulauan Riau. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.  h t t p s : / / s . i d / S k r i p s i - N a i n g g o l a n 2 0 1 1

Nane, L. (2019a). Efisiensi Mesin Teknologi Sapurata Dalam Mengoptimalisasi Produksi Inovasi Pangan Kukure Di Pulau Barrang Lompo, Makassar. https://doi.org/10.31230/osf.io/q8spg

Nane, L. (2019b). Studi Keberlanjutan Perikanan Landak Laut Berdasarkan Dimensi Biologi, Ekologi Dan Teknologi Di Sekitar Pulau Tolandono Dan Pulausawa  Kawasan  Konservasi  Wakatobi  [Skripsi,  Universitas Hasanuddin].  https://doi.org/10.31230/osf.io/q8spghttps://doi.org/10.31230/osf.io/q8spg

Nane, L. (2020). Pemanfaatan Telur Landak  Laut Diadema setosum di Pulau Taliabu, Maluku Utara, Indonesia. https://doi.org/10.31219/osf.io/kmtuv

Nane, L., & Paramata, A. R. (2020). Impact of Overfishing on Density and Test- Diameter Size of the Sea Urchin Tripneustes gratilla at Wakatobi Archipelago, South-Eastern Sulawesi, Indonesia. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 25(2), 53-56. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.25.2.53-56

Nane, L., Baruadi, A. S. R., & Mardin, H. (2020). The density of the blue-black urchin Echinotrix diadema (Linnaeus, 1758) in TominiBay, Indonesia. Tomini Journal of Aquatic Science, 1(1), 16–21. https://doi.org/10.37905/tjas.v1i1.5939

Nazar, M. (2017). Pola Distribusi Urchin (Echinoidea) Pada Ekosistem Terumbu Karang (Coral Reefs) Di Perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang Sebagai Penunjang Praktikum Ekologi Hewan. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Darussalam-Banda Aceh. [Skripsi]. https://repository.araniry.ac.id/2591/1/Muhammad%20Nazar.pdf. 

Nento, R. (2013). Kelimpahan, keanekaragaman, dan kemerataan Gastropoda di ekosistem mangrove di pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Nike, 1(1), 41-37. http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/nike/article/view/1216

Noviana. N. P. E. Julyantoroa, P. G. S. Pebriania. D. A. A. (2019). Distribusi dan Kelimpahan Bulu Babi (Echinoidea) Di Perairan Pulau Pasir Putih, Desa Sumberkima, Buleleng, Bali. Current Trends in Aquatic Science II (1), 22-29. https://ojs.unud.ac.id/index.php/CTAS/article/view/42514/30170

Nugroho, P. E. R. Purnomo, P. W. & Suryanti. (2017). Biodiversitas Echinodermata Berdasarkan Tipe Habitatnya Di Pantai Indrayanti, Gunungkidul, Yogyakarta. Journal Of Maquares 6(4). 409-414

Philipi. (1845). Diadema antillarum.  https://en.m.wikipedia.org/wiki/Diadema_ant illarum. 2020-23-09.

Prasetyo, E. Zaida, A. Wulandari, R. Wulan, I. N. Santiati, E. Prakoso, C. N. Y. (2019). Kekayaan Jenis Bulu Babi (Sea Urchin) di Kawasan Perairan Pantai Gunung  Kidul,  Yogyakarta.  Pendidikan  Biologi.  FMIPA.  Universitas Negeri Semarang.  https://onlinejournal.unja.ac.id/biospecies/article/view/6574/4182.

Purnomoa,  I. G. P. A. Dharma, S.  IGB. & Putraa.  I. N. G. (2019). Struktur Komunitas dan Sebaran Bulu Babi (Echinoidea) di Kawasan Padang Lamun Pantai Serangan, Bali. JMRT, 2(2). 29-33. 

Purwandatama, R.W. A’In, C. & Suryanti. (2014). Kelimpahan Bulu Babi (Sea Urchin) Pada Karang Massive Dan Branching Di Daerah Rataan Dan Tubir Di Legon Boyo, Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa. Manajemen Sumberdaya Perairan. Jurusan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro.  https://media.neliti.com/media/ publications/149032-ID-kelimpahan-bulu-babi-sea-urchin-pada-kar.pdf

Romadhoni, M. F. (2013). Keanekaragaman jenis Echinodermatadi pantai Kondang Merak     Kecamatan     Donomulyo     Kabupaten     Malang.     [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.  http://etheses.uin malang.ac.id/568/1/06520030%20Pendahuluan.pdf

Sujarweni, V. W. (2019). SPSS Untuk Penelitian. Jl. Wonosari Km 6. Demblaksari RT 4. Baturetno. Banguntapan. Bantul. Yogyakarta.

Suryanti & Ruswahyuni. (2014). Perbedaan Kelimpahan Bulu Babi (Echinoidea) Pada Ekosistem Karang Dan Lamun Di Pancuran Belakang, Karimunjawa Jurnal Saintek Perikanan. 10 (1). 62-67. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/download/8331/6861

Susetiono. (2004). Fauna Padang Lamun Tanjung Merah Selat Lembah. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI.Jakarta.

Toha, A. H. A. (2006). Ulasan Ilmiah: Manfaat bulu babi (Echinoidea), dari sumber pangan  sampai  organisme  hias.  Jurnal  Ilmu-ilmu  Perairan  dan Perikanan Indonesia, 13(1), 77- 82.  https://journal.ipb.ac.id/index.php/jippi/ article/download/12141/9349

Triana, R. Elfidasari, D. Vimono, I. B. (2015). Identifikasi Echinodermata di selatan Pulau    Tikus,    Gugusan    Pulau    Pari,    Kepulauan    Seribu.    Jurnal prossem nasmasy biodiv indon, 1 (3). 455-45. https://smujo.id/psnmbi/article/view/1109/1086

Umar, M.T.  Tresnati, J. Andy, S.  B.  (2013).  Kajian Pertumbuhan  Bulu Babi (Salmacis sphaeroides linnaeus, 1758) Di Perairan Pesisir Desa Bontolempangan, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. https://core.ac.uk/download/pdf/25494464.pdf

Wulandewi, N. L. E. Subagio, J. N., & Wiryatno, J. (2015). Jenis dan densitas bulu babi  (Echinoidea)  di  kawasan  Pantai  Sanur  dan  Serangan  Denpasar- Bali. Jurnal simbiosis 3(1). 269-280.  https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbio sis/article/view/14406/9902

Yulianto. A.R. (2012). Pemanfaatan bulu babi secara berkelanjutan pada kawasan padang lamun. [Tesis, Universitas Indonesia].  https://www.academia.edu/do wnload/32436096/Draft_final.pdf

Yusron, E. & Edward. (2019). Diversitas Ekhinodermata (Asteroidea, Echinoidea Dan Holothuroidea) Di Perairan Pulau Osi, Seram Barat-Maluku Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 11 (2). 437-446. https://media.neliti.com/media/publications/314515diversitasekhinodermata-asteroidea-echi-c1fccc45.pdf.