Kata dalam Pena

08 May 2024 15:57:01 Dibaca : 14 Kategori : PUISI

Tinta sebagai Saksi

Dalam diam, pena berbicara, Menyuratkan ilmu pada lembaran tak bernada. Tinta menjadi sungai yang mengalir jernih, Membawa pengetahuan, dari satu jiwa ke jiwa lain.

Menulis—aksi mulia berbagi cahaya, Di antara kegelapan dunia yang terpecah. Setiap kata yang tertulis, jembatan yang dibangun, Menghubungkan pikiran, mengikat peradaban.

Dari tangan ini, ke tangan yang lain, Ilmu berpindah, melalui kata yang terukir. Buku-buku menjadi kapal, Mengarungi samudra waktu, berlabuh di pelabuhan baru.

Bukan sekedar huruf yang tersusun, Namun warisan yang tak lekang oleh zaman. Menulis, kita menanam pohon, Yang akan memberi naungan, buah pengetahuan.

Di sini, di antara baris dan margin, Kita meninggalkan jejak lebih dari sekadar tinta. Kita menabur benih, yang akan tumbuh, Menjadi hutan belantara wawasan untuk semua.

Mari, tuliskan ilmu, sebarkan luas, Agar esok, dunia lebih bijak dari hari ini. Melalui pena, kita bicara lintas masa, Menulis, bukan hanya berarti, namun berarti bagi masa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kata dalam Pena

Menulis—mengukir keindahan dalam diam, Bukan sekadar mencorat-coret pada kanvas putih. Namun menggores luka, menggambar bahagia, Menangis dan tertawa, dalam tarian huruf yang abadi.

Tinta pena, lebih dari sekedar warna hitam atau biru, Ia adalah darah yang mengalir dari jantung, Memompa kehidupan ke dalam kata-kata yang mati, Memberi mereka makna, memberi mereka suara.

Melalui pena, kita bicara ke masa lalu, Menyapa masa depan, merangkul masa kini. Menulis, bukan hanya menorehkan tinta, Tetapi memetik bintang, menghidupkan mimpi.