Di Balik Layar Kampus Mengajar: Pengalaman Pribadi yang Mengubah Cara Saya Melihat Pembelajaran

04 December 2025 12:21:33 Dibaca : 3 Kategori : Cerita Akademik

Menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di Program Kampus Mengajar selama empat angkatan berturut-turut angkatan 3, 4, 5, dan 6 memberikan perjalanan yang tidak hanya melelahkan, tetapi juga sangat memperkaya. Ketika saya melihat kembali proses yang saya jalani, rasanya seperti membaca ulang bab-bab pembelajaran yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan.

Pada angkatan 6, saya kembali dipercaya untuk hadir dalam kegiatan Kick Off dan pelepasan peserta. Tema waktu itu, “Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Program Kampus Mengajar,” terasa begitu dekat dengan pengalaman yang pernah saya lihat langsung di sekolah-sekolah binaan. Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Kepala Program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Asri Ardila Putri, yang memberikan arahan penuh semangat.

 Saya masih ingat bagaimana awalnya saya memandang Kampus Mengajar hanya sebagai program pendampingan di sekolah. Namun setelah beberapa angkatan, saya sadar bahwa program ini jauh lebih dari sekadar kegiatan pendampingan. Kampus Mengajar adalah ruang tumbuh, baik untuk mahasiswa, guru, maupun saya sendiri sebagai DPL.

Program ini, yang menjadi salah satu unggulan MBKM, telah banyak membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang SD dan SMP. Saya melihat sendiri bagaimana mahasiswa belajar menyesuaikan diri, mencari solusi kreatif, mengembangkan model pembelajaran, dan akhirnya menjadi mitra sejati bagi guru di kelas. Dari mereka, saya belajar bahwa inovasi kadang muncul dari keberanian mencoba hal sederhana secara konsisten.

Kampus Mengajar juga membekali mahasiswa dengan keahlian yang tidak selalu mereka dapatkan di kelas: komunikasi antargenerasi, manajemen kelas, penyelesaian masalah yang tidak terduga, hingga kemampuan membaca dinamika sosial di sekolah. Semua itu berkontribusi pada penguatan literasi dan numerasi di sekolah-sekolah sasaran, sebuah proses kecil tapi berarti dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dasar.

Melihat perjalanan ini, saya merasa setiap angkatan memiliki ceritanya sendiri. Ada tantangan, ada tawa, ada situasi yang membuat saya bangga, dan ada pula yang memaksa saya belajar kembali tentang kesabaran dan empati. Namun pada akhirnya, pengalaman menjadi DPL selalu membawa saya pada satu kesimpulan: pendidikan berubah bukan hanya karena kebijakan besar, tetapi karena interaksi kecil yang dilakukan dengan kesungguhan.