IDENTIFIKASI KAPANG PENGKONTAMINAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) ASAP DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO
IDENTIFIKASI KAPANG PENGKONTAMINAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) ASAP DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO
Syam S. Kumaji
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo. Jl. Jenderal Sudirman No. 6, Kota Gorontalo 96128, Provinsi Gorontalo.
e-mail: syam_bio@ung.ac.id
ABSTRAK
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) termasuk komoditi yang mudah busuk dan rusak. Kerusakan pada ikan cakalang bisa disebabkan oleh kapang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui jenis-jenis kapang pengkontaminan pada ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) asap di Pasar Sentral Kota Gorontalo. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu menggambarkan kapang-kapang pengkontaminan ikan cakalang asap. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada ikan asap diperoleh sebanyak 2 jenis kapang yaitu, Aspergillus wentii yang tergolong dalam famili Moniliaceae, dan Fusarium graminearum yang tergolong dalam famili Nectriaceae.
Kata kunci: Ikan Cakalang, Kapang
DETEKSI BAKTERI Streptococcus pyogenes DENGAN TEKNIK POLYMERASE CHAIN REACTION
DETEKSI BAKTERI Streptococcus pyogenes DENGAN TEKNIK
POLYMERASE CHAIN REACTION
Syam S. Kumaji
Dosen Biologi, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo
email ; syam_bio@ung.ac.id
ABSTRAK
Streptococcus pyogenes merupakan salah satu bakteri patogen yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia. Tonsilofaringitis merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh bakteri S. pyogenes, yaitu peradangan akut pada bagian membran mukosa faring dan struktur lain yang ada disekitarnya. Tonsilofaringitis umumnya terjadi pada anak-anak berusia antara 5 – 15 tahun. Untuk pemeriksaan bakteri S. pyogenes dapat ditegakkan dengan pemeriksan kultur dan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bakteri S. pyogenes dari pasien anak yang menderita tonsilofaringitis dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 sampel swab tenggorok yang diperiksa dengan teknik PCR diperoleh hasil sebanyak 5 sampel yang terdeteksi positif sebagai bakteri S. pyogenes dengan menggunakan gen target SLO pada amplikon 439bp.
Kata Kunci ; Streptococcus pyogenes, Polymerase Chain Reaction
UJI POTENSI ANTIMIKROBA DARI MUCUS IKAN-IKAN NATIVE DI DANAU LIMBOTO PROVINSI GORONTALO
UJI POTENSI ANTIMIKROBA DARI MUCUS IKAN-IKAN NATIVE DI DANAU LIMBOTO PROVINSI GORONTALO
Syam S. Kumaji, Zuliyanto Zakaria
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan IPA
Universitas Negeri Gorontalo. Jl. Jenderal Sudirman No. 06 Kota Gorontalo
email ; syam_bio@ung.ac.id
ABSTRAK
Kerusakan danau Limboto telah mempengaruhi fungsi ekologis danau sebagai habitat ikan-ikan native sehingga perlu dilakukan kajian tentang potensi ikan native danau Limboto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari mucus ikan-ikan native danau Limboto. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan melalui metode diffusion test dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk pada beberapa bakteri uji. Ekstraksi mucus dilakukan dengan menggunakan pelarut aquadest dan asam asetat sementara bakteri uji yang digunakan yakni Staphylococcus aureus dan Vibrio alginolyticus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri mucus tertinggi terhadap bakteri uji S. aureus dengan pelarut air adalah ikan Manggabai (Stiphodon sp.) dengan diameter 7,58 mm sedangkan dengan pelarut asam adalah ikan Hulu'u (Giuris cf. margaritacea) dengan diameter 8,37 mm. Selanjutnya aktivitas antibakteri mucus tertinggi terhadap Vibrio alginolyticus pada pelarut air ditemukan pada ikan Stiphodon sp. dengan diameter 6.85 mm dan pada pelarut asam ditemui pada ikan Giuris cf. margaritacea dengan diameter 8.32mm. Aktivitas antibakteri dari mucus ikan-ikan native diperairan Danau Limboto terhadap bakteri uji berada pada kriteria sedang
Kata kunci: Ikan native, mucus, antimikroba, Danau Limboto
ZINC, CALCIUM, PROTEIN, LEAD, MERCURY, AND THE SENSORICS QUALITY OF CIRENG SNACKS SUPPLEMENTED WITH BLOOD COCKLE (Anadara granosa)
ZINC, CALCIUM, PROTEIN, LEAD, MERCURY, AND THE SENSORICS QUALITY OF CIRENG SNACKS SUPPLEMENTED WITH BLOOD COCKLE (Anadara granosa)
MARGARETHA SOLANG, DJUNA LAMONDO, SYAM S. KUMAJI
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Gorontalo. Jl. Jenderal Sudirman No .6 Gorontalo City 96128, Gorontalo, Indonesia. Tel.: +62-435-821125, Fax.: +62-435-821752.
email: martasolang@yahoo.co.id, djunalamondo@ung.ac.id, syam_bio@ung.ac.id
ABSTRACT
Blood cockle (Anadara granosa) is a potential nutritious food with high economic value. This study aims at evaluating the level of zinc, calcium, protein, mercury, lead, and the sensorics quality of cireng (traditional Indonesian snack made from fried-tapioca flour dipped into sauces) supplemented with blood cockle. This study used complete randomised design, where the treatment factors consisted of flour made from blood cockles to supplement the flour used in making the cireng snacks. The concentration of the treatment factors were 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. The data were analyzed using the One Way ANOVA test and LSD test. This study shows that blood cockles’ supplementation significantly increases the level of protein (p=0.05), zinc (p=0.031), calcium (p= 0.016), lead (0.000), mercury (p= 0.022) of the cireng snacks. Supplementation of blood cockles has increased the preference toward cireng’s flavor, aroma, and color by 10%, whereas the level of preference toward the texture of cireng which used the blood cockle has increased by 20% compared to cireng product the non-supplemented flour. The level of lead (Pb), and Mercury (Hg) are below the Indonesian National Standard (SNI). Supplementation of blood cockles from Gorontalo in the flour used in making the cireng snacks produced snacks with a better nutrition value and safe to consume. Also, the flavor, color, texture, and aroma are acceptable.
Keywords: Anadara granosa, cireng snacks, protein, metals, sensorics quality
Running title: Quality of Cireng Snacks Supplemented with Anadara granosa