Peningkatan Populasi Ternak Sapi Dan Pengetahuan Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Di Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa Bualo Kabupaten Boalemo
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM), Volume 25 No. 2, April - Juni 2019: 103-111.
Nurdin1, Fitriah S. Jamin1, Siswatiana R. Taha2, Amelia Murtisai3
1Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, Indonesia
2Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, Indonesia
3Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, Indonesi
Abstract
Peningkatan populasi ternak sapi dapat dilakukan melalui kegiatan Inseminasi Buatan (IB) yang diharapkan juga dapat meningkatkan hasil kotoran ternak (feases) sebagai sumber bahan baku pupuk organik. Kegiatan ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan populasi ternak sapi sebagai penghasil bahan baku pupuk organik, dan (2) meningkatkan pengetahuan Kelompok Tani Sumber Rezeki dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dimulai bulan Maret sampai Agustus 2019 di Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini terdiri dari: (1) Kegiatan IB terhadap sapi induk yang sehat dan siap (masa birahi) oleh inseminator., dan (2) Pembuatan pupuk organik yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan tes tingkat pengetahuan tentang pupuk organik kepada 25 orang peserta pelatihan yang dianalisis menggunakan Skala Likert. Bahan pembuatan pupuk organik meliputi: limbah jagung, bungkil kakao, feases, urin, EM4, gula dan air. Semua bahan dicampur merata dalam bak fermentasi, ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 3 minggu. Selama kegiatan berlangsung, antusias peserta dalam mengikuti seluruh kegiatan sangat tinggi dengan capaian 100%. Kegiatan IB telah menghasilkan sebanyak 12 ekor sapi bunting. Kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada petani di Kelompok Tani Sumber Rezeki telah mampu meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik dengan capaian sebesar 88,0% dari total peserta pelatihan.Kata kunci: Populasi, Sapi, Inseminasi Buatan, Pengetahuan, Pupuk Organik. Abstract Increasing cattle population can be done through Artificial Insemination (IB) activities which are also expected to increase livestock manure yields (feases) as a source of raw material for organic fertilizer. This activity aims to: (1) increase the population of cattle as a producer of raw materials for organic fertilizer, and (2) increase the knowledge of Sumber Rezeki Farmer Groups in making organic fertilizer. This activity began in March to August 2019 in Bualo Village, Paguyaman District, Boalemo Regency. This activity consists of: (1) IB activities towards healthy and ready mother cows (incubation period) by inseminators, and (2) Making organic fertilizer carried out through training and mentoring activities. Before and after the training, a knowledge level test about organic fertilizer was conducted on 25 trainees who were analyzed using a Likert Scale. Organic fertilizer manufacturing materials include: corn waste, cocoa meal, feases, urine, EM4, sugar and water. All ingredients are mixed evenly in a fermentation tank, covered with tarpaulin and left for 3 weeks. During the activity, participants' enthusiasm in participating in all activities was very high with 100% achievement. IB activities have produced as many as 12 pregnant cows. Training activities and assistance to farmers in the Sumber Rezeki Farmer Group have been able to increase knowledge about making organic fertilizer with an achievement of 88.0% of the total training participants.
Keywords: Population, Cow, Artificial Insemination, Knowledge, Organic Fertilizer.
