ARSIP BULANAN : February 2021

Senin, 8 Februari 2021 Program Studi Profesi Ners Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo, menyelenggarakan penerimaan mahasiswa praktek profesi stase keperawatan jiwa angkatan XII oleh RSUD Tombulilato, yang diikuti oleh 72 mahasiswa dan dihadiri oleh Ketua Jurusan Yuniar Mansye Soeli, S.Kep, Ns, M.Kep.,Sp.Kep.J, Koordinator profesi ners Ika Wulansari, S.Kep, Ns, M.Kep.,Sp.Mat, koordinator stase keperawatan jiwa Mihrawaty S. Antu, S.Kep., Ns, M.Kep dan dosen pembimbing praktek. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa diberikan pengarahan oleh Hastuti Pakaya, S.Kep, Ns sebagai Kasie Keperawatan di RSUD Tombulilato, mengenai gambaran kegiatan praktek profesi ners selama 3 minggu kedepan yang terdiri dari 3 gelombang, mulai tanggal 8-26 Februari 2021. Selain itu, mahasiswa diberikan gambaran mengenai target kompetensi, penugasan, dan tata tertib selama praktik, dengan harapan mahasiswa dapat bekal ilmu dan mencapai target kompetensi untuk praktek stase keperawatan jiwa.

Selain itu, arahan dari Ketua Jurusan Keperawatan yang diwakili oleh dosen pembimbing praktek Dewi Hiola S.Kep, Ns, M.Kep, dalam sambutannya, mahasiswa diharapkan dapat menjalankan proses pembelajaran Profesi Ners dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mencapai semua target kompetensi. Pentingnya motivasi diri dan menjaga kesehatan juga menjadi topik utama yang disampaikan oleh Dewi Hiola S.Kep, Ns, M.Kep. Mahasiswa perlu mendapatkan motivasi karena mereka akan dihadapkan dengan kompleksitas permasalahan diagnosa keperawatan pada individu-indivudu di lahan praktik yang sedikit berbeda dengan kajian literature yang selama ini menjadi sumber utama pembelajaran mahasiswa, yang mana praktek stase jiwa ini akan dijalani oleh mahasiswa 1 pekan di RSUD Tombulilato dan 2 pekan di Puskemas yang telah dibagikan oleh koordinator stase jiwa, yakni di PKM Tapa, PKM Kabila, PKM Suwawa, PKM Kota Selatan, PKM Kota Tengah dan PKM Telaga. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat menjaga kesehatannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19 dengan menggunakan APD Level 2 yakni menggunakan masker bedah, pelindung wajah (Face shield), sarung tangan dan gaun. 

 

Penulis dan Editor : Zulkifli B. Pomalango, S.Kep, Ns, M.Kep

PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN TRAUMA THORAX/ DADA

08 February 2021 08:37:42 Dibaca : 4105

A. Pengertian

Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus yang dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks, hematoma pneumothoraks.

B. Etiologi dan Klasifikasi

  1. Tamponade jantung : Disebabkan luka tusuk dada yang tembus ke mediastinum/ daerah jantung
  2. Hematotoraks : Disebabkan luka tembus toraks oleh benda tajam, traumatik atau spontan
  3. Pneumothoraks : Disebabkan oleh trauma, Insersi CVP, penggunaan ventilasi dengan tekanan positif

 

TIPS PENANGANAN JIKA TERJADI GEMPA BUMI

07 February 2021 21:14:48 Dibaca : 119

Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.

Di Dalam Rumah

Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Di Sekolah

Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.

Di Luar Rumah

Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas ataupun apapun yang anda bawa.

Di Gedung, Mall, Bioskop dan Lantai Dasar Mall

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.

Di Dalam Lift

Jangan menggunakan lift jika saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

PANDUAN RJP BAGI TENAGA KESEHATAN

07 February 2021 20:31:12 Dibaca : 6115

Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan pelayanan kesehatan yang mengembalikan kesadaran, meresusitasi atau mempertahankan hidup seseorang yang mengalami henti jantung atau henti nafas. Tujuan dilakukannya RJP, yakni untuk mencegah kerusakan otak dan kematian ketika seseorang mengalami henti jantung

Panduan RJP Bagi Tenaga Kesehatan
Metode RJP Rasio Kompresi/ Ventilasi Kecepatan Kompresi (Menit) Kedalaman Kompresi Pemeriksaan Denyut (Arteri) Posisi Tangan saat Kompresi
 Dewasa, 1 penolong  30:2  100-120 kali  Minimal 2 inci (5cm)  Karotis  Tumit 2 telapak tangan pada bagian tengah dada diantara garis puting
Dewasa, 2 penolong  30:2  100-120 kali Minimal 2 inci (5cm)  Karotis   Tumit 2 telapak tangan pada bagian tengah dada diantara garis puting
Anak, 1 penolong  30:2   100-120 kali Minimal 1/3 kedalaman dada, sekitar 2 inci (5cm)  Karotis atau femoralis   Tumit 1 atau 2 telapak tangan pada bagian tengah dada diantara garis puting
Anak, 2 penolong  15:2   100-120 kali  Minimal 1/3 kedalaman dada, sekitar 2 inci (5cm)  Karotis atau femoralis   Tumit 1 atau 2 telapak tangan pada bagian tengah dada diantara garis puting
Bayi, 1 penolong  30:2   100-120 kali  Minimal 1/3 kedalaman dada, sekitar 1,5 inci (4 cm)  Brakialis   2 jari pada bagian tengah dada, tepat di bawah garis puting
Bayi, 2 penolong  15:2   100-120 kali  Minimal 1/3 kedalaman dada, sekitar 1,5 inci (4 cm)  Brakialis  Teknik 2 ibu jari tangan melingkar pada bagian bawah sternum ketiga 

 

Sumber : Panduan Klinis BLS, ACLS dan PALS

PERTOLONGAN PERTAMA SERANGAN ASMA

07 February 2021 14:17:30 Dibaca : 87
  1. Bantulah penderita untuk duduk pada posisi yang nyaman dan bantu untuk mengembalikan obatnya. Ketika seseorang terserang asma, otot-otot disaluran pernafasannya menyempit, sehingga penderita kesulitan untuk bernafas. Gunakanlah obat yang disarankan oleh dokter seperti inhaler untuk meregangkan otot-otot pernafasannya hingga saluran pernafasan mengembang dan orang tersebut dapat bernafas dengan mudah
  2. Tenangkan penderita tersebut. Jika serangnnya menjadi lebih berat dan bila penderita tidak memiliki obat atau tidak membaik dengan obat yang sudah diberikan, hubungi dan atau bawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Serangan ringan biasanya pulih dalam beberapa menit. Jika tidak pulih atau jika obat inhaler tidak memiliki efek menjadi lebih baik, hubungi fasilitas kesehatan terdekat.

          Simak Juga : 

          Pertolongan Pertama pada Kasus "Asma"

Apa itu Asma?

Asma adalah gangguan pernafasan dimana penderita mengalami kesulitan bernafas yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernafasan karena peradangan atau alergi.

Kapan saya Harus Menghubungi Fasilitas Kesehatan Terdekat?

Hubungi fasilitas kesehatan terdekat, jika salah satu dari hal berikut ini terjadi :

  • Mengalami serangan untuk pertama kalinya
  • Henti nafas
  • Penderita kelelahan
  • Obat-obatannya tidak memberi efek lebih baik
  • Tidak memiliki obat

Contoh inhaler :