CARA MENCARI JURNAL UNTUK SKRIPSI DAN TESIS

12 February 2021 17:22:12 Dibaca : 91012

Cara mencari jurnal untuk bahan penulisan skripsi dan tesis, dapat diperoleh melalui beberapa situs berikut yang merupakan database jurnal dapa diakses dengan bebas (Open access) dan dapat didownload versi PDF melalui link yang ada.

1. Google Cendekia

Google Scholar diluncurkan pada tahun 2004, dan indeks Google Scholar mencakup jurnal online yang didedikasikan untuk publikasi ilmiah di Indonesia dan dunia. Untuk mencari jurnal, makalah, skripsi dan karya ilmiah di Google Scholar, apa yang kita butuhkan untuk menulis bahan referensi sangatlah mudah. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Cari alamat resmi Google Cendikia https://scholar.google.co.id/
  • Ketik kata kunci yang kamu inginkan sesuai variabel penelitian, lalu klik search atau enter
  • Silahkan anda pilih jika sudah menemukan apa yang anda cari. Anda dapat mengklik langsung pada bagian kanan untuk file PDFnya. Anda juga dapat mencari berdasarkan waktu dan rentang tertentu

2. DOAJ (Directory of Open Access Journals)

DOAJ (Directory of Open Access Journals) adalah situs penyedia layanan artikel ilmiah. Di situs ini terdapat berbagai jenis artikel ilmiah yang layak dipercaya, karena sudah memenuhi standar penulisan jurnal bertaraf International. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

  • Buka situs DOAJ dihttps://doaj.org/
  • Ketik kata kunci yang kamu inginkan sesuai variabel penelitian, bisa menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris untuk menemukan jurnal International lalu klik search atau enter
  • Pilih jurnal yang akan anda gunakan
  • Pilih full text untuk mendownload jurnal yang anda pilih, tapi sebelumnya jangan lupa install idm anda terlebih dahulu.

3. Emerald Insight

Emerald Insight merupakan data base jurnal Internasional Bereputasi yang bisa digunakan untuk mendukung tugas akhir perkuliahan maupun sebuah penelitian, khususnya tesis maupun disertasi. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Buka situs https://www.emerald.com/insight/
  • Masukan kata kunci sesuai variabel penelitian anda pada kolom advanced search sesuai dengan kebutuhan. Kata kunci yang digunakan adalah menggunakan Bahasa Inggris, bukan Bahasa Indonesia.
  • Kliklah pada salah satu judul penelitian yang sesuai dengan judul penelitian anda. Untuk memudahkan dalam memahami inti dari judul penelitian yang akan anda pilih, sebelumnya anda dapat menerjemahkan halaman web dengan cara klik kanan lalu klik translate to Indonesia
  • Setelah membuka salah satu judul penelitian, Anda bisa membacanya terlebih dahulu baru kemudian mengunduhnya. Kemudian untuk mengunduh dokumen tersebut, Anda dapat menyalin nomor DOI pada jurnal tersebut
  • Selanjutnya bukalah https://sci-hub.se/, salinlah nomor DOI tersebut pada kolom search sci hub 
  • Klik save untuk mulai mengunduh

PENILAIAN TRAUMA BERDASARKAN FUNGSI FISIOLOGIS

12 February 2021 06:53:53 Dibaca : 587

Trauma adalah penyebab ketiga Kematian dan kecacatan di seluruh dunia, terutama pada negara berkembang. Pemantauan berulang dan sistematis dapat digunakan sebagai identifikasi awal perbaikan atau penurunan kualitas. Beberapa sistem penilaian dirancang untuk memperkirakan probabilitas kelangsungan hidup. Penilaian ini membantu tenaga kesehatan menentukan tingkat keparahan pasien trauma.

Ada tiga jenis sistem penilaian trauma. Jenis pertama didasarkan pada anatomi; itu tergantung pada deskripsi cedera. Yang kedua didasarkan pada fisiologi. Amati dan ukur tanda-tanda vital untuk mengetahui derajat penurunan fisiologis akibat cedera. Kategori ketiga adalah kombinasi dari sistem penilaian anatomis dan fisiologis. Adapun penilaian trauma berdasarkan fungsi fisiologis terhadap kelangsungan hidup pasien dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Ukuran Skor Numerik Kemungkinan Selamat
Total Skor Persentase Pasien Selamat

Tekanan darah sistolik (mmHg)

>89

76-89

50-75

1-49

0

 

4

3

2

1

0

 

12

 

11

 

10

 

99,5%

 

96,9%

 

87,9%

 Laju pernafasan (Inspirasi spontan/menit)

10-29

>29

6-9

1-5

0

 

4

3

2

1

0

 9

8

 

7

6

 76,6%

66,7%

 

63,6%

63%

Pasien mulai bernafas sendiri, tidak menggunakan ventilasi mekanik

Skor skala koma Glasgow

13-15

9-12

6-8

4-5

3

 

 

 

4

3

2

1

0

5

 

3 atau 4

2

 

1

 

0

45,5%

 

33,3%

28,6%

 

25%

 

3,7%

Sumber :

