ARSIP BULANAN : April 2023

Petunjuk Kerja Penyelesaian Proyek

01 April 2023 16:53:52 Dibaca : 652

Para mahasiswa yang budiman, untuk memudahkan kelompok tim Anda dalam menyelesaikan suatu proyek yang ditugaskan. Maka penting untuk memahami setiap tahapan prosedur kerja yang perlu anda lakukan. Tahapan tersebut akan termuat dalam 5 (lima) aktivitas antara lain:

  1. Aktivitas pertama: memahami Rencana Final Project Tim yang tersaji berdasarkan beberapa pertanyaan mendasar.
  2. Aktivitas kedua: mendesain perencanaan proyek dengan memahami masalah yang ada; membangun peluang, mengeksplorasi data, membingkai masalah, dan menghasilkan ide.
  3. Aktivitas ketiga: menyusun jadwal dengan menyiapkan rangkaian tindakan untuk; mengembangkan solusi, dan membangun penerimaan.
  4. Aktivitas keempat: monitoring dan pelaksanaan proyek; mahasiswa melakukan praktek pembuatan produk desain pembelajaran yang inovatif.
  5. Aktivitas kelima: penilaian dan evaluasi pengalaman belajar; presentasi produk proyek akhir yang dihasilkan, melakukan refleksi dan revisi terhadap hasil karyanya sesuai dengan masukan dan saran ketika peer review, dan melakukan publikasi hasil karya dengan melaporkan secara tertulis dengan melampirkan produk proyek akhir output pemecahan masalah yang dihasilkan.

Dalam menghasilkan produk proyek yang sesuai dengan tema kasus masalah yang dibahas, maka sangat diperlukan pengorganisasian idea oleh masing-masing tim atau kelompok. Oleh karena itu, selama menjalankan kelima aktivatas di atas Anda bersama tim dapat menggunakan prosedur pemecahan masalah kreatif atau disebut CPS (Creative Problem Solving). Prosedur ini bertujuan untuk memungkinkan Anda sebagai pembelajar dapat menghadapi tantangan pada kehidupan nyata secara kreatif dan berhasil. Prosedur CPS dapat berperan sebagai proses untuk pemecahan masalah secara bertahap dengan bantuan kerangka kerja yang sistematis. CPS merupakan model representatif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, yang efektif merangsang pemikiran divergen dan konvergen untuk menemukan solusi kreatif dan memungkinkan pembelajaran bermakna dengan memanfaatkan alat pendukungnya. Dengan demikian, proses implementasi CPS dimaksudkan untuk memudahkan Anda dalam menemukan ide sebagai solusi pemecahan masalah, khususnya dalam mendesain pembelajaran yang inovatif untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tahapan utama dari proses CPS terdiri dari memahami masalah, menghasilkan ide, dan menyiapkan tindakan.

Adapun sistem operasional untuk penerapan tiga komponen proses tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut;

  1. Membangun peluang dengan cara mengidentifikasi tujuan, tantangan, dan peluang yang luas serta menetapkan arah untuk pemecahan masalah dan berfokus pada kemungkinan peluang dan tantangan.
  2. Mengeksplorasi data, kegiatan utama pebelajar pada tahapan ini yaitu meneliti tugas dengan cermat dan memutuskan fokus utama CPS. Kegiatan ini akan menghasilkan proses berpikir tingkat tinggi bagi siswa, yaitu dengan kemampuan berpikir kritis. Sehingga pebelajar dapat menelusuri dan mengidentifikasi data yang fokus pada tujuan utama. Pada tahap ini pebelajar dapat mengakses data dari berbagai sumber media digital dan aktivitas belajar yang telah disajikan oleh pendidik baik secara mandiri (Personal Asinkronous Mode) untuk menemukan dan memahami masalah utama yang akan dibahas.
  3. Membingkai masalah, kegiatan pebelajar pada tahapan ini yaitu menyusun berbagai pernyataan masalah dan pebelajar dapat memilih masalah dari alternative masalah yang ada. Tahap ini pebelajar dapat berdiskusi secara online (Colaboratif Asinkronous Mode) antar anggota tim untuk memutuskan suatu masalah utama yang akan dibahas.
  4. Menghasilkan ide, tahapan ini adalah kegiatan pebelajar untuk menghasilkan ide-ide baru dan beragam yang berkaitan dengan pernyataan masalah. Proses kegiatan yang dapat dilakukan oleh pebelajar yaitu melakukan proses pencarian ide dan mengubahnya menjadi solusi pemecahan masalah melalui diskusi kelompok secara kolaboratif (Colaboratif Asinkronous Mode).
  5. Mengembangkan solusi merupakan proses untuk membentuk solusi potensial dengan meningkatkan berbagai kemungkinan yang menjanjikan. Proses ini, pebelajar akan menganalisis dan menyempurnakan kemungkinan-kemungkinan yang dihasilkan dengan melakukan diskusi kelompok secara kolaboratif (Colaboratif Asinkronous Mode) melalui bimbingan langsung pendidik.
  6. Membangun penerimaan, mengeksplorasi solusi potensial dan mengidentifikasi dukungan dan hambatannya untuk menemukan solusi yang dapat diterapkan. Proses ini pebelajar akan mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan dengan mendiskusikan pendapat-pendapat mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah. Sehingga selanjutnya dapat mengubah kemungkinan yang paling menjajikan menjadi solusi. Tahap ini dapat dilakukan melalui studi mandiri (Personal Asinkronous Mode).

