Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Dinamika Kualitas Lahan Di Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Jurnal Agroteknotropika, Vol 11, No 2 (2022)
Sulistio van Gobel1, Nurdin2, Fitriah Suryani Jamin2
1Alumni Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
2Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Abstract
This study aims to determine the effect of land use change toward land quality and production. This research is conducted in Bolangitang Timur Sub-district, Bolaang Mongondow Utara District starting from July 04 to September 11, 2020. This study applies the minipit method for soil sampling, and questionnaires that are distributed to farmares who did land use change in the research area. There are 17 samples of soil and 14 samples of questionnaires which represent the research area, and this study uses secondary data that obtain from image and map of regional spatial planning. The results show that the quality of land that affects production are oC temperature, Rainfall, Wet Month, Dry Month, CEC (Cation Exchange Capacity), and Base Saturation, Factors that influence land-use change are land converted due to public donation, land converted due to economic grants, land converted due to building houses, the impacts of land use change that occur are the quality of agricultural land and crop production is reduced.
Keywords: Land use, change, impact, land quality, production.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Lokal Varietas Motorokiki pada Beberapa Kelas Lereng dan Dosis Pupuk NPK di Payu, Gorontalo
Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 9(2), 2022: 223–230.
Andri Husain, Nurdin, Sutrisno Hadi Purnomo
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Abstract
Maize local of Motorokiki variety is a Gorontalo germplasm which is cultivated more dominantly on sloping land with low productivity. This study was aimed to determine the growth and yield of local maize on several slope classes and doses of NPK fertilizer, and their combination on the growth and yield of local maize in Payu, Gorontalo. This study used a split-plot design with the main plot of slope class and sub-plots of NPK fertilizer dosage. The main plot of the slope class consisted of flat slopes (0-8%), wavy (8-15%), hilly (15-35%) and mountainous (>35%), while sub-plots with NPK fertilizer dosage consisted of 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, 150 kg ha-1 and 200 kg ha-1. The parameters measured included plant height, leave numbers, male and female flowering age, cob length, and weight of corn kernels. Data were analyzed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at 5% level. The results showed that maize growth was significantly affected by slope class and NPK fertilizer dosage with the best combination of wavy slope and 50 kg ha-1 fertilizer dosage. In maize yield, only maize seed weight was significantly affected by slope class, while in NPK fertilization only on male and female flowering age with the best combination of flat slope class and 100 kg ha-1 fertilizer dosage.
Keywords: slope, fertilizer doses, local maize, maize yield
Efektivitas Terasering Pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) di Desa Suka Damai Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato
Jurnal Agroteknotropika, Volume 12 No.1 (2023)
Ramli Diu1, Zulzain Ilahude2, Nurdin2
1Alumni Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
2Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Abstract
Terracing could be an effective and efficient option in utilizing sloped land for growing corn plants as it affects the growth and production of corn. This research aims at finding out the differences between the growth and production of corn plants treated with terracing on sloped land. This research was conducted from January 8 to march 8, 2020, in Suka Damai Village, Lemito Sub-district, Pohuwato District, Gorontalo Province. The research method applies a randomized block design with three levels of repeated treatments, namely: Control (KO), bench terrace (TB), and ridge terrace (TG). The research parameters are the plant height, seed weight per ear, weight of 1000 seeds, weight of dry bean per terrace, and weight of dry bean per ton/ha. Based on alnalysis of variance, the ridge terrace has a significant effect on the parameters of plant height at the 3rd week and the seed weight per ear. However, it does not have a significant effect on the parameters of plant height at the 1st, 2nd, 4th, 5th , 6th, and 7th weeks, the weight of 1000 seeds, the weight of dry bean per terrace, and weight bean per ton/ha. The corn production reaches 6.92 tons/ha in KO, 6.26 tons/ha in TB, and 7.10 tons/ha in TG.
Keywords: the efficacy of terracing, corn plants.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Di Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo
Jurnal Lahan Pertanian Tropis (JLPT)-Journal of Tropical Agriculture Land, Vol 2, No 2 (2023)
Yulin Sudin1, Nikmah Musa2, Nurdin2.
1 Alumni Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
2 Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Abstract
Tanaman jagung manis adalah salah satu komoditas pangan yang semakin populer dan mempunyai prospek penting di Indonesia, karena memiliki rasa yang lebih manis bila dibandingkan dengan jagung biasa, sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jagung manis mempunyai biji-biji yang berisi endosperm manis, mengkilap, tembus pandang sebelum masak dan berkerut bila kering. Ketersediaan unsur hara bagi tanaman sering menjadi masalah untuk lahan dengan kondisi defisiensi hara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik serta yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo pada Bulan Oktober 2022 – Januari 2023, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu pemberian pupuk organik terdiri dari 3 taraf (Kontrol, 10 ton/ha dan 15 ton/ha) dan faktor kedua yaitu pemberian pupuk anorganik yang terdiri dari 3 taraf (Kontrol, 200 kg/ha dan 400 kg/ha). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh terhadap tinggi dan panjang daun tanaman, sedangkan pupuk anorganik berpengaruh terhadap tinggi, panjang daun, jumlah daun, berat berkelobot, berat tanpa kelobot, dan panjang tongkol. Pupuk organik 15 ton/ha dan pupuk anorganik 400 kg/ha memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.
