Konsep Diri dan Pemilihan Karir

01 July 2024 18:55:00 Dibaca : 239

Konsep Diri dan Pemilihan Karir

Oleh: Maryam Rahim

            Konsep diri (self-concept) adalah gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri yang dimiliki seseorang mempengaruhi kehidupannya, mempengaruhi keputusan tentang berbagai hal, termasuk keputusan dalam memilih karir. Karir atau pekerjaan merupakan implementasi konsep diri (Gladding, 2004; Zunker, 1986; Kidd, 2006; Gibson dan Mitchell, 2011). Pemilihan karir dipengaruhi oleh konsep diri (self concept) individu yang memilih karir itu. Seseorang memilih karir yang sesuai dengan konsep dirinya (Super (2001).

            Konsep diri adalah persepsi atau evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri, yang mencakup pengetahuan, keyakinan, dan perasaan tentang siapa dirinya. Konsep diri mencakup aspek-aspek berikut:

a.       Identitas diri, bagaimana seseorang mendefenisikan dirinya sendiri, termasuk karakteristik pribadi, peran, dan status sosial.

b.      Harga diri: penilaian seseorang terhadap nilai dirinya sendiri, yang bisa positif atau negatif

c.       Citra diri; gambaran mental seseorang tentang penampilan fisik dan keprobadiannya.

d.      Ideal diri: gambaran bagaimana seseorang iningi menjadi atau bagaimana seharusnya dirinya.

 

             Konsep diri terbentuk sejak masa kanak-kanak akhir atau masa usia sekolah dasar. Hurlock (1980) berpendapat bahwa terbentuknya konsep diri dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor status sosial ekonomi, lingkungan sekolah, dukungan sosial, seks, dan inteligensi. Berikut penjelasan pengaruh faktor-faktor tersebut.

a.    Sosial eknomi: Jika anak merasa memiliki status sosial ekonomi lebih baik dari teman-teman sebayanya maka ia akan merasa lebih percaya diri, sebaliknya kalau anak merasa bahwa status sosial ekonomi keluarganya lebih rendah dari teman-temannya, maka ia cenderung merasa rendah diri.

b.      Lingkungan sekolah: pandangan dan perlakuan guru terhadap siswa akan berpengaruh pada terbentuknya konsep diri.

c.       Dukungan sosial: dukungan teman-teman dan orang tua tentang apa yang dilakukan anak akan mempengaruhi pembentukan konsep diri anak.

d.      Seks: Anak perempuan menyadari bahwa peran seks yang harus dijalankan lebih rendah dari pada peran anak laki-laki, dan kesadaran ini menyebabkan menurunnya penilaian diri.

e.       Inteligensi: Anak yang inteligensinya kurang dari rata-rata merasakan adanya kekurangan dan merasakan ada penolakan dari kelompok membuat anak menjadi rendah diri. 

f.       Pengalaman pribadi

g.      Pola asuh orang tua

 

Cara-Cara Membentuk Konsep Diri

Membentuk konsep diri merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidup. Berikut langkah-langkah penting dalam pembentukan konsep diri.

a.    Pengalaman pribadi: mengalami berbagai situasi dan peristiwa yang membantu seseorang memahami kekuatan, kelemahan, dan kemampuannya

b.      Refleksi diri, melakukan introspeksi untuk merenungkan perasaan, pemikiran, dan tindakan sendiri. Ini membantu seseorang mengenali siapa dirinya dan bagaimana perasaannya tentang dirinya sendiri.

c.    Interaksi sosial, berinteraksi denga orang lain, seperti keluarhga, teman, dan kolega. Umpan balik dari orang lain membantu sesorang memahami bagaimnana dirinya dipersepsikan oleh lingkungan.

d.   Komunikasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain serta menerima pandangan mereka membantu seesorang memperjelas dan memvalidasi konsep diri

e.    Penerimaan diri, menerima diri apa adanya, termasuk kelamahan dan kekuatan. Ini penting untuk mebangun harga diri yang sehat.

f.     Penetapan tujuan, menentukan tujuan dan aspirasi pribadi yang sesuai dengan nilai dan keyakinan diri sendiri. Pencapaian tujuan ini memperkuat konsep diri positif

g.    Pendidikan dan pembelajaran, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melaluipendidikan formal dan informal membantu seseorang merasa lebih kompeten dan percaya diri

h.    Adapatasi dan perubahan, menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan baru, serta belajar dari kegagalan dan kesuksesan

i.      Penerimaan sosial, mendapatkan dukungan dan penerimaan dar kelompok sosial atau komunitas dapat memberikan rasa aman dan validasi diri

j.      Pemahaman budaya, menyadari dan memahami pengaruh budaya dan nilai-nilai yang dianut dalam masayarakat juga akan membentuk konsep diri.

                Sehubungan dengan pengembangan karir siswa, maka pembentukan konsep diri pada setiap siswa sangat dibutuhkan. Sejak sekolah dasar seharusnya siswa telah memiliki konsep diri, meskipun dalam perkembangannya akan terjadi perubahan, namun yang penting dasar-dasar konsep diri itu telah dimilikinya.