Produk Samudera dan Pendatang Gelap di Ponelo Kepulauan

28 August 2024 22:08:02 Dibaca : 68 Kategori : F. Geo Life

Lokasi Ponelo Kepulauan (Google Earth, 2018).

Ponelo Kepulauan bukanlah pulau destinasi wisata. Berbeda dengan Pulau Saronde dan jajaran pulau pasir putih di Utara Gorontalo. Saya telah dua kali ke Pulau Saronde, sekali ke Pulau Bogisa dan Pulau Lampu. Alih-alih mengunjungi kembali tiga pulau itu atau pulau wisata lainnya di perairan Kwandang, menemukan destinasi baru tampaknya cukup menyenangkan. Dua hari kami di sana, inilah yang kami temukan di Ponelo Kepulauan: produk samudera/lautan dan ‘pendatang gelap’ dari luar negeri.

Basal

Ponelo Kepulauan dalam Peta Geologi Regional Lembar Tilamuta oleh Bachri, Sukido dan Ratman (1993) Skala 1:250.000 tersusun atas Formasi Lokodidi (TQls). Satuan-satuan dalam Formasi Lokodidi adalah konglomerat, batupasir, batupasir konglomeratan, batupasir tufan, tuf, batulempung dan serpih hitam. Semua batuan penyusun Ponelo Kepulauan dalam peta geologi regional adalah batuan sedimen. Hari kedua kami di sana, kami menemukan batuan beku.

Jenis batuan beku di Ponelo Kepulauan adalah basal. Basal berwarna gelap dan umumnya merupakan batuan ekstrusif (aliran lava). Selain di Bumi, basal juga ditemukan di Bulan dan di Planet Mars pada Olympus Mons (gunungapi terbesar di tata surya). Ada tiga lingkungan pembentukan basal yaitu: 1) batas divergen di kerak samudera, 2) hotspot di kerak samudera, dan 3) hotspot di kerak benua. Berdasarkan penelitian terdahulu, lingkungan pembentukan basal Ponelo Kepulauan yang paling mungkin adalah pada batas divergen di kerak samudera atau pemekaran di Laut Sulawesi.

‘Terapung-apung’ di tengah atlantik sana, terdapat Islandia (Iceland) yang juga terbentuk pada batas divergen di kerak samudera. Di Black Sands Beach, Islandia terdapat pillow basalt dan big boulder. Big boulder basalt ini memperlihatkan vertical stripes seperti pada basal di Ponelo Kepulauan.

Tombolo

Ponelo Kepulauan terdiri atas dua pulau yaitu Pulau Otilode dan Pulau Panyunga. Dulu kedua pulau ini terpisah tapi sekarang oleh proses geomorfologi terbentuk daratan yang menghubungkan kedua pulau. Dalam ilmu geomorfologi, satuan yang menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya disebut tombolo. Tombolo terbentuk karena proses marine dengan bantuan gelombang/arus laut.

Nelayan yang kami tumpangi perahunya menceritakan semasa beliau SD dulu, kedua pulau ini masih terpisah. Saat ini pak nelayan berumur sekitar 60-an. Jadi butuh puluhan tahun bagi arus dan gelombang laut untuk membawa pasir kasar dan halus, membentuk tombolo di Ponelo Kepulauan. Saat ini di atas tombolo telah berdiri bangunan sekolah dan rumah-rumah penduduk.

Tombolo terbentuk karena proses marin. Saat ombak mendekat ke daratan atau pulau utama, ombak melambat dan menyapu sedimen dari kedua sisi. Endapan mulai terbentuk. Awalnya berbentuk seperti lidah (dikenal dengan spit) yang lama kelamaan akan terhubung dengan pulau dan membentuk tombolo.

‘Pendatang Gelap’

Basal dan tombolo adalah produk samudera/lautan. Basal berasal dari pemekaran lantai samudera dan tombolo terbentuk karena gelombang dan arus laut. Lalu siapa ‘pendatang gelap’ dari luar negeri di Ponelo Kepulauan? Check it out.

- From Philiphine

Pendatang pertama dari Filipina yaitu Nature’s Spring dari Philippine Spring Water Resources, Alco Plus dari Bulacan, Manila, Philippine, dan Studio yang merupakan produk Coca Cola Philippines Facebook Messenger. Inilah ‘pendatang gelap’ yang saya maksud: produk botol plastik luar negeri yang terombang-ambing di lautan dan terdampar di Ponelo Kepulauan.

- From Malaysia

Pendatang dari Malaysia adalah botol plastik air mineral dengan merek OK, Eagle, Q1, dan K2. Produk air mineral ini berasal dari Kota Sabah, Malaysia.

From Japan

Selain produk Filipina dan Malaysia, sampah botol plastik dari jepang juga ditemukan di pesisir Ponelo. Tahun 2011, Jepang pernah dilanda tsunami dan banyak sampah yang terbawa oleh gelombang dan arus laut.

Plastik dan Potensi Geowisata

Sampah plastik yang datang setiap hari di Ponelo Kepulauan belum dapat ditangani hingga saat ini. Desa-desa di Ponelo Kepulauan satupun tidak memiliki bank sampah. Tindakan satu-satunya dari masyarakat hanyalah membakar sampah-sampah plastik padahal ada efek negatif dari pembakaran sampah plastik.

Di antara sampah plastik yang datang setiap hari, Ponelo Kepulauan masih menyimpan potensi geowisata yang jika dikembangkan dengan baik akan menambah daftar destinasi wisata Gorontalo Utara.

We hope that…

Desa Malambe, Ponelo Kepulauan, Gorontalo Utara, 13 – 14 April 2019.

Tulisan yang sama dapat dibaca di link eksternal.