Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Metode Question and Answer Game (Q&AG) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

29 July 2025 08:53:11 Dibaca : 7

Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Metode Question and Answer Game (Q&AG) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Oleh: Maryam Rahim

            Layanan bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peran penting dalam mengembangkan kompetensi siswa/konseli dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara menyeluruh dan optimal. Salah satu kompetensi penting yang perlu dikembangkan dalam layanan bimbingan dan konseling adalah kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan siswa/konseli untuk menganalisis masalah, menilai informasi secara objektif, serta membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab.

            Untuk mengembangkan kemampuan tersebut, guru bimbingan dan konseling/konselor perlu menggunakan metode atau teknik layanan yang aktif dan kreatif. Salah satu metode/teknik tersebut adalah metode Question and Answer Game (Q&AG). Metode ini merupakan perpaduan antara strategi tanya-jawab dengan teknik permainan yang menyenangkan dan menantang. Perpaduan tersebut yang membuat metode ini akan mampu mendorong siswa/konseli berpikir secara reflektif, logis, dan terbuka terhadap berbagai sudut pandang.

            Berpikir kritis dalam layanan bimbingan dan konseling bukan hanya keterampilan intelektual, tetapi juga bagian dari pembentukan kepribadian yang sehat pada diri siswa/konseli. Dalam proses bimbingan dan konseling, baik bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok, maupun konseling individual, kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk: (a) mengidentifikasi permasalahan diri dan lingkungannya, (b) memahami sebab dan dampak dari suatu perilaku, (c) menganalisis alternatif solusi, dan (d) mengambil keputusan secara sadar dan bertanggung jawab.

            Menurut Ennis (1996), berpikir kritis adalah proses berpikir secara masuk akal dan reflektif yang terfokus pada apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Dalam layanan bimbingan dan konseling, kemampuan berpikir kritis akan mendorong siswa untuk tidak serta-merta mengikuti tekanan sosial atau emosi sesaat, melainkan melakukan refleksi mendalam terhadap nilai, pilihan, dan konsekuensi dari tindakan ataupun perilakunya sebagai respon terhadap tekanan sosial yang dihadapinya, ataupun emosi yang menguasainya.

            Metode Question and Answer Game (Q&AG) adalah strategi layanan yang menggabungkan metode tanya jawab dengan unsur permainan edukatif. Siswa/konseli diajak aktif bertanya, menjawab, dan mendiskusikan permasalahan tertentu melalui media atau format permainan tertentu (seperti kartu pertanyaan, dadu, papan permainan, kuis berkelompok, dan lainnya).

            Metode Q&AG sebagai metode layanan bimbingan dan konseling sangat relevan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis karena:

1. Meningkatkan kesadaran diri; siswa/konseli diajak merefleksi pengalaman dan perasaannya melalui pertanyaan-pertanyaan pemantik.

2. Melatih kemampuan analisis dan evaluasi; siswa/konseli diminta membuat pertimbangan terhadap pilihan-pilihan dan kemungkinan konsekuensi dari sebuah tindakan atau perilaku.

3. Mendorong diskusi terbuka; antara siswa/konseli terjadi pertukaran pandangan yang mengasah empati, toleransi, dan rasionalitas.

4. Membangun argumentasi sehat; jawaban harus disertai alasan logis, bukan hanya pendapat pribadi.

5. Mengaktifkan keterlibatan emosional dan kognitif; permainan akan menciptakan suasana layanan yang menyenangkan namun tetap reflektif.

            Metode QA&G dalam layanan bimbingan dan konseling dapat digunakan dalam layanan bimbingan klasikal atau kelompok. Tahapan yang dilakukan adalah:

1. Identifikasi topik layanan; contoh: Pengambilan Keputusan, Tanggung Jawab Sosial, Mengelola Emosi.

2. Perumusan pertanyaan bertingkat; buatlah pertanyaan dari level sederhana hingga kompleks. Misalnya: “Apa yang kamu lakukan jika diminta membuat keputusan”?, Mengapa keputusan impulsif bisa merugikanmu?, Bagaimana kamu mengevaluasi keputusanmu selama ini?, “Mengapa kamu memilih keptusan A dan bukan keputusan B?”.

3. Desain format permainan: gunakan media seperti kartu pertanyaan, papan kuis, atau roda putar. Permainan bisa individu, berpasangan, atau berkelompok.

4.    Pelaksanaan permainan:

      a)  Fasilitator/guru membagi siswa dalam kelompok (kelompok bertanya, kelompok menjawab, dan kelompok pengamat).

      b)  Siswa/konseli bergiliran memberikan pertanyaan dan memberikan jawaban (kelompok bertanya dan kelompok menjawab bertukar peran).

      c)  Kelompok pengamat dapat menanggapi atau memberi penilaian.

     d)  Fasilitator/guru memberikan reward atau penghargaan simbolik kepada setiap kelompok.

5.  Refleksi dan evaluasi; setelah permainan, lakukan diskusi reflektif:

    a) Apa yang kalian dipelajari?

    b) Bagaimana kalian merespons pertanyaan sulit?

    c) Apa yang akan kalian ubah dari cara berpikirmu?

            Penerapan Q&AG dapat dikembangkan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa yng digunakan sebagai tugas individual dan juga kelompok.

            Metode Question and Answer Game (Q&AG) merupakan pendekatan inovatif dalam layanan bimbingan dan konseling yang dapat secara efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa/konseli. Dengan perpaduan antara dialog, refleksi, dan permainan edukatif, siswa/konseli terlibat secara aktif dalam memahami dirinya dan lingkungannya, serta dilatih untuk berpikir logis dan mengambil keputusan secara bijaksana.

            Melalui metode ini siswa/konseli senantiasa dilatih berpikir kritis sehingga pada akhirnya siswa/konseli menjadi individu-individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis, sebagai salah satu keterampilan abad 21. Kemampuan berpikir kritis juga sangat dibutuhkan siswa dalam pembelajaran deep learning sebagai pendekatan pembelajaran yang sedang diterapkan dalam praktek pendidikan di Indonesia saat ini.

Referensi:

Ennis, Robert Hugh. 1996. Critical Thinking. Prentice Hall.