STRATEGI BARU KEBUT TRACING DAN TESTING
Dalam proses peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, langkah pelacakan dan pengujian tentunya menjadi kunci untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Angka kasus Covid-19 yang saat ini ditampilkan oleh tim satgas, belum menunjukkan angka yang sebenarnya. Sehingga perlu dilakukan strategi baru berupa tracing dan testing, dengan harapan segera menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Testing dilakukan dengan menggunakan rapid antigen, dikarenakan murah, cepat dan menjangkau banyak orang. Kecepatan dalam mendeteksi orang yang dapat menularkan penyakit Covid-19, lebih mudah dapat memutuskan rantai penularan.
“Indikator dalam mencegah dan memutus rantai penularan dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas 3T (tracing, testing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun)”, ucap Pandu riono epidemiologi FKM UI.
dr Siti Nadia Tarmizi juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pemeriksaan rapid antigen hanya untuk pasien dengan gejala ringan, untuk gejala berat seperti sesak nafas dan mengalami demam tinggi tetap dilakukan pemeriksaan CPR di instansi pelayanan rumah sakit.
Melalui strategi tracing dan testing, nantinya data yang akan ditampilkan berdasarkan data hasil diagnosis medis bukan keseluruhan pemeriksaan seperti seseorang yang melakukan pemeriksaan dan terdeteksi saat melakukan perjalanan. Selain itu, dalam tracing TNI polri dan kader desa akan dilatih, sehingga memiliki persepsi yang sama, sehingga strategi ini dapat secara efektif dilakukan.