Kata kunci : jagung manis, pupuk organik, pupuk anorganik.
Analisis Kesesuaian Lahan Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot utilisima L.) Di Desa Bumela Kecamatan Bilato
Jurnal Lahan Pertanian Tropis (JLPT)-Journal of Tropical Agriculture Land, Vol 2, No 2 (2023)
Hayatiningsih Gubali1, Annisa Mamonto2, Nurdin1
1 Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
2 Alumni Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan tanaman Ubi Kayu (Manihot utilisima L) di Desa Bumela, Kecamatan Bilato, dengan fokus pada karakteristik dan kualitas lahan, kelas kesesuaian lahan, serta faktor pembatas dalam pengembangan tanaman Ubi Kayu (Manihot utilisima L). Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Desember 2019, berlokasi di Desa Bumela, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo. Metode matching digunakan untuk memadukan kriteria kesesuaian lahan dengan data kualitas lahan, dengan mempertimbangkan persyaratan tumbuh tanaman untuk mengidentifikasi kelas kesesuaian lahan yang sesuai. Pengolahan data melibatkan analisis karakteristik dan kualitas lahan, evaluasi kesesuaian lahan, identifikasi keunggulan wilayah, dan analisis ekonomi tanaman ubi kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Bumela, Kecamatan Bilato, kelas kesesuaian lahan yang potensial untuk tanaman ubi kayu (Manihot utilisima L) adalah kelas cukup sesuai (S2) dengan luas 80.568 ha atau 61,46%, sesuai marginal (S3) dengan luas 70,63 ha atau 0,53%, dan tidak sesuai (N) dengan luas 30.056 ha atau 22,92%. Kesesuaian lahan ini dipengaruhi oleh faktor pembatas seperti retensi hara, bahaya erosi, lereng, dan media perakaran. Dari hasil analisis keunggulan wilayah Kecamatan Bilato, terdapat dua komoditas unggulan, yaitu jagung dan ubi kayu. Selain itu, analisis ekonomi tanaman ubi kayu menunjukkan nilai R/C ratio yang menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 1,23.
Kata Kunci: Kesesuaian Lahan, Ubi Kayu.
Kategori
- Abstract 2006
- Abstract 2009
- Abstract 2011
- Abstract 2012
- Abstract 2013
- Abstract 2014
- Abstract 2016
- Abstract 2018
- Abstract 2019
- Abstract 2020
- Abstract 2021
- Abstract 2022
- Abstract 2023
- Abstract 2024
- Buku
- Kiprah Tugas Pembantuan ASN-Dosen
- Kunjungan Luar Negeri
- Mata Kuliah
- Project 2009
- Project 2010
- Project 2013
- Project 2018
- Project 2019
- Project 2020
- Project 2022
- Publikasi Ilmiahku
- Soil Scientist from Gorontalo
Blogroll
- a-SintaID
- b-Google Scholar
- c-Scopus ID
- d-Web of Science (WoS) ID
- e-ResearchGate
- f-Academia.edu
- g-SciProfiles
- h-Loop ID
- i-LinkedIn
- j-OrcidID
- k-figshare
- l-Youtube
- m-Twitter
- n-Facebook
- o-Universitas Negeri Gorontalo
- p-BIMA-Kemendikbud RI
- q-FAPERTA UNG
- r-LP2M UNG
- s- LP3M UNG
- t-SIMPPM UNG
- u-SIMLIT UNG
- v-Rispro LPDP
- w-BRIIN
- x-PDDIKTI
- y-GRS BPDPKS
- z-kampusmerdeka
- z1-ANJANI
- z10-SIAT UNG
- z11-Aplikasi SIAGA
- z12-SPADA Indonesia
- z13-SISTER
- z14-tesaurus.kemdikbud
- z15-UKBI
- z16-typoonline
- z17-Turnitin
- z18-Zetero
- z2-eHAKI
- z20-Himpunan Ilmu Tanah Indonesia(HITI)
- z21-BKN
- z21-Kementan RI
- z22-BPS Provinsi Gorontalo
- z23-BPS Kabupaten Boalemo
- z24-BPS Kabupaten Bone Bolango
- z25-BPS Kabupaten Gorontalo
- z26-BPS Kabupaten Gorontalo Utara
- z27-BPS Kabupaten Pohuwato
- z3-Arjuna
- z4-DIKTI
- z5-GARUDA Dikti
- z6-SIM Karier dan SDM Kemendikbud
- z7-KBBI
- z8-Kedaireka
- z9-RAMA