Penguatan Karakter Dasar di Kalangan Mahasiswa
Penguatan Karakter Dasar di Kalangan Mahasiswa
Oleh: Maryam Rahim
Persoalan karakter hingga saat ini masih menjadi perhatian banyak orang, terlebih dengan adanya berbagai perilaku sebagian anggota masyarakat, bahkan para pejabat yang sangat mengganggu bahkan merugikan rakyat. Perilaku korupsi, nepotisme, dan perilaku nirmoral lainnya yang dilakukan oleh para pejabat menjadi cerminan kondisi karakter masyarakat Indonesia saat ini, yang dikhawatirkan akan berlanjut di masa-masa mendatang jika tidak ditangani secara tepat dan kontinu. Kondisi ini menjadi alasan penting dilakukan berbagai upaya terus menerus untuk mewujudkan mahasiswa yang memiliki karakter baik. Mengapa mahasiswa? Sebab mahasiswa merupakan komunitas yang sedang dibekali dengan bebagai kompetensi untuk keberlanjutan kehidupan bangsa ini. Penguatan karakter dasar pada mahasiswa merupakan langkah penting dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan sosial. Beberapa nilai-nilai karakter dasar yang perlu diperkuat:
1. Jujur; mengajarkan kejujuran dapat dilakukan melalui kebiasaan mengungkapkan kebenaran, menghindari plagiarisme, dan menghormati hak kekayaan intelektual orang lain. Memberikan sanksi positif dan negatif sebagai bentuk apresiasi atau teguran untuk perilaku jujur atau tidak jujur.
2.Tanggung jawab; mahasiswa diajak untuk memahami dan menjalankan kewajibannya, baik dalam tugas akademik maupun kegiatan sosial. Diberikan kepercayaan untuk memimpin proyek atau kegiatan sebagai latihan tanggung jawab.
3. Adil; menanamkan prinsip keadilan dengan membiasakan mahasiswa bersikap objektif dalam menilai, menghindari diskriminasi, dan menghargai hak orang lain. Dapat diterapkan melalui diskusi dan simulasi kasus nyata.
4. Empati; melatih mahasiswa untuk memahami dan merasakan kondisi orang lain, seperti melalui kegiatan sosial, kerja bakti, atau pengabdian masyarakat. Pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dapat menjadi metode efektif.
5. Menghargai orang lain; mengedepankan sikap saling menghormati di lingkungan kampus dengan mendengarkan pendapat orang lain tanpa prasangka. Mengintegrasikan budaya kampus yang ramah dan inklusif.
6. Integritas; membangun konsistensi antara ucapan, sikap, dan tindakan mahasiswa dengan nilai-nilai moral dan etika. Membuat sistem penghargaan bagi mahasiswa yang menunjukkan integritas tinggi.
7. Kerjasama, memupuk kemampuan bekerja dalam tim melalui proyek kelompok, organisasi mahasiswa, atau kegiatan lainnya. Memberikan tugas kolaboratif yang melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk mengembangkan keterampilan interdisipliner.
8. Disiplin; memupuk disiplin melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan, menerapkan disiplin waktu pada kegiatan perkuliahan, disiplin mengerjakan tugas, disiplin dalam berpakaian yang pantas ketika berada di kampus. Fenomena ketidakdisiplinan waktu dalam memulai berbagai aktivitas terutama aktivitas formal, masih menjadi fenomena yang memprihatinkan hingga saat ini. Kehadiran tepat waktu pada saat perkualiahan dan kegiatan formal lainnya, seta disiplin menyelesaiakan tugas perkuliahan perlu diterapkan secara terus menerus.
Hal yang sangat urgen dalam penguatan karakter dasar di kalangan mahasiswa ini adalah adanya teladan yang mereka peroleh dari dosen. Penguatan karakter membutuhkan model yang dapat langsung ditiru oleh mahasiswa. Secara singkat dikatakan bahwa dosen harus menjadi model karakter yang baik bagi mahasiswanya. Di samping itu komitmen dari seluruh dosen, sehingga pengutan karakter benar-benar menjadi tanggungjawab bersama seluruh dosen.
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong