KATEGORI : Project 2022

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nurdin, Echan Adam, Ramlan Mustafa

Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Sidoarjo-Gresik, 6 – 10 November 2022

Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 6 – 10 November 2022 di Provinsi Jawa Timur dalam hal ini berlokasi di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik yang dibuka langsung oleh Kepala BBPP Ketindan Malang. Pada hari pertama pelatihan, setelah pembukaan dilanjutkan dengan kunjungan ke Asosiasi Ekspor Pisang di desa Pasinan Lemah Putih Kabupaten Gresik dengan melihat dan berdiskusi dengan ketua asosiasi bagaimana model kelembagaan suatu asosiasi hingga bisa menembusa pasar ekspor. Pada kunjungan ini diperoleh banyak pengetahuan terkait bagaimana managemen kelembagaan kelompok, gapoktan hingga asosiasi.

Gambar 1. Pembukaan Kegiatan

Pada hari kedua, peserta melakukan kunjungan ke CV. Berkah Tani Makmur di Kabupaten Sidoarjo dengan melihat langsung cara pengolahan pisang, managemen, peluang hingga prospek komoditi pisang cavendis. Menariknya, manajemen usaha yang dibangun oleh perusahaan ini masih skala kecil namun sudah memiliki standar yang baik untuk mengahsilkan pisang yang berkualitas ekspor. Bahkan omset yang bisa didapatkan oleh bapak Mohamad yamin selaku pemilik perusahaan ini bisa 100 %. Usaha yang didirikan ini mempunyai mitra petani dan meiliki kebun dengan sistim plasma dan inti plasma.

Gambar 2. Pelatihan di Asosiasi Ekspor Pisang Kabupaten Gresik

Setelah dari sidoarjo, kunjungan dilakukan pada UMKM Nda_Sha Sidoarjo  dengan melihat langsung proses produksi keripik pisang gepok milik ibu Hermalini dan manajemen pemasaran, termasuk didalamnya pendalaman terhadap business plan, market dan supply chain produk usahanya. Koperasi UMKM ini telah membangun jejaring pasar yang cukup luas dan melibatkan berbagai instasi untuk mendukung usahanya termasuk Bank Indonesia, Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata sebagai salah satu sentra utama ole-ole khas Kabupaten Blitar.

Gambar 3. Kunjungan Peserta ke lokasi kebun pisang Asosiasi Ekspor Pisang, Kabupaten Gresik

Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa secara umum pelatihan ini telah dilaksanakan dengan baik, lancar dan sesuai dengan kerangka acuan kegiatan pelatihan ini. Seluruh pelatihan dan narasumber telah melaksanakan pelatihan ini dengan partisipasi peserta sebesar 100%. Kegiatan pelatihan ini telah meningkatkan pemahaman peserta tentang business plan, market dan supply chain Pisang Gapi dari awalnya hanya sebesar 68,83% menjadi sebesar 97,49% setelah pelatihan ini selesai. Adapun hambatan peserta dalam menyerap materi relatif kecil. Berdasarkan hambatan yang masih dijumpai dalam pelatihan ini, maka disarankan: (1) persiapan pelatihan ke depan seyogyanya dilakukan setidaknya 1 bulan sebelum pelaksanaan pelatihan agar seluruh pihak yang akan terlibat dapat mempersiapakan segala sesuatunya dalam mengikuti kegiatan ini., dan (2) kesiapan administrasi pelatihan perlu dipersiapkan sebelumnya dengan waktu yang memadai agar tidak menjadi penghambat pelaksanaan pelatihan ini.

Gambar 4. Kunjungan CV Berkah Tani Makmur 

Rekomendasi: (1) akselerasi demonstasi plot (demplot) sebelum penanaman pisang gapi secara masal dilaksanakan., dan (2) pelibatan sarjana pertanian dan sarjana terkait sebagai pendamping usahatani pisang gapi, terutama yang berdomisili di sekitar areal pengembangan layak untuk menjadi pertimbangan.