Catatan:

Untuk memudahkan kelompok Anda dalam mengerjakan project ini melalui langkah-langkah kerja creative problem solving (CPS); memahami masalah, menghasilkan ide, dan menyiapkan tindakan, gunakanlah secara mandiri atau kelompok aktivitas berpikir divergen dan konvergen dengan menggunakan alat berpikir, seperti brainstorming, HIT, PMI, evaluasi matriks, dan atribut listing. Adapun bentuk alat berpikir yang dapat digunakan sebagai berikut;

Divergent thinking

Brainstorming: Brainstorming adalah teknik untuk pembuatan daftar ide dengan cara yang kreatif melalui ruang diskusi yang ramah dan terbuka. Tujuan dari brainstorming adalah untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin dalam waktu singkat. Alat utama dalam brainstorming adalah membuat jurnal. Dengan membuat jurnal dapat menjadi cara yang efektif untuk merekam ide-ide yang dipikirkan secara spontan. Dengan membuat jurnal, dapat mengumpulkan pemikiran yang nantinya menjadi daftar sumber ide. Selama proses brainstorming, semua ide dicatat dan tidak ada ide yang diabaikan atau dikritik. Setelah daftar panjang ide dihasilkan, seseorang dapat kembali dan meninjau ide untuk mengkritisi kekurangan atau kelebihannya. Apabila Anda ingin menghasilkan ide terbaik melalui brainstorming, sebaiknya terapkan beberapa tips ini agar lebih maksimal dalam menemukan ide yang berkualitas. Contoh implementasi metode brainstorming, dapat terapkan melalui teknik meeting brainstorming pada sistem rapat elektronik. Adapun langkah kerja dari metode tersebut, dapat dilihat disini.

Convergent thinking

  1. HIT: HIT digunakan untuk mempersempit ide dari banyaknya ide yang ditawarkan dengan memberikan tanda centang pada ide yang paling sesuai. Contoh format HIT disini.
  2. PMI (Plus, Minus, and Interesting): PMI digunakan untuk memverifikasi solusi untuk suatu masalah dengan menganalisis beberapa ide atau berfokus pada prinsip. (P adalah singkatan dari Plus untuk menandai sebuah ide yang pro, M adalah singkatan dari Minus untuk menandai ide yang kontra, I adalah singkatan dari Interesting untuk menandai ide yang menarik). Lebih lanjut penjelasan dan langkah kerja penggunaan alat berpikir PMI dapat dilihat disini. Format PMI dapat di unduh pada laman ini.
  3. Evaluation Matrix: Evaluasi matriks digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan beberapa ide berdasarkan kriteria evaluasi yang ditetapkan sehingga dapat membuat pilihan yang tepat dan sesuai. Evaluasi matriks merupakan formulasi pengambilan keputusan yang sangat berguna, ketika ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, alat ini menghilangkan ketidakpastian dan subjektivitas dari pengambilan keputusan Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengetahui dengan jelas keputusan mana yang paling masuk akal untuk dibuat. Penjelasan lengkap terkait penggunaan evaluasi matriks dapat dipelajari disini. Untuk menggunakan alat ini, Anda dapat memanfaatkan aplikasi bernama Ruminate. Aplikasi ini memiliki fasilitas lengkap untuk membuat matriks perhitungan dalam pengambilan keputusan. Contoh hasil penggunaan aplikasi Ruminate dapat lihat pada laman ini.
  4. Attribute Listing: Atribut listing merupakan alat berpikir yang membantu untuk menemukan ide baru yang dapat dirubah sebagai solusi kongkrit dengan cara membuat daftar dan menganalisis semua atribut tersebut sebagaimana dengan masalah yang dihadapi, lebih lanjut penjelasannya dan contoh penggunaan attribute listing disini. Format atribut listing dapat di download pada laman ini.