ARSIP BULANAN : May 2015

Teori kritis habermas telah mengupayakan penciptaan iklim dialog dan komunikasi bebas kepentingan yang pada dasarnya merupakan satu proyek besar dalam mencerahi pencerahan dari modernitas. Habbermas memandang pendekatan fenomenologis yang mengikutsertakan dunia kehidupan dalam analisis sosial sungguh merupakan koreksi tajam terhadap sosiologi objectivis. Komunkasi yang dianggap Habermas sebagai paradigma dala teori kritisnya ternyata tidak sepenuhnya dibenarkan. Komunikasi selalu mengalami distorsi sekaligus ketimpangan antara satu pihak dengan pihak yang lain, karena tidak adanya dialog terbuka antara satu komunikan dengan komunikan yang lain. Ada kuasa dominan yang kerap kali merecoki jalannya dialog, dan ironisnya justru struktur kuasa inilah yang menentukan bagaimana akhir jalinan cerita dari suatu perkara. Di wilayah yang lain, pihak yang mempunyai posisi tawar yang lebih rendah selalu menjadi korban ketimpangan struktur kuasa tersebut. Ada dominasi dan pemaksaan yang terbungkus dalam pelanggengan kekuasaan

 

Selengkapnya silahkan download di sini

Media dalam Penelitian Komunikasi Massa

11 May 2015 10:28:50 Dibaca : 1270

Peradaban manusia yang semakin hari semakin berkembang, membutuhkan media sebagai cara untuk mengkomunikasikan perkembangan itu dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Peran serta media massa dalam mengkomunikasikan hal tersebut sangat dibutuhkan. Selama ini teori media berkonsentrasi pada bagaimana media bekerja dan pengaruh media terhadap khalayak. Dasar dari perspektif ini adalah pendekatan fungsionalis yang memfokuskan pada sistem komunikasi massa, cara kerja sistem komunikasi massa, dan apa yang dilakukan oleh komunikasi massa.Untuk itu perlu lebih jelas lagi bagi kita gambaran penelitian komunikasi massa tentang media

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong