KATEGORI : Berita

Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo akan menyelenggarakan event ilmiah internasional bertajuk “The second virtual gorontalo international nursing conference tahun 2021: Disaster Management and Emergency Preparedness.

Kegiatan ini merupakan event ilmiah bertaraf internasional yang kedua kali diselenggarakan oleh Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.

Kegiatan  tersebut akan dihadiri oleh enam orang pembicara dari beberapa negara seperti Indonesia, Mesir, Jepang, dan Filipina. Keenam pembicara tersebut akan membagi ilmunya tentang kesiapsiagaan dan manajemen bencana.

Event yang akan di gelar membahas kajian dalam beberapa bidang, yakni manajemen keperawatan, manajemen disaster, keperawatan gawat darurat, keperawatan medikal bedah, keperawatan jiwa, komunitas, kesehatan perempuan, pendidikan interprofesional, medis, penyakit menular, kesehatan masyarakat, kebidanan dan farmasi.

Tidak hanya menyajikan materi dari para pakar bertaraf internasional, konferensi ilmiah juga akan menyajikan presentasi ilmiah serta memamerkan poster-poster ilmiah dari para akademisi maupun klinisi keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya dari berbagai negara.

Bagi para praktisi keperawatan di Indonesia, event ini akan menjadi kesempatan emas untuk menimba ilmu serta mengupdate keilmuan keperawatan.

Konferensi ini juga menjadi kesempatan baik untuk berbagi hasil penelitian maupun karya ilmiah sekaligus memperoleh pengakuan nasional maupun internasional.

Sebagai bentuk apresiasi penyelenggara terhadap karya karya ilmiah peserta, event ini akan menerbitkn proceeding dengan nomor ISBN nasional, publikasi jurnal yang terindeks sinta, garuda dan google scholar. Lebih jauh lagi, jika peserta berminat, jurnal akan dipublikasikan pada jurnal yang terindeks scopus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

Informasi lengkap mengenai konferensi ini dapat dilihat di  website https://ginconference.org/.

 

STRATEGI BARU KEBUT TRACING DAN TESTING

10 February 2021 20:57:07 Dibaca : 85

Dalam proses peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, langkah pelacakan dan pengujian tentunya menjadi kunci untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Angka kasus Covid-19 yang saat ini ditampilkan oleh tim satgas, belum menunjukkan angka yang sebenarnya. Sehingga perlu dilakukan strategi baru berupa tracing dan testing, dengan harapan segera menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Testing dilakukan dengan menggunakan rapid antigen,  dikarenakan murah, cepat dan menjangkau banyak orang. Kecepatan dalam mendeteksi orang yang dapat menularkan penyakit Covid-19, lebih mudah dapat memutuskan rantai penularan.  

“Indikator dalam mencegah dan memutus rantai penularan dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas 3T (tracing, testing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun)”, ucap Pandu riono epidemiologi FKM UI.

dr Siti Nadia Tarmizi juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pemeriksaan rapid antigen hanya untuk pasien dengan gejala ringan, untuk gejala berat seperti sesak nafas dan mengalami demam tinggi tetap dilakukan pemeriksaan CPR di instansi pelayanan rumah sakit. 

Melalui strategi tracing dan testing, nantinya data yang akan ditampilkan berdasarkan data hasil diagnosis medis bukan keseluruhan pemeriksaan seperti seseorang yang melakukan pemeriksaan dan terdeteksi saat melakukan perjalanan. Selain itu, dalam tracing TNI polri dan kader desa akan dilatih, sehingga memiliki persepsi yang sama, sehingga strategi ini dapat secara efektif dilakukan. 

Pandemi korona di Indonesia menimbulkan sensasi dan diprediksikan selesai dalam 10 tahun ke depan. Prediksi Bloomberg ini berdasarkan angka vaksinasi di masing-masing negara, termasuk Indonesia. Namun, perkiraan tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI tentang prediksi pandemi Indonesia berdasarkan jumlah vaksinasi menunjukkan perkiraan yang berbeda.

Pandu Riono, ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), mengunggah hasil penghitungan tim peneliti FKM UI tentang pandemi corona RI. “Jika kita tidak menerapkan strategi vaksinasi yang bijak dan inovatif untuk mengendalikan pandemi, kita bisa memperkirakan Indonesia akan menyelesaikan vaksinasi hingga 10 tahun. Tim FKM UI mensimulasikan strategi vaksinasi yang komprehensif. Jika kita memilih strategi yang tepat, kita bisa menyelesaikan vaksinasi dengan cepat", jelasnya di akun media sosial pribadinya.

Hasil perhitungan tersebut berdasarkan asumsi berikut, 14 hari setelah pemberian dosis kedua, efektivitas vaksin Corona Sinovac memberikan perlindungan yang terbaik terhadap virus Covid-19.

Senin, 8 Februari 2021 Program Studi Profesi Ners Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo, menyelenggarakan penerimaan mahasiswa praktek profesi stase keperawatan jiwa angkatan XII oleh RSUD Tombulilato, yang diikuti oleh 72 mahasiswa dan dihadiri oleh Ketua Jurusan Yuniar Mansye Soeli, S.Kep, Ns, M.Kep.,Sp.Kep.J, Koordinator profesi ners Ika Wulansari, S.Kep, Ns, M.Kep.,Sp.Mat, koordinator stase keperawatan jiwa Mihrawaty S. Antu, S.Kep., Ns, M.Kep dan dosen pembimbing praktek. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa diberikan pengarahan oleh Hastuti Pakaya, S.Kep, Ns sebagai Kasie Keperawatan di RSUD Tombulilato, mengenai gambaran kegiatan praktek profesi ners selama 3 minggu kedepan yang terdiri dari 3 gelombang, mulai tanggal 8-26 Februari 2021. Selain itu, mahasiswa diberikan gambaran mengenai target kompetensi, penugasan, dan tata tertib selama praktik, dengan harapan mahasiswa dapat bekal ilmu dan mencapai target kompetensi untuk praktek stase keperawatan jiwa.

Selain itu, arahan dari Ketua Jurusan Keperawatan yang diwakili oleh dosen pembimbing praktek Dewi Hiola S.Kep, Ns, M.Kep, dalam sambutannya, mahasiswa diharapkan dapat menjalankan proses pembelajaran Profesi Ners dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mencapai semua target kompetensi. Pentingnya motivasi diri dan menjaga kesehatan juga menjadi topik utama yang disampaikan oleh Dewi Hiola S.Kep, Ns, M.Kep. Mahasiswa perlu mendapatkan motivasi karena mereka akan dihadapkan dengan kompleksitas permasalahan diagnosa keperawatan pada individu-indivudu di lahan praktik yang sedikit berbeda dengan kajian literature yang selama ini menjadi sumber utama pembelajaran mahasiswa, yang mana praktek stase jiwa ini akan dijalani oleh mahasiswa 1 pekan di RSUD Tombulilato dan 2 pekan di Puskemas yang telah dibagikan oleh koordinator stase jiwa, yakni di PKM Tapa, PKM Kabila, PKM Suwawa, PKM Kota Selatan, PKM Kota Tengah dan PKM Telaga. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat menjaga kesehatannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19 dengan menggunakan APD Level 2 yakni menggunakan masker bedah, pelindung wajah (Face shield), sarung tangan dan gaun. 

 

Penulis dan Editor : Zulkifli B. Pomalango, S.Kep, Ns, M.Kep