HASRAT PENGARANG DALAM NOVEL SALAH ASUHAN KARYA ABDOEL MOEIS (KAJIAN PSIKOANALISIS LACAN)
Dalam novel Salah Asuhan, tokoh Hanafi mengalami rentang waktu kehidupannya dengan kekuatan hasratnyauntuk menjadi orang yang berbeda. Tokoh Hanafi menjadi perwakilan suara pengarang terhadap berbagaipengalamannya dalam menghadapi pergaulan bersama orang Eropa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikanhasrat pengarang yang dimanifestasikan dalam novel Salah Asuhan baik “hasrat menjadi” dan “hasrat memiliki”.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode analisis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode psikoanalisis Lacan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melaluitokoh Hanafi tergambar jelas bahwa hasrat pengarang adalah hasrat untuk menjadi orang Eropa dan akhirnyahasrat untuk memiliki atribut orang Eropa. Hasrat menjadi orang Eropa bagi pengarang sebenarnya untukmenolak diskriminasi orang Belanda terhadap orang Timur. Abdul Muis sebagai pengarang menginginkanuntuk berpakaian gaya Eropa karena pendidikan yang ia peroleh di Eropa, tetapi mendapat pertentangan dariorang Eropa sehingga dianggap Liyan oleh bangsa Eropa. Hal ini menunjukkan sikap diskriminasi terhadappribumi sehingga melalui tokoh Hanafi sebenarnya menggambarkan bahwa sebagai orang pribumi harus tetapmengakui dirinya sebagai orang Timur dan sebagai sebuah kritik terhadap diskriminasi orang Eropa terhadappribumi.
Link:
https://sawerigading.kemdikbud.go.id/index.php/sawerigading/article/view/1002/457