Pena adalah alatku
Di depan lembar kosong, kata-kata menari di ujung pena, meminta untuk dituangkan. Seperti air yang mencari sungai, ide-ide mengalir memenuhi ruang kekosongan. Setiap goresan pena adalah langkah menuju keabadian, sebuah jejak yang takkan terhapus oleh waktu.
Di dalam ruang keheningan, aku bertemu dengan diriku sendiri. Pikiran-pikiran yang tersembunyi, emosi yang terpendam, semua menemukan pelarian dalam tiap huruf yang terbentuk. Pena adalah alatku, kanvas adalah dunia, dan kata-kata adalah jembatan yang menghubungkan.
Dalam keheningan malam, kata-kata menjadi nyawa yang menghidupkan dunia di dalam pikiranku. Mereka melahirkan cerita, merajut mimpi, dan menceritakan kisah-kisah yang tak terucapkan. Dengan setiap helaan nafas, puisi menjadi jiwa yang tersembunyi, mengalir begitu saja seperti sungai yang tak pernah berhenti.