Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian (JIMFP), Volume 4 Nomor 2 (2024): 435–443

Moh. Reynaldi Pakaya, Nurdin, Iswan Dunggio, Rival Rahman

Universitas Negeri Gorontalo

Abstract

The process of evaluating land's suitability for a particular use, such as finding prospective new land for rice field is known as land evaluation. The purpose of this study was to determine the characteristics, the quality, and the suitability of land parametrically for the development of rice field. This research took place in Moliliulo, Tangga Barito Village, Dulupi District, Boalemo Regency, from March to August 2022. This research used a detailed level survey method where the variables observed were land characteristics in the form of physical properties, and then the chemical properties were analyzed in the laboratory. Furthermore, an analysis of the characteristics and suitability of land for rice field was carried out using a parametric approach. The results of this study indicated that the characteristics and quality of the land in the study area varied greatly from low to high category, starting from climate, land, and soil nutrient availability factors. The research location has 4 land suitability classes for rice field (Oryza sativa L.), namely class 1 (excellent) with an area of 17.52 ha (2.15%), class 2 (good) with an area of 3.08 ha (0. 38%), class 3 (sufficient) with an area of 710.44 ha (87.15%), and class 4 (poor) with an area of 58.15 ha (7.13%).

Klik Disini

Agriland : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2024) 

Ilyas Djuna, Nurdin Nurdin, Wawan Pembengo, Rival Rahman

Universitas Negeri Gorontalo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman jagung komposit pada beberapa kelas lereng dan dosis pemupukan di Desa Payu Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan mulai Oktober 2019 sampai Mei 2020. Metode Penelitian menggunakan Rancangan petak terpisah dengan petak utama adalah empat kelas lereng dan anak petak adalah dosis pemupukan dengan 3 perlakuan. Paremeter yang diamati adalah sampel tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga jantan dan betina, panjang tongkol, jumlah biji dan berat biji. Analisis data diuji dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas lereng bergelombang (8-15%) dan pupuk NPK 50 kg/ha mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung. Terdapat interaksi antara kelas lereng bergelombang (0-8%) dan tanpa pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung komposit.

Klik Disini

Etnis Jawa-Tondano (Jaton) merupakan entitas hasil pembauran para pengikut Kyai Modjo dengan perempuan etnis Minahasa di Tondano, Sulawesi Utara. Adalah Raden Ngabei Wiropati atau Kyai Sepoh Baderan atau Kyai Baderan II yang merupakan Kakak Kyai Modjo ketika diasingkan di Tondano tidak membawa istri, tetapi membawa 3 orang anak laki-lakinya dan menikah dengan perempuan Minahasa setempat, sehingga menghasilkan keturunan Jaton yang diperkirakan sudah generasi ke-7. Salah satu anaknya yang bernama Tumenggolo menikah dengan Nona Saronsong dan beroleh anak diantaranya Djalil K. Baderan yang ikut bermograsi ke Gorontalo (Kelurahan Yosonegoro saat ini) bersama rombongan yang dipimpin oleh Eyang Amal Modjo. Abdulah K. Baderan merupakan anak Djalil K. Baderan yang sudah bermukim di Gorontalo. Diaspora keturunannya sampai saat ini sudah tersebar di beberapa daerah, baik di Gorontalo, Sulawesi Tengah, Banten, Bengkulu, Maluku Utara dan lainnya. Kiprah keturunan Abdulah K. Baderan sudah cukup banyak baik dalam pemerintahan, pendidik dan akademisi, serta profesi lainnya. Keluarga Abdulah K. Baderan ini akan terus berkembang, sehingga pengkayaan buku ini akan terus dilakukan.

Klik Disini

 

Tanah vertisol mempunyai cadangan hara yang tinggi, tetapi sifat fisiknya sering menjadi kendala di dalam pemanfaatannya, sehingga perlu perbaikan melalui pemberian amelioran. Sumber bahan amelioran seyogianya berasal dari lokasi setempat, sehingga petani dapat melakukan upaya perbaikan dengan tingkat pengetahuan dan teknologi yang dikuasai serta lebih terjangkau.

Buku ini tak hanya mencoba memberikan bukti bahwa penggunaan bahan amelioran berupa pasir, sabut kepala, dan sabut batang pisang mampu memperbaiki kualitas tanah dan sekaligus meningkatkan produktivitas tanaman padi, tetapi sekaligus menjadi awal bahwa dengan teknologi pertanian sederhana, petani Indonesia mampu kembali berswasembada.

Buku ini terdiri dari beberapa Pembahasan, diantaranya:

Memaksimalkan Potensi Lahan Sawah Tadah HujanMengenal Ameliorasi Pada Tanah VertisolPerkembangan Tanah VertisolAmeliorasi pada Tanah VertisolPengaruh Pemberian Bahan Amelorian Terhadap Produktivitas Tanaman Padi Pada Tanah VertisolProsedur Pemberian Bahan Amelioran terhadap Tanah VertisolPengaruh Pemberian Bahan Amelioran terhadap Produktivitas Padi pada Endoaquert UsticPengaruh Pemberian Bahan Amelioran terhadap Produktivitas Padi pada Epiaquert UsticTanggap Tanaman Padi terhadap Pemupukan Kalium Pasca Pemberian Amelioran pada Endoaquert UsticPaket Teknologi Perbaikan Tanah Vertisol untuk Meningkatkan Hasil Padi Sawah

Klik Disini

Swasembada pangan merupakan keniscayaan yang harus segera dicapai, mengingat kebutuhan pangan terus meningkat dari tahun ke tahun, sementara ketersediaan pangan cenderung fluktuatif. Maka eksplorasi lahan pertanian harus dilakukan, demi mencapai pemanfaatan yang optimal dan membuka potensi-potensi lainnya agar dapat diberikan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Klik Disini