Buku Ajar Keperawatan Gawat Darurat pada Kasus Trauma

STRATEGI BARU KEBUT TRACING DAN TESTING

10 February 2021 20:57:07 Dibaca : 77

Dalam proses peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, langkah pelacakan dan pengujian tentunya menjadi kunci untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Angka kasus Covid-19 yang saat ini ditampilkan oleh tim satgas, belum menunjukkan angka yang sebenarnya. Sehingga perlu dilakukan strategi baru berupa tracing dan testing, dengan harapan segera menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Testing dilakukan dengan menggunakan rapid antigen,  dikarenakan murah, cepat dan menjangkau banyak orang. Kecepatan dalam mendeteksi orang yang dapat menularkan penyakit Covid-19, lebih mudah dapat memutuskan rantai penularan.  

“Indikator dalam mencegah dan memutus rantai penularan dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas 3T (tracing, testing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun)”, ucap Pandu riono epidemiologi FKM UI.

dr Siti Nadia Tarmizi juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pemeriksaan rapid antigen hanya untuk pasien dengan gejala ringan, untuk gejala berat seperti sesak nafas dan mengalami demam tinggi tetap dilakukan pemeriksaan CPR di instansi pelayanan rumah sakit. 

Melalui strategi tracing dan testing, nantinya data yang akan ditampilkan berdasarkan data hasil diagnosis medis bukan keseluruhan pemeriksaan seperti seseorang yang melakukan pemeriksaan dan terdeteksi saat melakukan perjalanan. Selain itu, dalam tracing TNI polri dan kader desa akan dilatih, sehingga memiliki persepsi yang sama, sehingga strategi ini dapat secara efektif dilakukan. 

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS LUKA BAKAR

10 February 2021 20:29:01 Dibaca : 663
  1. Dinginkan bagian yang terbakar dengan air dingin yang mengalir minimal 10 menit. Mendinginkan bagian yang terbakar akan mengurangi rasa sakit, pembengkakan dan risiko meluasnya perlukaan. Semakin cepat dimulai dan lebih lama didinginkan maka semakin sedikit dampak cederanya.
  2. Jika luka bakar membutuhkan perawatan medis lanjutan, balut luka secara longgar dengan menggunakan plastik bersih seperti penutup makanan atau kantung plastik biasa. Plastik membantu untuk mencegah infeksi dengan menjaga area yang terbakar tetap bersih. Plastik adalah penutup yang baik karena tidak akan lengket pada luka bakar dan mengurangi rasa sakit dengan menghalangi rasa sakit dengan menghalangi kontak langsung antar permukaan kulit dengan udara.
  3. Hubungi dan atau bawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Jika seseorang terkena luka bakar yang melepuh, atau luka bakar yang terjadi lebih dari satu bagian tubuh segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan lanjutan

   Simak Juga : 

           Video Edukasi Pertolongan Pertama pada Kasus "Luka Bakar" untuk Orang Awam            

           Video Simulasi Intervensi Keperawatan Penanganan Luka Bakar

Bisakah saya menaruh mentega atau bahan lainnya (Krim, kecap, pasta gigi, oli, sabun, dll)?

Tidak. Mentega tidak akan mendinginkan luka bakar. Semua jenis minyak akan mempertahankan panas, hal ini berlawanan dengan anda inginkan dan akan menyebabkan kerusakan kulit yang lebih berat.

Apakah saya menggunakan es batu untuk mendinginkan luka bakar?

Tidak. Es batu dapat merusak kulit. Gunakan air yang mengalir. Jika anda tidak memiliki air yang mengalir, siram dengan cairan dingin lainnya.

Jika baju lengket pada bagian yang terbakar, apakah saya harus melepaskannya?

Tidak. Jangan coba untuk melepaskan apapun yang lengket pada luka yang terbakar karena dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Tapi lepaskan pakaian atau perhiasan yang ada di dekat bagian yang terbakar.

Pandemi korona di Indonesia menimbulkan sensasi dan diprediksikan selesai dalam 10 tahun ke depan. Prediksi Bloomberg ini berdasarkan angka vaksinasi di masing-masing negara, termasuk Indonesia. Namun, perkiraan tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI tentang prediksi pandemi Indonesia berdasarkan jumlah vaksinasi menunjukkan perkiraan yang berbeda.

Pandu Riono, ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), mengunggah hasil penghitungan tim peneliti FKM UI tentang pandemi corona RI. “Jika kita tidak menerapkan strategi vaksinasi yang bijak dan inovatif untuk mengendalikan pandemi, kita bisa memperkirakan Indonesia akan menyelesaikan vaksinasi hingga 10 tahun. Tim FKM UI mensimulasikan strategi vaksinasi yang komprehensif. Jika kita memilih strategi yang tepat, kita bisa menyelesaikan vaksinasi dengan cepat", jelasnya di akun media sosial pribadinya.

Hasil perhitungan tersebut berdasarkan asumsi berikut, 14 hari setelah pemberian dosis kedua, efektivitas vaksin Corona Sinovac memberikan perlindungan yang terbaik terhadap virus Covid-19.