Gambar 5. Kunjungan ke Lokasi Nda_Sha Milik Ibu Hermalini

Gambar 6. Evaluasi Peningkatan Kapasitas Petani dalam Analisis Pasar dan IMS Komoditi Pisang Gapi

Funding: APBN TP Upland Project T.A 2022, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo-Swakelola Level 2.

Sumber: Laporan Akhir Pelatihan Petani Market Analysis Dan Informasi Management Sistem Komoditi Pisang Gapi pada Kegiatan Upland Project (2022)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nurdin, Rival Rahman

Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Malang-Blitar, 6 – 10 November 2022

Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 6 – 10 November 2022 di Provinsi Jawa Timur yang dibuka langsung oleh Kepala BBPP Ketindan Malang. Pada hari pertama pelatihan, setelah pembukaan dilanjutkan dengan kunjungan ke Koperasi Tani Makmur di Kabupaten Blitar dengan melihat langsung proses penanganan pasca panen pisang mas dan pisang Cavendis. Pada kunjungan ini diperoleh banyak pengetahuan terkait penanganan pasca panen pisang mulai dari pencucian, penanganan, sortasi, pengemasan dan pengiriman produk pisang segar untuk diekspor. Koperasi ini telah bermitra dengan Grand Giant Pineapple.

Gambar 1. Pembukaan Kegiatan

Pada hari kedua, peserta melakukan kunjungan ke CV. Anisa Jaya di Kabupaten Blitar dengan melihat langsung cara pengolahan pisang, produk turunan sampai manajemen usahatani. Menariknya, manajemen usaha pisang dan turunannya dilakukan dengan melibatkan satu keluarga ibu Hj. Anisa Rohmawati tetapi tidak ditemukan adanya konflik interest dalam usaha bisnisnya, sehingga usaha CV Anisa Jaya masih berjalan dengan baik sampai saat ini.

Gambar 2. Pelatihan di Koperasi Tani Makmur Kabupaten Blitar

Pada hari ke ketiga ini, kunjungan dilakukan pada Koperasi UMKM Blitar Raya (Kubli) dengan melihat langsung proses dan manajemen pemasaran, termasuk didalamnya pendalaman terhadap business plan, market dan supply chain produk usahanya. Koperasi UMKM ini telah membangun jejaring pasar yang cukup luas dan melibatkan berbagai instasi untuk mendukung usahanya termasuk Bank Indonesia, Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata sebagai salah satu sentra utama ole-ole khas Kabupaten Blitar.

Gambar 3. Pelatihan di CV Anisa Jaya Kabupaten Blitar

Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa secara umum pelatihan ini telah dilaksanakan dengan baik, lancar dan sesuai dengan kerangka acuan kegiatan pelatihan ini. Seluruh pelatihan dan narasumber telah melaksanakan pelatihan ini dengan partisipasi peserta sebesar 100%. Kegiatan pelatihan ini telah meningkatkan pemahaman peserta tentang business plan, market dan supply chain Pisang Gapi dari awalnya hanya sebesar 62,31% menjadi sebesar 97,49% setelah pelatihan ini selesai. Adapun hambatan bagi peserta dalam menyerap materi relatif kecil. Berdasarkan hambatan yang masih dijumpai dalam pelatihan ini, maka disarankan: (1) persiapan pelatihan ke depan seyogyanya dilakukan setidaknya 1 bulan sebelum pelaksanaan pelatihan agar seluruh pihak yang akan terlibat dapat mempersiapakan segala sesuatunya dalam mengikuti kegiatan ini., dan (2) kesiapan administrasi pelatihan perlu dipersiapkan sebelumnya dengan waktu yang memadai agar tidak menjadi penghambat pelaksanaan pelatihan ini.

Gambar 4. Pelatihan di Koperasi UKM Blitar Raya (Kubli) (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S)

Rekomendasi: (1) akselerasi demonstasi plot (demplot) sebelum penanaman pisang gapi secara masal dilaksanakan., dan (2) pelibatan sarjana pertanian dan sarjana terkait sebagai pendamping usahatani pisang gapi, terutama yang berdomisili di sekitar areal pengembangan layak untuk menjadi pertimbangan.

Gambar 5. Pemantapan Draft SOP Pisang Gapi

Funding: APBN TP Upland Project T.A 2022, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo-Swakelola Level 2.

Sumber: Laporan Akhir Pelatihan Petani Business Plan, Market and Supply Chain Komoditi Pisang pada Kegiatan Upland Project (2022)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nurdin, Echan Adam, Agustinus Moonti, Wawan K. Tolinggi

Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Lampung, 18 – 21 September 2022

Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 18 – 21 September 2022 di Provinsi Lampung yang dibuka langsung oleh Bupati Gorontalo, Bapak Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd. Pada hari pertama studi banding, setelah pembukaan dilanjutkan dengan kunjungan ke CV Panca Manunggal Abadi di Jalan Imam Bonjol Gang Kulit No. 34 Langkapura Bandar Lampung dengan melihat langsung proses pembuatan olahan pisang, pengemasan dan pemasaran produk dengan merek dagang “Aroma Sejati”.  Selanjutnya, kunjungan ke Perusahaan SI Bintang Buah Jalan Raden Imba Kusuma Ratu No.Kel, RT.03/RW.lk IV, Beringin Raya, Kec. Kemiling, Kota Bandar Lampung yang bergerak dibidang oleh-oleh khas lampung, khususnya olo-ole dari bahan pisang.

Gambar 1. Pembukaan Kegiatan dan Field Trip BBPP Lampung

Pada hari kedua, peserta melakukan kunjungan ke Kelompok Tani Sahati, Desa Pekon Banjarmanis, Kec. Gisting Kab. Tanggamus dengan melihat langsung cara budidaya pisang, penanganan panen dan pasca panen, serta manajemen kelompok tani. Menariknya, pengembangan komoditas pisang Mas di Kabupaten Tanggamus yang dilakukan dengan pola kerjasama yang merupakan model pengembangan kawasan berbasis koperasi. Pemerintah setempat menstimulasi kelompok tani Sahati berupa cold storage, dan telah dilakukan pemasaran ke swalayan-swalayan Pengembangan pisang di Kab. Tanggamus bermitra dengan Grand Giant Pineapple.

Gambar 2. Kunjungan Peserta Pelatihan ke CV. Panca Manunggal Abadi

Pada hari ke empat ini, pelatihan dipandu langsung oleh ketua panitia pelaksana pelatihan yaitu Bapak Dr. Nurdin, SP, MSi dengan melaksanakan pembahasan komisi yang masing-masing komisi membahas tentang item-item SOP GAP Pisang Gapi. Setelah itu dilanjutkan dengan pleno masing-masing komisi SOP GAP. Pada sesi terakhir, dibacakan rumusan draft SOP GAP pisang gapi. 

Gambar 3. Kunjungan Peserta Pelatihan ke Perusahaan SI Bintang Buah

Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa secara umum pelatihan ini telah dilaksanakan dengan baik, lancar dan sesuai dengan kerangka acuan kegiatan pelatihan ini. Seluruh materi pelatihan dan narasumber telah melaksanakan pelatihan ini dengan partisipasi peserta sebesar 99,13%. Kegiatan pelatihan ini telah meningkatkan pemahaman peserta tentang SOP GAP Pisang Gapi dari awalnya hanya sebesar 15,80% menjadi sebesar 87,80% setelah pelatihan ini selesai. Adapun hambatan bagi peserta dalam menyerap materi antara lain: kondisi fisik peserta karena usia, peserta tidak hadir di beberapa sesi materi dan peserta terlambat mengikuti materi karena kesibukan lainnya sebagai staf/aparatur pemerintah.

Gambar 3. Kunjungan Peserta Ke Kelompok Tani Sahati Desa Pekon Kec. Gisting Kab. Tanggamus

Berdasarkan hambatan yang masih dijumpai dalam pelatihan ini, maka disarankan: (1) persiapan pelatihan ke depan seyogyanya dilakukan setidaknya 1 bulan sebelum pelaksanaan pelatihan agar seluruh pihak yang akan terlibat dapat mempersiapakan segala sesuatunya dalam mengikuti kegiatan ini., (2) memfokuskan pelatihan SOP GAP ini sesuai dengan tujuan dan luaran yang diharapkan, sehingga materi pelatihan lainnya yang belum berkaitan langsung dengan SOP GAP ini dapat dibuatkan sesi pelatihan tersendiri., dan (3)  kesiapan administrasi pelatihan perlu dipersiapkan sebelumnya dengan waktu yang memadai agar tidak menjadi penghambat pelaksanaan pelatihan ini.

Gambar 4. Kunjungan Peserta Ke Koperasi Hijau Makmur, Sumberejo, Kab. Tanggamus

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, maka direkomendasikan: (1) akselerasi pelaksanaan workshop dan demonstasi plot (demplot) sebelum kegiatan penanaman pisang gapi secara masal dilaksanakan., (2) petani dan kelompok tani pisang gapi harus dipersiapkan secara baik melalui pelatihan sejenis dan pendampingan yang nantinya akan menerapkan SOP GAP dalam usahataninya., dan (3) pelibatan sarjana pertanian dan sarjana terkait sebagai pendamping usahatani pisang gapi, terutama yang berdomisili di sekitar areal pengembangan layak untuk menjadi pertimbangan.

Gambar 5. Perumusan Draft SOP Pisang Gapi

Funding: APBN TP Upland Project T.A 2022, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo-Swakelola Level 2.

Sumber: Laporan Akhir Pelatihan Peningkatan Kapasitas Staf Pemerintah melalui Studi Banding Penerapan SOP-GAP Pisang Gapi pada Kegiatan Upland Project (2022)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nurdin, Echan Adam, Agustinus Moonti, Lisna Ahmad, Siswatiana R. Taha, Ramlan Mustafa

Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Ballroom Barakati Grand Q Hotel Kota Gorontalo, 20 – 23 Oktober 2022

Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 20 – 23 Oktober 2022 di Ballroom Grand Q Hotel Kota Gorontalo yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Dr. Ir. Muljadi Dg. Mario. Pada hari pertama pelatihan, peserta diberikan materi tentang Dinamika Kelompok oleh Bapak Wawan Tolinggi, SP, MSi. Selanjutnya, materi Membangun Motivasi dan Kerjasama Tim (Team Work)oleh Dr. Irwan Bempah, SP, MP. Materi selanjutnya adalah Konsep UPLAND dan Korporasi Petani yang diberikan oleh Bapak Sofyan Husin, SP, ME selaku Manajer Upland Project, serta materi kesekretariatan kelembagaan petani oleh Bapak Jamal Purwanto.

Gambar 1. Pembukaan Kegiatan Pelatihan

Pada pelatihan hari kedua, peserta diberikan materi Laporan Keuangan Usahatani yang diberikan oleh Ibu Yuliana Bakari, SP., M.P, kemudian materi Pengembangan kemitraan organisasi dan investasi pertanian oleh Prof. Dr. Ir. Mahludin Baruwadi, MP. Selanjutnya materi Koperasi yang diberikan oleh Bapak Syarifudin Nasaru, SE. Materi Manajemen Organisasi diberikan oleh Dr. Ir. Muljadi Dg. Mario, dilanjutkan dengan materi Good Agriculture Practices (GAP) yang diberikan oleh Ibu Rina Tayeb, SP, MSi dan materi Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang diberikan oleh Bapak M. Yusuf. Pelatihan hari ketiga adalah penutupan rangkaian kegiatan pelatihan ini. Penutupan ditutup oleh Kabid PSP Provinsi Gorontalo selaku PPK Upland Project non Fisik.

Gambar 2. Pemberian Materi Hari ke-1

Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa secara umum pelatihan ini telah dilaksanakan dengan baik, lancar dan sesuai dengan kerangka acuan kegiatan pelatihan ini. Seluruh materi pelatihan dan narasumber telah melaksanakan pelatihan ini dengan partisipasi peserta sebesar 96,75%. Kegiatan pelatihan ini telah meningkatkan pemahaman peserta dari awalnya hanya sebesar 19% menjadi sebesar 83% setelah pelatihan ini selesai. Adapun hambatan bagi peserta dalam menyerap materi antara lain: kondisi fisik peserta karena usia, peserta tidak hadir di beberapa sesi materi dan peserta terlambat mengikuti materi karena kesibukan lainnya (kedukaan).

Gambar 3. Pemberian Materi Hari ke-2

Berdasarkan hambatan yang dijumpai dalam pelatihan ini, maka disarankan: (1) persiapan pelatihan seyogyanya dilakukan 1 bulan sebelum pelaksanaan pelatihan agar peserta dapat mempersiapakan diri dalam mengikuti kegiatan., (2) memfokuskan pelatihan kelembagaan ini sesuai dengan tujuan dan luaran, dan (3) kesiapan administrasi pelatihan perlu dipersiapkan dengan waktu yang memadai. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, maka direkomendasikan: (1) perlu follow up sebelum kegiatan penanaman pisang gapi dilaksanakan., dan (2) petani dan kelompok tani harus dipersiapkan melalui kunjungan ke kelompok tani pisang yang sudah maju.

Gambar 4. Pemberian Materi Hari ke-3

Gambar 5. Pemberian Materi Hari ke-4 dan Penutupan

Funding: APBN TP Upland Project T.A 2022, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo-Swakelola Level 2.

Sumber: Laporan Akhir Pelatihan Pengembangan Kelembagaan Petani pada Kegiatan Upland Project (2022)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nurdin, Echan Adam, Fauzan Zakaria, Zainudin Antuli, Agustinus Moonti, Ramlan Mustafa

Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Ballroom TC Dumhill UNG, 24 – 27 Agustus 2022

Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 24 – 27 Agustus 2022 di Ballroom TC Dumhill Umiversitas Negeri Gorontalo yang dibuka langsung oleh Bupati Gorontalo, Bapak Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd. Pada hari pertama pelatihan, peserta diberikan materi tentang Kebijakan Pembangunan Pertanian Dan Program UPLAND Secara Nasional oleh Ir. Rahmanto, M.Sc (dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian RI via Zoom. Selanjutnya, materi Arah Kebijakan Pertanian Dengan Intervensi Program UPLAND di Kabupaten Gorontalo diberikan oleh Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd, materi Strategi Dan Implementasi Program UPLAND di Kabupaten Gorontalo diberikan oleh Dr. Rahmat AW Pomalingo, Shut, MH selaku kepala dinas, serta materi penguatan kelembagaan petani oleh Bapak Faruk Ismail selaku ketua LSM Ayumalingo.

Gambar 1. Pembukaan dan Arahan kepada Peserta

Pada pelatihan hari kedua, peserta diberikan materi Sistem Pertanian Berkelanjutan Komoditi Pisang Berbasis GAP dan GHP (Sertifikasi Produk) yang diberikan oleh Bapak Bambang Haryanto, SP, MSi (BPP Lampung), kemudian materi Sertifikasi Benih oleh Bapak Ahmad Suryanto, STP, MSi (BPP Lampung). Selanjutnya materi Pemilihan Bibit yang diberikan oleh Bapak Dr. Patta Sidja, SP, MSi (BPTP Provinsi Gorontalo). Materi Teknologi Pengolahan Lahan diberikan oleh Ibu Dr. Nurmi, SP, MP (Ilmu Tanah UNG), dilanjutkan dengan materi Teknologi Pengelolaan Tanaman yang diberikan oleh Bapak Fauzan Zakaria, SP, MSi (Agronomi UNG) dan materi Teknologi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) yang diberikan oleh Bapak Dr. Muhamad Lihawa, SP, MP (Ilmu HPT UNG).

Gambar 2. Pemberian Materi Hari Ke-2

Pelatihan hari ketiga, peserta diberikan materi Panen dan Pasca Panen oleh Ibu Purnamaningsih Maspeke, STP, MSi (Teknologi Pertanian UNG), dilanjutkan dengan materi Digital Marketing yang diberikan oleh Bapak Agustinus Moonti, SE, MM (Agribisnis UNG) dan materi Product Branding yang diberikan oleh Bapak Dr. Supriyo Imran, SP, MSi (Agribisnis UNG). Kemudian materi Strategi  Adopsi Teknologi Petani yang diberikan oleh Bapak Dr. Irwan Bempah, SP, MP (Agribisnis UNG) dan materi Pola Perubahan Perilaku  Petani yang diberikan oleh Bapak Wawan K. Tolinggi, SP, MSi (Agribisnis UNG).

Gambar 3. Pemberian Materi Hari Ke-3

Pada hari ke empat ini, pelatihan dipandu langsung oleh ketua panitia pelaksana pelatihan yaitu Bapak Dr. Nurdin, SP, MSi dengan melaksanakan pembahasan komisi yang masing-masing komisi membahas tentang item-item SOP GAP Pisang Gapi. Setelah itu dilanjutkan dengan pleno masing-masing komisi SOP GAP. Pada sesi terakhir, dibacakan rumusan draft SOP GAP pisang gapi.

 

Gambar 4. Pemberian Materi Hari Ke-4

Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa secara umum pelatihan ini telah dilaksanakan dengan baik, lancar dan sesuai dengan kerangka acuan kegiatan pelatihan ini. Seluruh materi pelatihan dan narasumber telah melaksanakan pelatihan ini dengan partisipasi peserta sebesar 99,13%. Kegiatan pelatihan ini telah meningkatkan pemahaman peserta tentang SOP GAP Pisang Gapi dari awalnya hanya sebesar 15,80% menjadi sebesar 87,80% setelah pelatihan ini selesai. Adapun hambatan bagi peserta dalam menyerap materi antara lain: kondisi fisik peserta karena usia, peserta tidak hadir di beberapa sesi materi dan peserta terlambat mengikuti materi karena kesibukan lainnya sebagai staf/aparatur pemerintah.

Berdasarkan hambatan yang masih dijumpai dalam pelatihan ini, maka disarankan: (1) persiapan pelatihan ke depan seyogyanya dilakukan setidaknya 1 bulan sebelum pelaksanaan pelatihan agar seluruh pihak yang akan terlibat dapat mempersiapakan segala sesuatunya dalam mengikuti kegiatan ini., (2) memfokuskan pelatihan SOP GAP ini sesuai dengan tujuan dan luaran yang diharapkan, sehingga materi pelatihan lainnya yang belum berkaitan langsung dengan SOP GAP ini dapat dibuatkan sesi pelatihan tersendiri., dan (3)  kesiapan administrasi pelatihan perlu dipersiapkan sebelumnya dengan waktu yang memadai agar tidak menjadi penghambat pelaksanaan pelatihan ini.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, maka direkomendasikan: (1) akselerasi pelaksanaan workshop dan demonstasi plot (demplot) sebelum kegiatan penanaman pisang gapi secara masal dilaksanakan., (2) petani dan kelompok tani pisang gapi harus dipersiapkan secara baik melalui pelatihan sejenis dan pendampingan yang nantinya akan menerapkan SOP GAP dalam usahataninya., dan (3) pelibatan sarjana pertanian dan sarjana terkait sebagai pendamping usahatani pisang gapi, terutama yang berdomisili di sekitar areal pengembangan layak untuk menjadi pertimbangan.

Funding: APBN TP Upland Project T.A 2022, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo-Swakelola Level 2.

Sumber: Laporan Akhir Pelatihan Peningkatan Kapasitas Staf Pemerintah tentang Standard Operating Procedure Good Agricutural Practices (SOP-GAP) Komoditi Pisang Gapi pada Kegiatan Upland Project (2022)