Kompetensi Reflektif bagi Guru
Kompetensi Reflektif bagi Guru
Oleh: Maryam Rahim
Sebagai pendidik profesional, guru memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru merupakan ujung tombak pendidikan yang bertanggung jawab pada kualitas generasi penerus bangsa. Dapat dikatakan, guru menjadi kunci penting keberhasilan pendidikan.
Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru untuk memenuhi tuntutan sebagai guru profesional adalah kompetensi reflektif. Demikian pentingnya kompetensi melakukan refleksi bagi guru, maka terdapat beberapa regulasi yang mengemukakan kompetensi tersebut. Regulasi tersebut adalah: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (sudah diperbarui dengan PP 32 Tahun 2013) menyebutkan pentingnya evaluasi proses pembelajaran sebagai bagian dari tanggung jawab guru. Refleksi dilakukan untuk memastikan bahwa metode dan pendekatan pembelajaran relevan dan efektif. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, mengatur bahwa guru harus melaksanakan refleksi terhadap proses pembelajaran untuk perbaikan dan inovasi di masa mendatang. Permendikbud Nomor 19 Tahun 2019 tentang Penyediaan Beban Kerja Guru Guru wajib melakukan refleksi dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi mereka.
Guru yang reflektif adalah guru yang mau ‘melihat’ dirinya sendiri, melakukan refleksi dan introspeksi diri, khususnya terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain selalu melihat sisi positif dari setiap saran dan kritik orang lain, guru yang reflektif selalu berusaha mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi peserta didik dan menelaah apakah pembelajaran yang dilakukan telah mengantarkan peserta didik menguasai kompetensi yang diharapkan. Guru yang reflektif tidak dengan mudah merasa puas terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dan cenderung ingin mencoba hal baru untuk menyempurnakan pembelajarannya (best practices). Karenanya, guru yang reflektif bersikap terbuka terhadap perubahan, mau terus belajar, dan menerima nilai-nilai baru yang bersifat dinamis (Modul Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, tahun 2022).
Refleksi pembelajaran adalah proses di mana guru merenungkan pengalaman melaksanakan proses pembelajaran untuk memahami, mengevaluasi, dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Refleksi ini melibatkan pemikiran mendalam tentang bagaimana proses pembelajaran berlangsung, tantangan yang dihadapi, serta langkah-langkah untuk perbaikan ke depan. Refleksi pembelajaran dapat dimaknai sebagai aktivitas memikirkan ulang tentang proses pembelajaran telah dilakukan, apakah telah berhasil atau belum berhasil, bermanfaat atau tidak bermanfaat, kendala-kendala yang ditemui, serta ha-hal yang mendukung pelaksanaan pembelajaran.
Beberapa manfaat refleksi pembelajaran:
1.Meningkatkan pemahaman diri; guru dapat mengenali kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Hal ini membantu guru mengetahui komponen-komponen pembelajaran yang sudah dikuasai dan komponen yang masih perlu ditingkatkan.
2. Mendorong perbaikan berkelanjutan; melalui refleksi, guru dapat mengidentifikasi strategi/metode ataupu media pembelajaran yang kurang efektif dan menggantinya dengan strategi/metode/media yang lebih tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis; refleksi membantu guru berpikir lebih kritis dan analitis, sehingga guru lebih mampu mengevaluasi informasi dan mengambil keputusan yang bijak dalam pembelajaran.
4. Meningkatkan motivasi melaksanakan pembelajaran; dengan merenungkan proses pembelajaran, guru akan lebih bertanggung jawab atas hasil proses pembelajaran yang telah dilaksanakannya, yang pada gilirannya akan meningkatkan motivasi guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Guru dapat melakukan refleksi melalui berbagai cara, seperti: jurnal harian pembelajaran, diskusi dengan rekan sejawat, pelatihan dan workshop, dan analisis hasil belajar siswa untuk mengevaluasi kefektifan strategi, metode dan media pembelajaran.
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong