Kecerdasan Naturalis
KECERDASAN NATURALIS
OLEH: MARYAM RAHIM
1. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis merupakan salah satu dari 9 jenis kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner. Gardner (Gangadevi dan Ravi, 2014) mengartikan naturalistic intelligence: It is the ability to understand nature and use the gifts of nature for one's own development. Students with high level of naturalistic intelligence do well as agriculturists, farmers, landscapers, etc. It is possible in an educational institution to develop the above eight types of intelligences. Carvin (dalam Yaumi 2012:199) mendefinisikan: kecerdasan naturalis adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikasi pola-pola alam (nature). Di samping itu Bowles (dalam Yaumi 2012:23) menyatakan komponen inti kecerdasan naturalis adalah kepekaan terhadap alam (flora, fauna, formasi awan, gunung-gunung), keahlian dalam membedakan anggota-anggota suatu spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies baik secara formal maupun informal. Memelihara alam dan bahkan menjadi bagian dari alam itu sendiri seperti mengunjungi tempat-tempat yang banyak dihuni binatang, dan mampu mengetahui hubungan antara lingkungan dan alam merupakan suatu kecerdasan yang tinggi mengingat tidak semua orang dapat melakukan dengan mudah”. Menurut Suryadi (2006:53) “kecerdasan naturalis adalah keahlian mengenal dan mengeksplorasikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar, mengenal eksistensi spesies, memetakan hubungan antara beberapa spesies. Suryadi juga menjelaskan bahwa kecerdasan ini juga meliputi kepekaan pada fenomena antara beberapa spesies dan kepekaan pada fenomena alam lainnya”. Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kecerdasan naturalis adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan serta mampu mengenali dan mengkategorisasi spesies (flora dan fauna).
2 Karateristik Kecerdasan Naturalis
Orang yang memiliki kecerdasan naturalis dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa ciri atau karakteristik orang yang memiliki kecerdasan naturalis. Menurut Shearer (2019) ciri-ciri kecerdasan naturalis adalah memahami kehidupan hewan dan tanaman. Connel (dalam Yaumi 2012:199-200) mendeskripsikan bahwa “orang yang naturalistik dapat digambarkan sebagai orang yang: (1) memiliki minat yang dalam terhadap lingkungan, (2) melibatkan diri dalam alam, (3) memelihara alam dari polusi, (4) melakukan navigasi alam dengan mudah, (5) mampu melihat pola-pola dalam alam dengan mudah, (6) mengenal berbagai jenis berbatuan, flora dan fauna, bahkan berbagai jenis burung yang hidup di alam tersebut, (7) membawa alam ke dalam ruang kelas jika sebagai seorang guru”. Suryadi (2006:54) mengemukakan ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan naturalis dapat dilihat dari cara ia menyayangi binatang, keinginan ia memiliki hewan peliharaan, kesukaan ia mengamati burung dan tumbuhan, dapat menikmati benda dan cerita yang berkaitan dengan fenomena alam, kesukaan mengamati apa yang terjadi di lingkungan dan lain sebagainya. Pendapat yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Yaumi (2012:201-202), bahwa ciri orang yang memiliki kecerdasan naturalis adalah; (1) berbicara banyak tentang binatang, tumbuh-tumbuhan atau keadaan alam, (2) senang berdarmawisata ke alam, kebun binatang, atau di museum, (3) memiliki kepekaan pada alam (seperti hujan, badai, petir, gunung, tanah, dan semacamnya, (4) senang menyiram bunga atau memelihara tumbuh-tumbuhan dan binatang, (5) suka melihat kandang binatang, burung, atau akuarium, (6) senang ketika belajar ekologi, alam, binatang, dan tumbuh-tumbuhan, (7) berbicara banyak tentang hak-hak binatang, dan cara kerja planet bumi, (8) senang melakukan proyek pelajaran yang berbasis alam (mengamati burung-burung, kupu-kupu atau serangga lainnya, tumbuh-tumbuhan dan memelihara binatang), (9) suka membawa ke sekolah binatang-binatang kecil, bunga, daun-daunan, kemudian membagi pengalaman dengan guru dan teman-teman lain, (10) mengerjakan dengan baik topik-topik yang melibatkan system kehidupan binatang, cara kerja alam, dan bahkan manusia.
Karakteristik anak yang memiliki keceradasan naturalis: (1) Feels at their best in the outdoors, (2) Strives for balance with nature and mind and body, (3) Demonstrates an empathy with nature and it’s creatures, (4) Has a strong sense of responsibility towards the environment, (5) Possesses a sensitivity to animal abuse and environmental destruction, (6) Enjoys exploration, adventure, open-ended experiences, dan (7) Feels an affinity toward animals in general, pets in particular (Hoekstra, http://www.International-montessori.org). Salah satu ciri yang ada pada anak-anak yang kuat dalam kecerdasan naturalis adalah kesenangan mereka pada alam, binatang, misalnya berani mendekati, memegang, mengelus, bahkan memiliki naluri untuk memelihara (Thalib, dkk; 2020).
Dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan naturalis memiliki ciri-ciri di antaranya berbicara banyak tentang binatang, tumbuh-tumbuhan dan keadaan alam, memiliki kepekaan alam (seperti awan, hujan, dan badai), memiliki hewan peliharaan, menyayangi binatang, senang memelihara dan menyiram tumbuh-tumbuhan, serta senang berdarmawisata ke alam, kebun binatang dan museum, peka terhadap kerusakan alam.
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong