ARSIP BULANAN : September 2025

Gunung api adalah salah satu wajah paling dramatis dari dinamika Bumi. Ia menjadi jendela untuk melihat bagaimana planet ini bekerja dari dalam. Magma yang bergerak, lempeng tektonik yang bergeser, dan energi raksasa yang sewaktu-waktu dilepaskan ke permukaan. Tidak mengherankan jika sejak dahulu gunung api selalu memikat perhatian, baik sebagai ancaman bencana maupun sumber kehidupan.

Tulisan ini mengajak pembaca menelusuri potret gunung api dunia berdasarkan data terbaru Global Volcanism Program (GVP, 2025). Mulai dari daftar gunung api yang terbentuk dalam periode geologi Holosen, catatan letusan sejak tahun 1500, hingga pemantauan yang lebih sistematis sejak 1800 dan 1960. Setiap periode memberikan gambaran berbeda tentang bagaimana manusia memahami aktivitas vulkanik. Dengan pendekatan ini, kita bisa melihat bukan hanya jumlah gunung api, tetapi juga tren aktivitasnya dalam kaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pemantauan.

Tulisan ini merupakan sebuah pengantar kajian. Untuk analisis lengkap beserta data dan grafik perbandingan dari Global Volcanism Program (2025), silakan membaca artikel versi penuh di laman utama.

Perempuan Berprestasi di Lingkaran Laki-Laki Well Educated

10 September 2025 00:19:49 Dibaca : 121

Shakira Amira (kiri), dan Keisha Rochelline Simorangkir (kanan), cast CoC (Ruangguru).

 

Ruangguru Clash of Champions (CoC) merupakan angin segar bagi masyarakat Indonesia yang jenuh dengan tontonan kosong sejumlah media elektronik beberapa tahun terakhir. Cast dalam CoC menjadi idola baru di tengah maraknya public figure yang jauh dari lingkungan akademik.

Dari sekian banyak cast COC Session 1, ada sosok yang sangat menarik perhatian. Shakira, mahasiswa Co-Assistant, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Sejak episode 1 CoC 2024, Shakira telah mencuri perhatian saat menjadi peserta yang paling tepat dan cepat menyelesaikan tantangan numerik.

Shakira rupanya tidak hanya mempunyai kemampuan dalam numerik. Berbagai soal yang membutuhkan kecakapan spasial, memori, dan logika dilahapnya. Nampaknya selain kecerdasan, Shakira juga memiliki kemampuan lain yang membawanya menjadi juara CoC yaitu mental yang kuat, energi yang luar biasa, dan tentu saja ketenangan yang keren parah.

CoC tidak hanya menyuguhkan tayangan anak-anak cerdas Indonesia yang mengagumkan. Shakira dalam speech-nya di malam anugerah menyampaikan bahwa teman-temannya yang sebenarnya adalah competitor-nya dalam CoC justru sangat mendukungnya. Kok pesaingnya (yang sebagian besar laki-laki itu) malah yang mendukungnya? Bukankah mereka saingan? Wait a minute.

Beralih ke CoC Session 2, kita dikenalkan pada Roche "kucing orange sembilan nyawa" yang petantang-petentengnya diterima warga +62. Roche adalah mahasiswa Kedokteran Universitas Indonesia (mantap nih prodi), yang juga mencuri perhatian saat berhasil menaklukan harmonic math dengan santainya di episode 1 CoC 2025.

Tantangan demi tantangan dilewati Roche dengan mengagumkan. She was very easy-going namun hal itu tidak dapat menyembunyikan kecerdasannya yang mantap gila. Puncaknya di suatu episode, penonton dikagetkan oleh kenyataan bahwa Roche sempat bingung menuju babak multiverse combat untuk memilih berada di kategori memory, spatial, arithmetic, atau numeric logic. Bukan karena dia tak menguasainya justru karena semuanya mudah baginya.

Roche selalu memberikan afirmasi positif pada dirinya sendiri misalnya saat stuck menghadapi Vannes di logic race, dan dengan mengagumkan melakukan comeback gemilang di game memory stack mengungguli Vannes. Mental perempuan cerdas emang tidak mudah kebanting.

Sepanjang episode CoC, tak hanya Shakira (Winner CoC 1), Roche (1st runner-up CoC 2) juga mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para competitor-nya yang nota bene dominan laki-laki itu.

Mengapa Shakira dan Roche mendapatkan dukungan luar biasa dari competitor mereka? Mengapa?

Karena.... para laki-laki ini juga adalah orang-orang cerdas dan cakap. Karena mereka juga memiliki kemampuan sama seperti Shakira dan Roche. Mereka tidak merasa terintimidasi karena mereka sama-sama cerdas dan sama-sama mampu. Mereka bisa melakukan hal serupa with their own capability.

Sampai di sini paham kan?!

Bahwa laki-laki yang well educated itu tidak mudah iri, nyinyir, ngebully, ngeroasting, ngegosip, ngejegal, ngebunuh karakter, apalagi terintimidasi oleh perempuan berprestasi. Terlebih lagi menjadikan pencapaian perempuan sebagai batu loncatan untuk terbang lebih tinggi.

Paham ya? Paham dong, masa enggak?

Victory is simple and rightful for those who strive, and for the gentlemen around them who stand with grace.

 

Jogja, 09 September 2025.

Satu malam setelah gerhana bulan.

Ditulis dari ruang belajar asrama putri UGM "Residence Ratnaningsih Kinanti 1".

- Kunjungi link eksternal untuk tulisan lainnya -