Sinta 3: https://s.id/21ZfK
Pemberdayaan Petani melalui Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan pembuatan pupuk
Conference: Sienas 2019, UIN Pamekasan, Madura Jawa Timur
Nurdin1, Fitriah S. Jamin1, Siswatiana R. Taha2, Amelia Murtisari3
1Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
2Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
3Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK
Pemberdayaan petani merupakan salah satu upaya untuk menjadikan petani lebih berdaya dan mengurangi ketergantungan terhadap subsidi pemerintah serta meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan, tetapi sering sulit dijalankan karena tingkat pengetahuan dan ketrampilan petani masih rendah. Kegiatan ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pengetahuan petani tentang pupuk organik, dan (2) meningkatkan ketrampilan petani dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Kelompok Tani Rukun Sejahtera Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan pembuatan pupuk organik yang dilakukan melalui ceramah dan praktek (demonstrasi). Sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan tes tingkat pengetahuan tentang pupuk organik dengan menggunakan kuisioner kepada peserta pelatihan. Penilaian pengetahuan peserta didasarkan pada lima item pertanyaan, yaitu: 1). Pengetahuan tentang pupuk organik; 2). Penggunaan pupuk organik; 3). Sumber bahan pupuk organik; 4). Kandungan hara dalam pupuk organik; dan 5). Jenis pupuk organik. Jumlah peserta pelatihan adalah 25 orang yang semuanya dijadikan sampel. Analisis data meliputi: analisis validitas, reliabilitas, dan analisis tabel menggunakan software SPSS 23. Tingkat pengetahuan peserta dilakukan dengan analisis skor terhadap jawaban pertanyaan menggunakan Skala Likert dan digambarkan dalam garis continuum. Praktek pembuatan pupuk organik dilakukan dengan pendekatan learning by doing. Bahan yang digunakan meliputi: limbah jagung, bungkil kakao, feases, urin, EM4, gula dan air. Limbah jagung dan bungkil kakao dicacah dengan mesin copper, kemudian semua bahan dicampur dan diaduk dalam bak fermentasi sampai merata dan percikkan dengan air sampai lembab merata serta ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 2-3 minggu untuk proses fermentasi dan pengomposan. Hasil kegiatan menunjukkan sebelum pelatihan, mayoritas peserta pelatihan (7 6,0%) tidak tahu tentang pupuk organik, sedangkan setelah pelatihan dan prektek pembuatan pupuk organik, mayoritas peserta pelatihan (88,6%) sudah tahu tentang pupuk organik dan cara pembuatannya. Tingkat ketrampilan petani dalam pembuatan pupuk organik juga telah meningkat yang ditunjukkan oleh indikator kemampuan mengoperasikan perangkat mesin pencacah, kemampuan memformulasikan dosis atau takaran bahan baku pupuk berupa larutan EM4+molase+air, kemampuan mencampuradukan bahan-bahan pupuk organik secara merata, dan kemampuan mengidentifikasi keberhasilan pupuk organik yang dibuat.
Kata Kunci: Pengetahuan, ketrampilan, petani, pupuk, organik.
Kategori
- Abstract 2006
- Abstract 2009
- Abstract 2011
- Abstract 2012
- Abstract 2013
- Abstract 2014
- Abstract 2016
- Abstract 2018
- Abstract 2019
- Abstract 2020
- Abstract 2021
- Abstract 2022
- Abstract 2023
- Abstract 2024
- Buku
- Kiprah Tugas Pembantuan ASN-Dosen
- Kunjungan Luar Negeri
- Mata Kuliah
- Project 2009
- Project 2010
- Project 2013
- Project 2018
- Project 2019
- Project 2020
- Project 2022
- Publikasi Ilmiahku
- Soil Scientist from Gorontalo
Blogroll
- a-SintaID
- b-Google Scholar
- c-Scopus ID
- d-Web of Science (WoS) ID
- e-ResearchGate
- f-Academia.edu
- g-SciProfiles
- h-Loop ID
- i-LinkedIn
- j-OrcidID
- k-figshare
- l-Youtube
- m-Twitter
- n-Facebook
- o-Universitas Negeri Gorontalo
- p-BIMA-Kemendikbud RI
- q-FAPERTA UNG
- r-LP2M UNG
- s- LP3M UNG
- t-SIMPPM UNG
- u-SIMLIT UNG
- v-Rispro LPDP
- w-BRIIN
- x-PDDIKTI
- y-GRS BPDPKS
- z-kampusmerdeka
- z1-ANJANI
- z10-SIAT UNG
- z11-Aplikasi SIAGA
- z12-SPADA Indonesia
- z13-SISTER
- z14-tesaurus.kemdikbud
- z15-UKBI
- z16-typoonline
- z17-Turnitin
- z18-Zetero
- z2-eHAKI
- z20-Himpunan Ilmu Tanah Indonesia(HITI)
- z21-BKN
- z21-Kementan RI
- z22-BPS Provinsi Gorontalo
- z23-BPS Kabupaten Boalemo
- z24-BPS Kabupaten Bone Bolango
- z25-BPS Kabupaten Gorontalo
- z26-BPS Kabupaten Gorontalo Utara
- z27-BPS Kabupaten Pohuwato
- z3-Arjuna
- z4-DIKTI
- z5-GARUDA Dikti
- z6-SIM Karier dan SDM Kemendikbud
- z7-KBBI
- z8-Kedaireka
- z9-RAMA