Dampak Panjang Entres dan Tipe Sungkup Terhadap Keberhasilan Teknik Grafting Tanaman Mangga

Tim Penelti : 

Wawan Pembengo, SP, M.Si (Ketua)

Dr. Hayatiningsih Gubali, SP, M.Si (Anggota)

Yunnita Rahim, SP, M.Si (Anggota)

Riset Akseleratif Kolaborasi Perguruan Tinggi Skema Riset Akselerasi Lektor Dana PNBP UNG Tahun Anggaran 2024 

Anggaran Rp 20.000.000

Abstrak

Okulasi telah menjadi suatu teknik yang mempunyai potensi yang tinggi, meningkatkan efisiensi tanaman, penerapan kekuatan dan ketahanan tanaman. Ketersediaan bibit berkualitas merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan hasil dan kualitas buah mangga, upaya yang dapat dilakukan berupa pembibitan vegetatif yakni sambung pucuk (grafting). Tujuan penelitian untuk mengetahui interaksi perlakuan panjang entres dan tipe sungkup terhadap keberhasilan teknik grafting tanaman mangga. .Penelitian ini menggunakan metode rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dimana petak utama berupa tipe sungkup dan anak petak berupa Panjang entres. Petak utama terdiri dari dua taraf yaitu sungkup tunggal dan sungkup massal. Anak petak terdiri atas tiga taraf yaitu panjang entres 10, 20 dan 30 cm. Jadi terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehinga diperoleh 18 unit percobaan. Setiap unit  percobaan terdapat 5 sampel pengamatan sehingga terdapat 90 sampel penelitian. Data yang dianalisis dengan menggunakan ANOVA apabila terdapat perlakuan yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Tipe sungkup tunggal berpengaruh pada semua parameter pengamatan sedangkan interaksi perlakuan panjang enteres dan tipe sungkup tidak berpengaruh pada Teknik grafting mangga. Tipe sungkup massal menghasilkan waktu muncul tunas lebih cepat selama 8,19 hari dibanding sungkup tunggal sebesar 9 hari. Tingkat keberhasilan teknik grafting pada sungkup massal sebesar 85,19 % lebih tinggi dari sungkup tunggal yakni sebesar 51,85 %. 

Eksplorasi Actinomycetes Pada Rhizozfer Tumbuhan Di Ekosistem Karst Gorontalo Sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria

Tim Penelti :

Dr. Yuliana Retnowati (Ketua)

Dr. Abubakar Sidik Katili (Anggota)

Prof. Novri Youla Kandowangko (Anggota)

Wawan Pembengo, SP, M.Si (Anggota)

Riset PFR DRTPM Dikti Tahun Anggaran 2024

Anggaran Rp 130.220.000

Abstrak

Identifikasi molekular Actinomycetes rizosfer dari ekosistem karst Gorontalo, Indonesia, dan kemampuan induksi perkecambahan biji Zea mays var. doti. Biodiversitas 25: 4763-4771. Karst, sebagai ekosistem ekstrem, merupakan sumber Actinomycetes yang beragam dengan aktivitas biologis yang bervariasi. Penelitian ini mengeksplorasi potensi pemacu pertumbuhan tanaman dari Actinomycetes rizosfer dari ekosistem karst Gorontalo, dengan fokus pada induksi perkecambahan biji di Zea mays var. doti. Empat lokasi di Gorontalo dipilih untuk mengeksplorasi Actinomycetes, menargetkan sekitar 20 spesies tanaman rizosfer yang berbeda untuk mengisolasi mikroorganisme ini. Di antara 25 isolat yang diperoleh, yang mewakili berbagai jenis morfologi dari 12 tanaman rizosfer, delapan isolat aktinomiset menunjukkan aktivitas pelarutan fosfat dan menghasilkan asam indol-3-asetat (IAA). Analisis sekuens gen 16S rRNA menunjukkan bahwa sekitar 75% isolat termasuk dalam genus Streptomyces, termasuk Streptomyces cavourensis strain KRZm-02, Streptomyces sp. strain KRZm-03, Streptomyces pratensis strain KRLl-01, Streptomyces carpaticus strain KRIt-01, Streptomyces sp. strain KRIt-02, dan Streptomyces aquilus strain KRPa-01. Selain itu, 12,5% isolat diidentifikasi sebagai Nocardiopsis alba strain KRZm-01 dan Micromonospora sp. strain KRPt-01. Dua isolat dengan potensi pemacu pertumbuhan tanaman tertinggi, Streptomyces pratensis strain KRLl-01 dan Streptomyces carpaticus strain KRIt-01, selanjutnya diuji kemampuannya untuk mendorong perkecambahan Zea mays var. doti selama 7 hari. Di antara keduanya, strain Streptomyces carpaticus KRIt-01 menunjukkan potensi perkecambahan tertinggi. Secara keseluruhan, ekosistem karst Gorontalo menawarkan reservoir sumber daya hayati yang berharga dengan potensi Rhizobacteria Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR). Penelitian lebih lanjut tentang aplikasi isolat aktinomiset ini sebagai biofertilizer pada tanaman pertanian dan perkebunan dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman, sehingga merevolusi praktik pertanian.

