Media Bimbingan dan Konseling Karir
Media Bimbingan dan Konseling Karir
Oleh: Maryam Rahim
Media berasal dari kata “medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Media bimbingan dan konseling adalah alat bantu yang digunakan dalam proses layanan bimbingan dan konseling untuk memudahkan penyampaian materi layanan.
Terdapat berbagai jenis media yang dapat digunakandalam layanan bimbingan dan konseling karir. Media tersebut meliputi:
1. Media cetak:
a. Hand-out, yaitu media bimbingan tertulis yang disiapkan guru untuk memperkaya pengetahuan siswa/konseli tentang karir. Hand-out dapat berisi tentang: jenis-jenis bakat dan cara mengetahui bakat, jenis-jenis program di SMA/SMK/MA, jenis-jenis sekolah lanjutan, jenis-jenis pekerjaan/profesi.
b. Buku, media bimbingan tertulis yang menyajikan tema tertentu, misalnya tema tentang “Pemahaman Diri”, tema tentang “Pemahaman Dunia Kerja”, tema tentang “Perencanaan Karir dan Pemilihan Karir”, tema tentang “Pengambilan Keputusan Karir”.
c. Modul, sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa/konseli dapat belajar secara mandiri. Bagian-bagian modul biasanya terdiri dari: pengantar, tujuan layanan, uraian materi layanan, rangkuman materi, dan latihan. Uraian pada bagian-bagian modul inilah yang memandu siswa/konseli untuk menggunakan modul itu secara mandiri.
d. Lembar Kerja Siswa (LKS), yakni lembaran-lembaran berisi tugas atau kegiatan yang harus dilakukan siswa/konseli. Dalam bimbingan dan konseling karir, LKS digunakan untuk membantu siswa/konseli, misalnya dalam hal: memahami diri, memahami dunia kerja, membuat perencanaan dan pemilihan karir, membuat keputusan karir.
e. Brosur adalah media informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem, atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid, atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap. Dalam bimbingan dan konseling karir, brosur bisa berisi ulasan singkat tentang kiat-kiat memahami diri, kiat-kiat memilih program studi/jurusan, kiat-kiat memilih perguruan tinggi lanjutan.
f. Leaflet, yakni media bimbingan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi. Dalam bimbingan dan konseling karir, isi leaflet bisa berupa informasi tentang jenis-jenis sekolah lanjutan setelah lulus SMP/MTS, informasi tentang program pilihan di SMA/SMK/MA, informasi tentang jenis-jenis perguruan tinggi, informasi tentang jenis-jenis pekerjaan menurut bidang masing-masing, misalnya pekerjaan di bidang kesehatan, dan lainnya.
2. Media audio
a. Rekaman audio, yaitu sebuah rekaman yang berisi materi layanan bimbingan. Dalam bimbingan karir, rekaman tersebut dapat berupa rekaman penjelasan guru tentang cara-cara memahami diri, rekaman tentang cara merencanakan karir, cara membuat pilihan dan keputusan karir. Selain itu dapat berupa rekaman penjelasan dari tokoh tertentu tentang keberhasilannya dalam meniti sebuah karir. Rekaman ini digunakan pada saat layanan, di mana siswa/konseli dan guru bersama-sama menyimak isi rekaman yang sesuai dengan topik layanan. Penggunaan mediaini di samping dapat membantu siswa/konseli memperoleh informasi tentang topik layanan, juga dapat melatih kemampuan siswa/konseli dalam menyimak informasi.
b. Radio. Melalui radio siswa/konseli dapat memperoleh informasi karir yang mereka butuhkan, misalnya informasi tentang pendaftaran di sekolah lanjutan atau perguruan tinggi lanjutan. Informasi tersebut biasanya berisi tentang: nama sekolah, visi sekolah, kompetensi yang diperoleh ketika belajar di sekolah tersebut, syarat-syarat pendaftaran, waktu pendaftaran, cara melakukan pendaftaran, alamat sekolah, kompetensi tenaga pengajar (guru), fasilitas sekolah, berbagai prestasi yang dicapai sekolah, dan informasi lainnya. Guru BK dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mengikuti berbagai informasi tentang karir yang disampaikan melalui radio
3. Media visual. Media visual dalam bimbingan karir dapat berupa:
a. Chart yang berisi garis-garis besar materi layanan bimbingan karir;
b. Gambar, seperti gambar pohon karir, gambar seri tentang prosedur dalam sebuah pekerjaan, dan lainnya.
c. Poster dan foto, misalnya poster dan foto tentang model-model pakaian dalam bidang pekerjaan tertentu, misalnya poster dan foto orang berpakaian dokter, pakaian perawat, pakaian polisi, tentara, pekerja pabrik, laboran, guru, hakim, dan lainnya.
d. Berbagai media cetak yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dikategorikan sebagai media visual.
4. Media audio-visual, dapat berupa: film/video, konten You-Tube yang terkait dengan karir. Misalnya film tentang kehidupan seorang pebisnis yang berhasil dalam bisnisnya; konten You-Tube tentang kiat-kiat berhasil dalam karir, dan materi karir lainnya.
5. Media interaktif
Media interaktif adalah jenis media yang memungkinkan siswa/konseli untuk berinteraksi secara langsung dengan konten yang disajikan. Siswa/konseli tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga bisa memberikan input, memilih informasi, atau mempengaruhi jalannya konten tersebut. Jenis media interaktif:
a. E-learning interaktif, misalnya: modul belajar online dengan kuis, simulasi, dan video interaktif.
b. Aplikasi edukasi di smartphone, misalnya: Duolingo (untuk belajar bahasa).
c. Permainan edukatif, misalnya: game untuk melatih pengelolaan emosi, melatih kerja sama, tanggung jawab, kreativitas, dan aspek kepribadian lainnya.
d. Presentasi interaktif, misalnya PowerPoint yang dilengkapi dengan tombol navigasi, kuis, atau animasi.
e. Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), siswa/konseli dapat menjelajahi lingkungan virtual dan berinteraksi di dalamnya, misalnya aplikasi jenis-jenis pekerjaan/profesi.
f. Orang sumber atau nara sumber. Orang sumber/nara sumber adalah seseorang yang menyajikan materi terkait dengan karir pada saat layanan bimbingan dan konseling karir, misalnya seseorang yang telah berhasil dalam karirnya akan memberikan penjelasan kita-kiat yang telah dilakukannya sehingga dia bisa berhasil dalam karir yang ditekuninya tersebut. Siswa/konseli dapat berinteraksi langsung dengan nara sumber tersebut, misalnya bertanya atau berdiskusi.
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong