Berempati melalui Kata-Kata dan Perbuatan/Tindakan

27 March 2025 10:14:38 Dibaca : 18

Berempati melalui Kata-Kata dan Perbuatan/Tindakan

Oleh: Maryam Rahim

               Empati merupakan salah satu perilaku yang penting dalam kehidupan sosial. Goleman (2007) menempatkan empati sebagai salah satu indikator kecerdasan sosial. Thorndike (dalam Shekarey,et al; 2013:95) memberikan pengertian kecerdasan sosial sebagai kemampuan untuk memahami orang lain dan bertindak secara wajar dalam hubungan antar manusia; orang yang cerdas sosial adalah orang yang memiliki kemampuan untuk memahami orang lain dan menjalin hubungan baik dengan mereka. Marlowe (1986) mendefinisikan kecerdasan sosial sebagai kemampuan untuk memahami perasaan, pikiran, dan perilaku orang lain, termasuk diri sendiri, dalam situasi interpersonal dan bertindak sesuai dengan pemahaman tersebut (dalam Dong, Koper, Collaco; 2008, 163). Kedua pengertian kecerdasan sosial yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, menggambarkan bahwa empati menjadi aspek penting dalam kecerdasan sosial. Empati dapat diartikan sebagai kemampuan memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Berempati dapat dilakukan melalui kata-kata atau tulisan, dan juga melalui perbuatan atau tindakan. Berempati melalui kata-kata berarti menunjukkan pemahaman dan kepedulian terhadap perasaan orang lain melalui ucapan atau tulisan. Berempati melalui perilaku berarti mengekspresikan kepedulian dan pemahaman terhadap perasaan orang lain melalui tindakan nyata.

A.    Berempati melalui kata-kata  

            Berempati bukan hanya tentang apa yang dikatakan, tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya, yakni dengan tulus dan penuh perhatian. Beberapa cara berempati dengan kata-kata:

1. Gunakan nada suara yang lembut dan hangat

     - "Aku bisa mengerti perasaanmu, pasti ini tidak mudah untukmu."

     - "Aku di sini kalau kamu butuh seseorang untuk mendengarkan."

2. Validasi perasaan orang lain

     - "Aku mengerti kalau ini membuatmu sedih, itu wajar kok."

     - "Aku bisa bayangkan betapa beratnya ini untukmu."

3. Tawarkan dukungan

    - "Aku siap membantu kalau kamu butuh sesuatu."

   - "Kamu tidak sendirian, aku ada di sini untukmu."

4. Hindari meremehkan atau menghakimi

   - Daripada berkata: "Jangan sedih, masalahmu masih ringan." Lebih baik: "Aku tahu ini sulit bagimu, dan itu hal yang wajar."

5. Gunakan nama atau sapaan personal

   - "Aku tahu kamu orang yang kuat, tapi nggak apa-apa kalau butuh waktu untuk memproses ini."

 

B.     Berempati melalui perbuatan atau perilaku

            Berempati melalui perilaku berarti mengekspresikan kepedulian dan pemahaman terhadap perasaan orang lain melalui tindakan nyata. Melalui perilaku yang empatik, seseorang bisa membantu meringankan beban secara langsung. Tindakan nyata ini sangat berpengaruh dalam membangun kepercayaan dan hubungan yang lebih mendalam.

            Beberapa cara berempati melalui perbuatan, antara lain:

1. Mendengarkan aktif

   - Memberi perhatian penuh saat seseorang berbicara

  - Mengangguk atau memberikan kontak mata sebagai tanda bahwa kamu benar-benar mendengarkan

  - Menghindari interupsi, sehingga orang tersebut merasa dihargai dan dimengerti

2. Bahasa tubuh yang mendukung

  - Menunjukkan sikap terbuka, seperti duduk dengan postur yang rileks dan tidak bersilang tangan

 - Menggunakan senyuman yang tulus atau ekspresi wajah yang lembut untuk mengkomunikasikan kehangatan dan keterbukaan

 - Meniru gerakan atau ekspresi lawan bicara secara halus (mirroring) untuk membangun hubungan emosional

3. Tindakan nyata untuk membantu

 - Menawarkan bantuan praktis sesuai dengan kebutuhan, misalnya membantu pekerjaan atau menemani ke suatu tempat

 - Mengajak berbicara atau menemani dalam situasi sulit, menunjukkan bahwa kamu siap mendukung

 - Melakukan tindakan kecil yang bisa meringankan beban, seperti menyajikan minuman atau makanan saat seseorang sedang sedih

4. Kesabaran dan waktu

 - Memberikan waktu dan ruang bagi orang yang sedang mengalami kesulitan untuk mengekspresikan perasaannya

 - Tidak terburu-buru dalam memberikan solusi; kadang yang dibutuhkan hanyalah kehadiran dan pendengaran yang sabar

5. Konsistensi dalam tindakan

 - Menjaga konsistensi antara kata-kata dan perilaku, sehingga dukungan yang diberikan terasa tulus dan dapat diandalkan

 - Mengikuti janji-janji kecil, seperti memastikan kehadiran saat dibutuhkan

            Kemampuan melakukan cara-cara berempati baik melalui kata-kata atau tulisan, maupun melalui tindakan atau perbuatan sangat penting dimiliki oleh kita terutama dalam posisi kita sebagai makhluk sosial. Kemampuan berempati membutuhkan latihan melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.