Sitasi Jurnal :

Retnowati, Yuliana., Katili, Sidik Abubakar.,  Kandowangko, Youla Novri., Pembengo, W. 2024. Molecular Identification of Rhizospheric Actinomycetes from Karst Ecosystems of Gorontalo, Indonesia, and its Seed Germination Induction Capability of Zea mays var. doti. Biodiversitas. Vol 25. No. 12. https://smujo.id/biodiv/article/view/19645

 

Rekacipta Kriteria Kesesuaian Lahan Nasional untuk Tanaman Porang Berbasis Kualitas Lahan dan Produktivitas Optimum. (2024) (PFR DRTPM DIKTI)

Eksplorasi aktinomycetes rhizosfer tumbuhan di ekosistem karst Gorontalo sebagai Plant Growth promoting bacteria

Tim Penelti :

Dr. Yuliana Retnowati

Dr. Abubakar Sidik Katili

Prof. Novri Youla Kandowangko

Wawan Pembengo, SP, M.Si

Riset PFR DRTPM Dikti Tahun Anggaran 2023

Anggaran Rp. 107.500.000

Abstrak

Keanekaragaman aktinomycetes pada rizosfer tumbuhan ekosistem karst Gorontalo, Indonesia. Biodiversitas 25: 907-915. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi aktinomiset yang berasosiasi dengan rizosfer tumbuhan di ekosistem karst. Penelitian ini bersifat deskriptif-kuantitatif. Pengambilan sampel tanah dilakukan di tiga lokasi ekosistem karst Gorontalo, yaitu Perbukitan Bangga di daerah pesisir Bangga Bubaa Kabupaten Gorontalo, Perbukitan sekitar Danau Limboto Kabupaten Gorontalo, dan Perbukitan Pantai Oluhuta di Kabupaten Bone Bolango. Sampel rizosfer-tanah diambil dari kedalaman tanah 15-30 cm. Isolasi aktinomiset dilakukan dengan menggunakan metode lempeng. Skrining bakteri pelarut fosfat didasarkan pada kemampuan melarutkan fosfat yang ditunjukkan dengan adanya zona bening pada media Pikovskaya. Identifikasi bakteri aktinomisetes berdasarkan karakter morfologi dan molekuler. Karakter morfologi meliputi warna miselium aerial dan substrat. Karakter molekuler berdasarkan urutan gen 16S rRNA dibandingkan dengan data urutan pada bank gen NCBI. Rekonstruksi pohon filogenetik didasarkan pada algoritma Neighbor-joining. Hasil penelitian berhasil menemukan enam isolat, meliputi tiga isolat aktinomisetes, dua bakteri non-aktinomisetes, dan satu khamir. Bakteri-bakteri tersebut diisolasi dari rizosfer Malastoma malabathrum, Chromolaena odorata, Cycas rumphii, Leucaena leucocephala, dan Jatropha curcas. Isolat aktinomisetes tersebut menunjukkan potensi pemacu pertumbuhan tanaman yang ditunjukkan dengan aktivitas melarutkan fosfat dan produksi Indole 3-Acetic Acid. Berdasarkan analisis molekuler, aktinomiset berkerabat dekat dengan Streptomyces aegyptia (MT505707.1:42-1426), Streptomyces sp. GGCR-6 (MH718844.1:5-1391), dan Streptomyces carpaticus strain PES-A23 (MH712039).

Sitasi Jurnal :

Retnowati, Yuliana., Kandowangko, Youla Novri., Katili, Sidik Abubakar., Pembengo, W. 2024. Diversity of Actinomycetes on Plant Rhizosphere of Karst Ecosystem of Gorontalo, Indonesia. Biodiversitas. Vol 25 No. 3. 907 – 915. https://smujo.id/biodiv/article/view/15725.

Efektifitas Teknik Grafting pada Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr) Berdasarkan Perlakuan Panjang Enteres dan Tipe Sungkup

Tim Peneliti :

Wawan Pembengo, SP, M.Si (Ketua)

Suyono Dude (Anggota)

Riset Penelitian Dasar Dana PNBP UNG Tahun Anggaran 2022

Anggaran Rp 15.000.000

Abstrak

Salah satu teknik meningkatkan produksi tanaman durian adalah penggunaan bibit unggul. Penyediaan bibit unggul dapat dilakukan dengan perbanyakan vegetatif. Salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang efektif yaitu dengan teknik grafting. Keistimewaan bibit durian hasil perbanyakan teknik grafting adalah tanaman yang dihasilkan mempunyai kualitas yang tinggi dan tidak menyimpang dari sifat induknya serta memiliki masa panen lebih cepat antara 4 – 5 tahun. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh interkasi tipe sungkup dan panjang enteres terhadap keberhasilan teknik grafting tanaman durian. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Terpisah (Split Plot Design) dimana petak utama berupa tipe sungkup (T) terdiri atas dua taraf yaitu sungkup individu (T1) dan sungkup massal (T2) sedangkan anak petak berupa panjang enteres (P) terdiri atas dua taraf yaitu panjang enteres 10 cm (P1) dan panjang enteres 20 cm (P2). Parameter dalam penelitian ini yakni waktu muncul tunas, persentase muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun dan keberhasilan sambungan. Data yang dianalisis dengan menggunakan Analisis Of Varians (ANOVA). Apabila terdapat perlakuan yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi tipe sungkup dan panjang enteres tidak berpengaruh terhadap teknik grafting tanaman durian tetapi perlakuan tipe sungkup berpengaruh pada parameter persentase muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun, keberhasilan sambungan tanaman durian serta perlakuan panjang enteres berpengaruh pada parameter jumlah daun. Tipe sungkup massal berpengaruh pada parameter persentase muncul tunas sebesar 93,5 % , pada parameter panjang tunas sebesar 1,59 cm , pada parameter jumlah helai sebesar 2,73 helai, pada parameter keberhasilan sambungan sebesar 93 %. Panjang enteres 20 cm berpengaruh pada parameter jumlah helai sebesar 2,13 helai. Penelitian tipe sungkup dan panjang enteres perlu dikaji lagi pada okulasi tanaman perkebunan serta mempertimbangkan karakteristik lokasi yang berbeda.

Sitasi Jurnal :

Pembengo, W., Adnyana, I.M.B., Dude, S., Gubali, H., Musa, N., Husain, I., Apriliani, S., Bakari, Y. 2024. Impact of Scion Length and Cover Type on the Success of Durian Grafting. J. Glob. Innov. Agric. Sci 12 (1). 27-34. https://jgiass.com/uploads/issue_papers/Impact-of-Scion-Length-and-Cover-Type-on-the-Success-of-Durian-Grafting.pdf

6. Aplikasi Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Jumlah Benih Per Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) (2021) (PNBP Fakultas Pertanian)

7. Pola Anomali Iklim Tingkat Kekeringan Pada Tanaman Jagung Berdasarkan Neraca Air Lahan Menggunakan Metode Evapotranspirasi FAO Penman-Montetih (2020) (PNBP UNG)

8. Pola Kerentanan Produksi Jagung Berdasarkan Tingkat Kekeringan Akibat Anomali Iklim di Kabupaten Gorontalo. (2018) (PNBP Fakultas Pertanian)

9. Analisis Waktu Dan Pola Tanam Padi Pada Kondisi El Nino, La Nina dan Normal Di Kabupaten Gorontalo (2017) (PNBP Fakultas Pertanian)

10. Zonasi Kerentanan Produktivitas Jagung Akibat Fluktuasi Neraca Air Lahan dan Dinamika Iklim Di Propinsi Gorontalo (2017) (PNBP UNG)

11. Potensi dan Kendala Produksi Jagung pada Beberapa Tipe Agroklimat Gorontalo Berdasarkan Model Simulasi Tanaman (2012) (BOPTN) 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll