Backward Design Dalam Outcome Base Education (OBE): Memudahkan untuk memilih pendekatan CBL dan PjBL
Salah satu indikator kinerja utama yang dituntut kepada dosen dalam praktek perkuliahan yaitu terkait implementasi pembelajaran partisipatif (Case Base Learning) dan pembelajaran kolaboratif (Project Base Learning). Kedua pendekatan pembelajaran ini mengarahkan pembelajaran yang terpusat pada mahasiswa dengan tujuan untuk mempromosikan pengalaman (learning experience) dan keterlibatan (learning engagement) pada mahasiswa. Namun dalam menyiapkan model pembelajaran ini, terkadang sulit untuk menentukan kapan kedua pendekatan tersebut dapat digunakan pada role pembelajaran kita diperkuliahan. Untuk memudahkan menyiapkan kedua pendekatan pembelaharan ini, dapat mengikuti sebuah framework yang disebut desain mundur (Backward Design) dalam buku McTighe & Wiggins, 2012 yang berjudul "Understanding by Design". Selengkapnya penjelasan desain ini dapat dilihat disini. Selanjutnya; Bagaimanakah kaitan dari desain tersebut dalam konteks mengembangkan RPS berbasis OBE? Berikut saya membagikan hasil konstruksi sebuah framework yang akan memudahkan setiap dosen dalam menentukan kapan akan menggunakan pendekatan CBL atau PjBL pada pembelajaran kita.
Dalam menentukan pembuktian yang menunjukkan bahwa mahasiswa telah mampu menguasai kemampuan tersebut, maka perlu kita mengenali 3 tipe penilaian.
3 Type of assessment:
- Selected Response: untuk penilaian seperti pilihan ganda (objekti test, menjodohkan, memasangkan, dll)
- Constructed Response: untuk penilaian yang meminta mahasiswa mengkonstrak suatu jawaban dari suatu kasus yang diberikan (CBL).
- Authentic Response: untuk penilaian yang meminta mahasiswa menetukan suatu unjuk kerja nyata (proyek) pada suatu implementasi ide (PjBL).
Video penjelasan selengkapnya disini.
Menghasilkan idea terbaik untuk suatu project dengan "Teknik Meeting Brainstorming"
SELENGKAPNYA DISINI