Bakat dan Minat dalam Pemilihan Karir

04 July 2024 19:05:19 Dibaca : 320

Bakat dan Minat dalam Pemilihan Karir

Oleh: Maryam Rahim

Bakat (aptitude) merupakan kecakapan khusus yang dibawa individu sejak lahir. Minat (interest) dapat diartikan sebagai ketertarikan kepada sesuatu objek atau peristiwa. “Aptitude a condition or set of characteristics regarded as symptomatic of an individual’s ability to acquire with training some (usually specified) knowledge, skill or set of responses, such as th ability to speak a language, to produce music…” (Bennet, dkk; 1982:5). Minat dimaknai sebagai ketertarikan individu kepada suatu objek atau peristiwa. Minat diperoleh individu melalui interaksi dengan lingkungan, atau minat diperoleh individu setelah belajar.

Terkait dengan pemilihan karir, seseorang cenderung memiliki karir yang sesuai dengan bakatnya. Demikian pula halnya dengan minat, karir yang baik tentulah karir yang sesuai dengan bakat dan minat. Optimalnya seseorang dalam menekuni karirnya sangat ditentukan oleh bakat dan juga minatnya terhadap karir yang ditekuninya itu.

Bennet, dkk: 1982) mengidentifikasi jenis-jenis bakat, yakni:

1.   Berpikir verbal (verbal reasoning), orang yang memiliki bakat verbal memiliki kemampuan mnegrti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, serta mudah berpikir dan memecahkan masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir verbal yang tinggi kemungkinan besar akan berhasil belajar di sekolah sampai ke perguruan tinggi. Jika tidak bermaksud melanjutkan ke perguruan tinggi, ia dapat mempersiapkan diri pada pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan kemampuan verbal, seperti pramuniaga, pramuwisata, pemasaran, dan petugas yang menerima pengaduan-pengaduan yang menutut kemampuan berpikir dan pengertian-pengertian verbal. Orang-orang yang rendah skornya dalam tes ini sebaiknya merencanakan memasuki pekerjaan yang hanya menuntut sedikit kemampuan verbal. Mungkin orang ini dapat berhasil menyelesaikan tugas-tugas adminstrasi kantor tanpa mengharapkan menjadi kepala bagian atau kepala kantor, atau mungkin berhasil dalam menyelesaikan pekerjaan pada bagian produksi dalam suatu perusahaan tanpa mengharapkan menjadi manajer atau kepala bagian produksi perusahaan tersebut.

2.    Kemampuan numerical (numerical ability), orang yang memiliki bakat ini mempunyai kemampuan mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka, serta mampu berpikir dan memecahkan masalah yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Siswa yang memperoleh skor tinggi dalam tes kemampuan numerikal ini mungkin juga akan bekerja dengan baik dalam berhitung dan juga mengukur kemampuan yang diperlukan di kantor-kantor dagang, perusahaan-perusahaan dan toko-toko yang pekerjaannya memerlukan hitung menghitung atau tugas-tugas yang berhubungan dengan angka-angka. Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata dalam tes ini dapat disarankan untuk merencanakan pendidikan di perguruan tinggi akademik.

3.    Berpikir abstrak (abstract reasoning), orang yang memiliki bakat ini memiliki kemampuan mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang tidak dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau angka-angka, juga memecahkan masalah yang tidak berupa kata-kata atau angka-angka. Seorang montir yang mencari sebab-sebab kerusakan, seorang ahli ilmu kimia, atau ahli biologi yang menyelediki suatu proses alamiah yang pelik, seorang ahli teknik, semuanya akan memerlukan kemampuan berpikir abstrak. Mengerjakan sesuatu yang mempersyaratkan penggunaan prosedur kerja yang logis juga memerlukan kemampuan ini.

4.   Berpikir mekanik (mechanical reasoning), orang yang memiliki bakat ini mempunyai kemampuan memahami prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alamiah, sebagaimana ditunjukkan oleh seberap baik seseorang mengerti tata kerja yang berlaku dalam perkakas sederhana, mesin, dan peralatan lainnya. Seseorang yang berhasil mengerjakan dengan baik tugas-tugas dalam berpikir mekanik biasanya, suka menyelidiki bagaimana tata kerja atau mekanisme kerja suatu perkakas. Ia sering lebih unggul  dari pada kebanyakan orang dalam mempelajari bagaimana mengkonstruksi, menjalankan atau memperbaiki perkakas-perkakas yang rumit.

5.   Relasi ruang (space relation), orang yang memiliki bakat ini memiliki kemampuan memvisualisasi, mengamati, atau membentuk gambar-gambar mental dari objek-objek dengan jalan melihat pada rengrengan dua dimensi. Seberapa baik seseorang dapat berpikir dalam tiga dimensi.  

Bagi seseorang yang lemah dalam kemampuan relasi ruangnya, suatu rengrengan atau desain arsitektur sebuah rumah, jembatan atau mesin mungkin dilihatnya hanya sebagai beberapa gambar daftar yang tidak bermakna.

Siswa yang tinggi skornya dalam tes relasi ruang mungkin akan mempunyai kelebihan dalam pekerjaan-pekerjaan seperti perancangan dan pengkonstruksian pakaian, mesin, gedung, dan beberapa cabang seni dan dekorasi. Seorang masinis, tukang kayu, dokter gigi atau dokter bedah memerlukan pengertian tentang bentuk dan posisi sesuatu dalam suatu ruang  

6.        Kecepatan dan ketelitian klerikal (clerical speed and accuracy), seseorang yang memiliki bakat ini cepat dan teliti dalam menyelesaikan tugas tulis menulis, pekerjaan pembukuan, atau ramu meramu yang sangat diperlukan dalam kantor-kantor, laboratorium ilmiah, perusahan-perusahaan dagang, gudang-gudang dan tempat-tempat lain di mana kartu-kartu, buku-buku, map-map pencatatan harus diatur, disimpan, dan atau dicek dicocokkan, dan sebagainya.

7.        Penggunaan bahasa (language usage), seseorang yang memiliki bakat ini memiliki kemampuan dalam menggunakan bahasa lisan maupun tulisan, memiliki kemampuan retorika yang baik, kaya dalam perbendaharaan kata.

 

Minat dapat diketahui melalui perilaku yang ditunjukkan seseorang. Indikator minat dapat dijadikan sebagai petunjuk seseorang memiliki minat terhadap suatu objek atau tidak memiliki minat. Indikator tersebut adalah:

1.        Kesukaan; pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena adanya minat. Misalnya, ketika siswa berminat dalam belajar membuat siswa bergairah untuk belajar.

2.        Ketertarikan; siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu objek akan menunjukkan ketertarikan kepada objek tersebut.

3.        Perhatian; siswa yang mempunyai minat terhadap objek tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap objek itu, dengan menunjukan kesegaran saat belajar, konsentasi dan teliti dalam belajar.

4.        Keterlibatan; siswa yang mempunyai minat terhadap objek tertentu akan cenderung melibatkan diri secara langsung pada objek tersebut.

                Seseorang yang memilih karir yang sesuai dengan minatnya tentu saja akan menunjukkan indikator minat dalam karirnya, yakni: kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan.