Refleksi Belajar melalui Jurnal Akademik
Refleksi Belajar melalui Jurnal Akademik
Oleh: Maryam Rahim
Refleksi dalam belajar penting guna mengoptimalkan aktivitas belajar. Refleksi belajar dapat diartikan sebagai proses merenungkan pengalaman, pengetahuan, dan tindakan untuk memahami makna, meningkatkan kesadaran diri, dan memperbaiki cara belajar di masa depan. Refleksi dalam belajar sangat penting karena membantu siswa dalam hal:
a Siswa lebih memahami materi yang dipelajari secara mendalam. Melalui perenungan tentang materi yang telah dipelajari, siswa dapat mengidentifikasi kesenjangan antara pemahamannya sebelumnya dengan pemahamannya setelah belajar, siswa dapat menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan sebelumnya, dan dapat menginternalisasi materi pelajaran secara lebih mendalam.
b. Dapat meningkatkan kesadaran diri siswa. Refleksi dapat membantu siswa mengenali kekuatan, kelemahan, dan gaya belajar masing-masing, sehingga memungkinkan siswa mengembangkan strategi belajar yang lebih efektif.
c. Dapat memperbaiki proses belajar. Refleksi dapat menjadi evaluasi terhadap keberhasilan yang dicapai ataupun kegagalan yang ditemui dalam melakukan aktivitas belajar. Evaluasi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam belajar memungkinkan siswa melakukan penyesuaian metode atau pendekatan untuk hasil yang lebih baik di masa-masa selanjutnya.
d. Siswa dapat mengaitkan teori dengan praktik. Melalui refleksi, siswa dapat merenungkan bagaimana teori yang dipelajari dapat diterapkan dalam situasi nyata, sehingga bermanfaat bagi kehidupannya sehari-hari.e. Mendorong aktivitas belajar siswa secara berkelanjutan. Dengan melakukan refleksi, aktivitas belajar siswa menjadi proses yang berkelanjutan, di mana setiap pengalaman menjadi bahan evaluasi dan perbaikan untuk menghadapi tantangan baru.
Mengingat besarnya manfaat kegiatan refleksi belajar, maka hendaknya para siswa dimotivasi dan diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi belajar. Kegiatan ini dapat dilakukan diakhir kegiatan pembelajaran atau dapat dilakukan di luar kegiatan pembelajaran, misalnya ketika siswa berada di rumah. Kegiatan refleksi dapat dilakukan secara lisan ataupun secara tertulis terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan pikirannya secara lisan. Salah satu teknik yang dapat digunakan siswa melakukan refleksi adalah melalui jurnal belajar (learning journal). Silberman (1994:129) menggunakan istilah learning journals yang sebagai catatan harian siswa yang berisi tentang apa yang dipikirkan dan dirasakannya tentang pelajaran, yang membingungkannya atau membuatnya senang. Istilah yang digunakan oleh Pannen dan Sekarwinahyu (1994:17 – 18) adalah jurnal akademik.
Jurnal akademik mempunyai ciri seperti buku harian. Di dalamnya siswa dapat mencatat semua hal yang dipikirkan dan dirasakan tentang materi yang dipelajarinya selama proses pembelajaran. Siswa juga dapat mencatat masalah-masalah yang dihadapi dalam memahami materi yang dibahas dalam perkuliahan. Bila ia dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya baik atas usahanya sendiri atau atas benatuan guru atau buku panduan yang tersedia, maka ia juga akan menuliskan pemecahannya dalam jurnal akademiknya.
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, jurnal akademik ini akan memberikan peluang kepada siswa yang kurang mampu mengungkapkan pengetahuannya atau pendapat dan pikiran serta ide-idenya secara lisan, mereka lebih percaya diri apabila mengungkapkannya secara tertulis. Di samping itu, dapat pula melatih siswa untuk mengungkapkan perasaaan/emosinya secara wajar, di mana aktivitas ini dapat melatih dan mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Penggunaan jurnal akademik juga dapat merangsang penggunaan otak kiri dan otak kanan dalam belajar sehingga akan menghindari terjadinya burnout (kelelahan) akademik. Menurut De Porter dan Hernacki (1993:38) ketidakseimbangan dalam penggunaan kedua belahan otak kiri dan kanan akan mengakibatkan stress, ketidaksehatan mental dan fisik.
Penggunaan jurnal akademik dapat dilakukan melalui kegiatan berikut :
a. Menjelaskan kepada siswa tentang perlunya merefleksikan pengalaman-pengalamannya selama belajar dan memotivasi mereka untuk merefleksikan diri.
b. Meminta siswa untuk menuliskan hasil refleksinya
c. Mengumpulkan, membaca, dan memberikan komentar tentang hal-hal yang ditulis siswa dalam jurnal akademiknya.
Refleksi belajar melalui jurnal akademik yang dibuat oleh siswa akan menjadi balikan bagi guru tentang pembelajaran yang telah dilaksanakannya, yang nantinya diikuti dengan perbaikan-perbaikan pada aspek-aspek pembelajaran yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, misalnya metode ataupun media yang digunakan, ataupun tentang pelaksanaan evaluasi. Termasuk perbaikan situasi pembelajaran. Dengan demikian maka kualitas pembelajaran guru akan selalu terjaga.
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong