Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Pembelajaran Deep Learning

22 June 2025 19:15:36 Dibaca : 9

Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Pembelajaran Deep Learning

Oleh: Maryam Rahim

            Layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu optimalisasi perkembangan dan pencapaian siswa dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Oleh sebab itu layanan bimbingan dan konseling mempunyai peran penting dalam membantu siswa dalam menerapkan pembelajaran deep learning. Dalam konteks deep learning, tiga elemen yang sering dibahas adalah mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. Ketiganya saling berhubungan dan memberikan kontribusi besar terhadap pengalaman belajar yang mendalam. Aktivitas layanan bimbingan dan konseling dalam membantu siswa pada ketiga elemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mindful Learning

            Mindful learning, berkaitan dengan perhatian dan kesadaran penuh dalam proses belajar. Siswa diajak untuk benar-benar terlibat dalam setiap sesi pembelajaran, mengamati informasi dengan saksama, dan memberikan perhatian yang sepenuhnya terhadap materi yang dipelajari. Aktivitas ini membantu siswa untuk lebih konsentrasi dan terlibat dalam pembelajaran mereka, bukan sekedar berusaha mengingat konsep-konsep dan informasi yang digunakan pada saat ujian.

Ciri khas dari mindful learning adalah:

a. Siswa memiliki kesadaran penuh terhadap proses belajar, menghindari gangguan yang dapat mengalihkan perhatian dan konsentrasi.

b. Siswa melakukan refleksi diri dalam memahami bagaimana mereka belajar dan bagaimana cara terbaik untuk memperoleh dan memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan.

c. Siswa memiliki kemampuan mengelola emosi dan stres, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang dan tanpa merasakan tugas sebagai beban.           

        Mindful learning, membuat siswa dapat lebih mudah memahami dan menyerap materi secara mendalam, karena mereka benar-benar terlibat dalam setiap langkah proses pembelajaran.

            Aktivitas layanan BK terkait elemen mindful learning antara lain:

a.  Membangun kesadaran belajar pada diri siswa melalui penanaman nilai tentang manfaat yang diperoleh dari belajar. Pemahaman tentang manfaat belajar akan memotivasi siswa belajar dengan penuh kesadaran. Hal ini dapat dikembangkan melalui bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok dengan metode diskusi, metode bibliokonseling.

b. Mengembangkan kemampuan berkonsentrasi. Kemampuan berkonsentrasi dapat dikembangkan melalui teknik latihan, dan juga game-game.

c. Mengembangkan kemampuan mereleksi. Kemampuan ini dapat dilakukan melalui latihan melakukan refleksi tentang aktivitas dan hasil belajarnya.

d. Melatih keterampilan berpikir kritis. Keterampilan ini dapat dilakukan melalui latihan socratic questioning, yakni latihan mengajukan pertanyaan mendalam untuk menggali informasi lebih lanjut; Fact vs opinion: membedakan antara fakta dan opini untuk membuat keputusan yang lebih objektif; brainstorming: menghasilkan berbagai ide tanpa batasan untuk menemukan solusi terbaik; latihan mind mapping: membuat peta konsep untuk menghubungkan berbagai gagasan; latihan cause and effect: menentukan penyebab utama suatu masalah.

e.  Mengembangkan kemampuan mengelola konflik dan stress. Kemampuan ini dapat dikembangkan melalui latihan mengelola konflik dan mengelola stres, melalui metode bermain peran (role play), dan juga metode modeling.

2. Meaningful Learning

            Meaningful learning berfokus pada penciptaan hubungan antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Pembelajaran ini berusaha untuk memastikan bahwa materi yang dipelajari memiliki konteks dan relevansi bagi siswa, sehingga mereka dapat melihat hubungan antara teori dan praktik, serta mengaitkannya dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Ciri-ciri meaningful learning adalah:

a. Memiliki keterkaitan dengan pengalaman pribadi siswa, yang membuat materi yang dipelajari lebih relevan dan bermanfaat.

b. Pemahaman yang mendalam, bukan sekedar hafalan konsep-konsep, namun membuat siswa memperoleh pemahaman yang mendalam sehingga dapat diaplikasikan dalam situasi nyata.

c. Aktivitas pembelajaran yang kontekstual, seperti studi kasus, proyek, atau eksperimen, yang membuat materi yang dipelajari lebih sesuai dengan situasi nya dan bermanfaat.

            Aktivitas layanan BK terkait elemen meaningful learning antara lain:

a. Mengembangkan keterampilan belajar, baik belajar secara mandiri maupun kelompok. Hal ini dapat dilakukan melalui latihan-latihan dan game-game.

b. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving), melalui latihan-latihan di bawah bimbingan guru maupun latihan mandiri.

c. Mengembangkan kemampuan menemukan akar permasalahan berserta solusinya. Hal ini juga dapat dilakukan melalui latihan-latihan menemukan masalah dan solusi terhadap permasalahan tersebut.

d. Meningkatkan kemampuan beragumen disertai data-data empiris. Latihan berpikir induktif dan berpikir deduktif dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini.

3. Joyful Learning

            Joyful learning menekankan pentingnya membuat proses belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh kegembiraan. Ketika siswa merasa senang dan antusias dalam proses belajar, mereka cenderung lebih terlibat, lebih kreatif, dan lebih termotivasi untuk belajar secara berkelanjutan. Pembelajaran yang menyenangkan tidak hanya meningkatkan daya tarik terhadap materi yang dipelajari, tetapi juga mengurangi kecemasan dan stres yang mungkin dirasakan siswa yang senantiasa diperhadapkan dengan penyelesaian tugas-tugas mata pelajaran, dan kegiatan non akademik lainnya.

Ciri-ciri joyful learning adalah:

a. Aktivitas yang menyenangkan dan kreatif, seperti permainan, proyek kolaboratif, atau eksperimen yang mendorong rasa ingin tahu.

b. Lingkungan yang mendukung, di mana siswa merasa aman untuk bereksperimen, bertanya, dan belajar tanpa takut tidak dihargai, tanpa rasa takut gagal.

c. Keterlibatan emosional dalam proses belajar, yang membuat siswa merasa puas dan termotivasi.            Joyful learning membuat siswa tidak melihat pembelajaran hanya menjadi tugas yang harus diselesaikan, tetapi juga sebuah perjalanan yang penuh dengan kegembiraan, kebahagiaan dan penemuan Ketika siswa merasa gembira, bahagia saat belajar, memungkinkan siswa untuk mengingat dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

            Aktivitas layanan BK terkait elemen joyful learning antara lain:

a. Membangun sikap postif siswa terhadap belajar, bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan, membahagiakan, serta penuh dengan tantangan. Diskusi-diskusi, game-game dapat digunakan untuk membangun sikap positif terhadap belajar.

b. Meningkatkan minat dan motivasi belajar, melalui modeling, membaca biografi orang-orang yang terkenal disebabkan oleh semangat yang tinggi untuk belajar/

c. Menumbuhkan pandangan siswa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, sehingga siswa akan merasakan adanya sesuatu yang kuran ketika tidak belajar, serta memotivasi siswa untuk senantiasa melakukan aktivitas belajar.

d. Mengstimulasi rasa ingin tahu yang tinggi terhadap perkembangan yang terjadi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan melalui penugasan membaca artikel-artikel hasil penelitian.  

e. Menumbuhkan kesadaran siswa bahwa belajar dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas di sekolah, di rumah dan di lingkungan sekitar. Diskusi-diskusi dan brainstorming dapat digunakan untuk menumbuhkkan kesadaran belajar secara terus menerus.

 

        Layanan bimbingan dan konseling yang dapat membantu siswa mengikuti pembelajaran deep learning memerlukan kreativitas dan kesungguhan guru dari BK/konselor. Guru BK/konselor perlu memiliki kemampuan menerapkan berbagai metode/teknik layanan, bahkan dapat menciptakan metode/teknik dalam upaya meningkatkan keterlibatan siswa dalam mengikuti layanan BK. Layanan BK juga diberikan kepada siswa-siswa yang mengalami permasalahan pribadi dan sosial yang mengganggu aktivitas belajarnya.