Underwater Gorontalo
- Softcoral : https://www.youtube.com/watch?v=fWaMCq4lbVs
- Olele : https://www.youtube.com/watch?v=dP_SRsrj7_Q&t=6s
- Kurinai : https://www.youtube.com/watch?v=vJmqvAY8Lck
- Kayubulan, Lopo, Bongo : https://www.youtube.com/watch?v=Gi2Ak5SAQog
Penerapan IPv6 di lingkungan Perguruan Tinggi di Indonesia
IPv6 adalah jawaban dari krisis pengalamatan IPv4. Implementasi IPv6 di Indonesia bukanlah hal yang baru, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada tahun 2014 pernah mengeluarkan kebijakan terkait Roadmap penerapan IPv6 di Indonesia (baca : https://bit.ly/2IKMUqX). APNIC sebagai pengelola Internet di kawasan Asia Pasifik juga telah menganjurkan untuk segera migrasi ke IPv6 berhubung IPv4 semakin berkurang (baca : https://www.apnic.net/manage-ip/ipv4-exhaustion/).
Di Indonesia penerapan IPv6 sudah dimulai dari tahun 2006:
"...Tahun 2006 DirekoratJenderal Pos dan Telekomunikasi(Ditjen Postel) dengan bantuan parapemangku kepentingan (stake holder)industri dengan para penyedialayanan internet di Indonesiamemulai persiapan denganmelakukan IPv6 trial yang meliputipengujian : static dan dynamic routing,Domain Name Server (DNS), web, mail,interoperability, tunneling, native lookingglass dan BGP " (Sumber : https://www.neliti.com/id/publications/41110/kondisi-migrasi-internet-protocol-version-6-ipv6-di-indonesia)
Pada tahun 2008 Ditjen Postel membentuk Indonesia IPv6 Task Force (ID-IPv6TF) melibatkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), perwakilan operator dan pemangku kepentingan dalam industri internet (Sumber : https://www.neliti.com/id/publications/41110/kondisi-migrasi-internet-protocol-version-6-ipv6-di-indonesia). Beberapa provider juga telah mengimplementasikan IPv6 seperti Telkom, Indosat dan lainnya.
Di dunia Pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi di Indonesia berdasarkan data yang dikumpulkan dari : https://bgp.he.net/ terdapat beberapa kampus yang telah menerapkan IPv6 diantaranya :
- Universitas Gadjah Mada : https://bgp.he.net/AS45705
- ITS : https://bgp.he.net/AS38331
- ITB : https://bgp.he.net/AS4796
- UI : https://bgp.he.net/AS3382
- Universitas Diponegoro : https://bgp.he.net/AS46049
- Universitas Sam Ratulangi : https://bgp.he.net/AS136070
- Universitas Negeri Yogyakarta : https://bgp.he.net/AS55674
- Universitas Brawijaya : https://bgp.he.net/AS46019
- Universitas Padjajaran : https://bgp.he.net/AS46044
- Universitas Tanjung Pura : https://bgp.he.net/AS55687
- Universitas Lambung Mangkurat : https://bgp.he.net/AS58475
- UII : https://bgp.he.net/AS133827
- Universitas Hang Tuah : https://bgp.he.net/AS137327
- Universitas Pasundan Bandung : https://bgp.he.net/AS137327
- Universitas Teknologi Yogyakarta : https://bgp.he.net/AS136112
- Universitas Petra : https://bgp.he.net/AS45304
- Universitas Muhammadiyah Kudus : https://bgp.he.net/AS138864
- Universitas Sumatera Utara : https://bgp.he.net/AS55697
- Universitas Sebelas Maret : https://bgp.he.net/AS55684
Jika data keseluruhan Perguruan Tinggi di Indonesia adalah 5.378 (Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/05/05/berapa-jumlah-perguruan-tinggi-di-indonesia) maka Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah menerapkan IPv6 artinya hanya 0,35%. Ini menjadi PR bagi Perguruan Tinggi di Indonesia untuk segera menerapkan IPv6 dan untuk membentuk BGP Peering IPv6 yang lebih masif.
Belajar Kemandirian Teknologi dari China (1)
China, negara yang dulunya jarang terdengar gaungnya jika berbicara tentang teknologi. Setidaknya orang akan sangat mengenali Amerika Serikat, Jerman Perancis dan Jepang jika menyinggung teknologi.
Jika berbicara elektronik orang akan sangat mengenal brand asal Jepang seperti Panasonic, Toshiba,Sanyo, Hitachi, Xerox dan sejumlah brand terkenal lainnya. Jika pembicaraan beralih ke mobile phone jelas nama pertama yang akan disebut pada zamannya adalah Nokia, Ericsson, Motorolla, Siemens dan sejumlah brand ternama lainnya. Belum lagi jika berbicara otomotif, sangat mudah menyebut brand seperti Mercedes, Toyota, Honda, Suzuki, BMW, Volkswagen, Nissan, Ferrari, Lamborghini, FIAT, Ducati dan lainya sebagainya.
Dari sekian brand tersebut, sama sekali atau bahkan jarang masyarakat baik yang awam maupun yang melek teknologi yang mengenal produk-produk teknologi buatan China. Namun lihatlah sekarang, setidaknya di pasar mobile phone terutama smart phone, sejumlah produk China bertebaran dengan brand seperti Huawei, ZTE, Xiaomi, OPPO, Nexian dan sejumlah brand China lainnya yang menggusur market share produk-produk sejenis dari Eropa dan Amerika.
China juga mengembangkan perangkat-perangkat dan media telekomunikasi lainnya seperti Antenna, Radio Transmisi, Ad-Hoc Network, Fiber Optic walaupun tidak secara menyeluruh karena masih ada di beberapa perusahaan manufaktur mesin yang digunakan masih berasal dari Eropa dan Jepang. Namun, usaha China untuk mandiri secara teknologi patut diacungi jempol dengan pesatnya perkembangan di bidang ini.
Bersambung ke Bagian (2)
Cura 3D Printing Software
Salah satu software open source yang banyak digunakan untuk 3D Printing adalah Cura. Anda dapat mengaksesnya pada website berikut : https://ultimaker.com/en/products/cura-software
Colasoft Network Analyzer
Jika sebelumnya anda pernah menggunakan software network analyzer seperti wireshark (https://www.wireshark.org/) maka China juga punya software serupa namun lebih powerfull dengan banyak fitur. Anda dapat mengunduhnya pada website resmi : http://www.colasoft.com.cn/. Sayangnya bahasa yang digunakan dalam software ini adalah bahasa China. Tapi kita dapat menggunakannya tanpa perlu belajar bahasa China
Kategori
Blogroll
- Masih Kosong