Dilema Moral sebagai Metode Layanan Bimbingan dan Konseling
Dilema Moral sebagai Metode Layanan Bimbingan dan Konseling
Oleh: Maryam Rahim
Dilema moral dapat menjadi salah satu metode layanan bimbingan dan konseling. Metode ini dilaksanakan dengan cara memberikan/menyajikan peristiwa/masalah yang mengandung dilema moral untuk dibahas bersama dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Melalui pembahasan tentang peristiwa atau kondisi yang mengandung dilema moral tersebut, diharapkan siswa/konseli memiliki kemampuan/perilaku seperti berikut: kemampuan berikir kritis, kemampuan menganalisis, kemampuan mengsintesis, kemampuan menemukan solusi terhadap situasi dilematis, kemampuan mengemukakan pendapat/solusi baik secara lisan maupun tertulis.
Dilema moral terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua atau lebih tindakan yang semuanya memiliki konsekuensi etis atau moral yang bertentangan. Berikut beberapa contoh kondisi yang mengandung dilema moral:
1) Kebohongan demi kebaikan Seorang dokter mengetahui bahwa pasiennya mengidap penyakit yang sulit disembuhkan, tetapi keluarganya meminta dokter untuk tidak memberi tahu pasien karena takut ia akan kehilangan harapan.
- Dilema: Apakah dokter harus memberi tahu pasien sesuai kode etik kedokteran atau mengikuti permintaan keluarga demi menjaga semangat pasien?
2) Pencurian untuk bertahan hidup Seorang ibu miskin mencuri makanan dari supermarket untuk memberi makan anak-anaknya yang kelaparan.
- Dilema: Apakah mencuri dapat dibenarkan demi menyelamatkan nyawa, atau tetap salah secara hukum dan moral?
3) Pengorbanan satu untuk menyelamatkan banyak Dalam situasi darurat di sebuah kapal yang hampir tenggelam, hanya ada satu sekoci kecil yang mampu menyelamatkan lima orang, tetapi ada enam orang di kapal. Seseorang harus mengorbankan diri agar sekoci tidak tenggelam.
- Dilema: Apakah etis memilih siapa yang harus dikorbankan, atau lebih baik membiarkan semuanya mengambil risiko bersama?
4) Rahasia teman yang membahayakan Anda mengetahui bahwa seorang teman dekat melakukan tindakan ilegal yang berbahaya, misalnya mengemudi dalam keadaan mabuk. Jika Anda melaporkannya, dia bisa dihukum berat, tetapi jika Anda tidak melaporkannya, dia mungkin membahayakan orang lain.
- Dilema: Apakah lebih penting menjaga rahasia teman atau melindungi masyarakat?
5) Keputusan medis untuk menyelamatkan satu orang Dalam keadaan darurat di rumah sakit, seorang dokter hanya memiliki satu alat bantu pernapasan, tetapi ada dua pasien kritis. Salah satunya adalah seorang anak muda dengan masa depan cerah, sedangkan yang lainnya adalah orang tua yang telah berkontribusi banyak bagi masyarakat.
- Dilema: Siapa yang harus diberi alat bantu, dan apa dasar pengambilan keputusan itu?
Setiap dilema ini memunculkan pertanyaan etis yang sulit dijawab karena melibatkan nilai-nilai yang saling bertentangan. Untuk menemukan solusi yang tepat, dibutuhkan pemikiran dari berbagai sudut pandang.
Metode dilema moral dapat digunakan pada bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok, dengan tahapan pelaksanaan berikut:
1) Tahap pembentukan:
a) Mempersiapkan siswa/konseli untuk mengikuti layanan
b) Memulai kegiatan layanan dengan berdoa
c) Menyampaikan tujuan layanan
d) Menyampaikan topik layanan
2) Tahap peralihan
a) Memastikan kesiapan siswa/konseli untuk menggikuti layanan
b) Mengenali suasana hati siswa/konseli
c) Menekankan asas-asas bimbingan dan konseling
3) Tahap inti
a) Menyampaikan secara lisan atau tertulis tentang sebuah situasi/kondisi yang mengandung dilemma moral.
b) Meminta siswa/konseli (secara individual atau kelompok) memikirkan solusi dari situasi yang dilematis itu.
c) Membahas hasil-hasil pemikiran siswa/konseli tentang solusi yang ditemukan.
d) Memberikan penguatan-penguatan kepada siswa/konseli
e) Memastikan semua siswa/konseli telah memahami materi layanan
4) Tahap akhir
a) Mengajak siswa/konseli bersama-sama membuat kesimpulan layanan
b) Mengevaluasi ketercapaian tujuan layanan
c) Meminta siswa/konseli membuat komitmen untuk merubah perilaku atau meningkatkan perilaku yang sudah baik sesuai dengan tujuan layanan.
d) Menutup kegiatan layanan.
Penggunaan metode dilema moral sebagai metode layanan bimbingan dan konseling, akan melatih siswa/konseli memiliki keterampilan menemukan solusi pada saat mengalami masalah dilematis.
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong