Ibadah Puasa dan Empati

03 March 2025 07:11:32 Dibaca : 27

Ibadah Puasa dan Empati

Oleh: Maryam Rahim

            Ibadah puasa tidak hanya terkait dengan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan momen untuk meningkatkan kualitas spiritual dan hubungan sosial. Ibadah puasa  mengajarkan tentang empati terhadap penderitaan orang-orang yang hidup dalam kekurangan, orang-orang yang terkadang menjalani hari-harinya dalam kondisi lapar. Empati dartikan sebagai kemampuan untuk turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Ibadah puasa mengajarkan kepada umat Islam tentang empati:

a. Puasa melatih menahan diri dari makan dan minum membuat seseorang merasakan sedikit dari penderitaan mereka yang hidup dalam kekurangan. Hal ini membuka mata dan hati untuk lebih memahami keadaan sesama yang kurang beruntung.

b. Puasa melatih diri untuk tidak hidup bermewah-mewah yang terkadang menimbulkan kecemburuan, bahkan perasaan tidak berdaya pada orang-orang yang tidak mampu.

c. Puasa melatih umat Islam senantiasa terdorong untuk lebih peka terhadap kesulitan yang dialami oleh sesama, sehingga tercipta semangat   tolong-menolong dan solidaritas, dalam bentuk:  

  1) Sedekah dan zakat:        Puasa di bulan Ramadhan sering diiringi dengan peningkatan aktivitas bersedekah dan menunaikan zakat. Empati mendorong umat untuk tidak hanya memberikan secara materi, tetapi juga dengan ketulusan hati untuk meringankan beban saudara-saudara yang membutuhkan.

  2)  Berbagi dan gotong royong:       Tradisi seperti berbuka puasa bersama, berbagi ta’jil dengan tetangga dan keluarga, serta sholat tarawih di masjid menumbuhkan rasa    kebersamaan. Kegiatan ini memperkuat ikatan sosial serta menumbuhkan empati melalui interaksi langsung dengan sesama anggota masyarakat.

d. Puasa mengembangkan empati yang mendorong seseorang untuk memperbaiki sikap, menjadi lebih sabar, pemaaf, dan pengertian dalam kehidupan sehari-hari.

e. Puasa mewujudkan empati yang menjadi landasan dalam melaksanakan ibadah, sehingga setiap tindakan, mulai dari sholat hingga sedekah, dirasakan sebagai bentuk pengabdian yang utuh kepada Allah SWT.

            Mencermati dampak puasa terhadap empati, maka hendaknya setiap muslim menyadari dan mengambil hikmahnya, sehingga berpuasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan minum di siang hari. Melalui ibadah puasa, setiap muslim hendaknya menjadikan kegiatan berbagi dengan sesama menjadi sebuah kebutuhan, sehingga seorang muslim akan merasa ada kurang jika belum berbagi dengan orang lain.