Empati dan Kesenjangan Sosial-Ekonomi

20 July 2024 17:50:42 Dibaca : 62

Empati dan Kesenjangan Sosial-Ekonomi

Oleh: Maryam Rahim

            Empati erat kaitannya dengan kehidupan sosial-ekonomi. Empati memiliki peran penting dalam mengurangi kesenjangan sosial ekonomi. Kehidupan masyarakat yang didasari oleh empati akan meminimalisir kesenjangan sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat tersebut.

Hubungan antara empati dan kesenjangan sosial ekonomi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      Pemahaman dan kesadaran; empati membantu individu memahami dan menyadari penderitaan dan tantangan yang dihadapi oleh orang lain yang kurang beruntung secara ekonomi. Kesadaran ini dapat mendorong tindakan nyata untuk membantu mereka yang membutuhkan.

2.      Solidaritas sosial; adanya empati, lebih memungkinkan orang untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada kelompok yang kurang beruntung. Solidaritas ini dapat terwujud dalam bentuk bantuan langsung, advokasi kebijakan yang lebih adil, atau partisipasi dalam program-program sosial.

3.      Kebijakan yang lebih adil; pemimpin yang memiliki empati cenderung membuat kebijakan yang lebih memperhatikan kesejahteraan semua lapisan masyarakat. Kebijakan yang adil dan inklusif dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi dengan memberikan kesempatan yang lebih merata kepada semua orang.

4.      Pemberdayaan komunitas; empati mendorong program-program pemberdayaan komunitas yang berfokus pada peningkatan keterampilan dan akses ke sumber daya bagi masyarakat kurang mampu. Melalui pemberdayaan ini, masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya sendiri.

5.      Filantropi (tindakan kedermawanan) dan tindakan amal; empati sering kali menjadi pendorong utama di balik tindakan filantropi (tindakan kedermawanan) dan tindakan amal. Orang yang merasa empati terhadap penderitaan orang lain lebih cenderung menyumbang waktu, uang, atau sumber daya lainnya untuk membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.

6.      Mengurangi polarisasi; empati dapat membantu mengurangi polarisasi sosial dengan membangun jembatan antara berbagai kelompok sosial ekonomi. Hal ini dapat menciptakan dialog yang lebih konstruktif dan solusi yang kolaboratif untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam kehidupan masyarakat.

            Dalam perspektif ajaran Islam, empati juga merupakan nilai penting. Islam mendorong umatnya untuk selalu menolong yang membutuhkan, memperhatikan tetangga, dan berperilaku adil. Konsep zakat, infaq, dan sedekah dalam Islam adalah bentuk konkrit dari penerapan empati yang dapat mengurangi kesenjangan sosial ekonomi.