MENGHADAPI TEMAN SEJAWAT DOSEN YANG MENYEBALKAN

29 November 2023 16:13:57 Dibaca : 49 Kategori : KARAKTER

By: Jumadi Mori Salam Tuasikal

Berhadapan dengan teman sejawat dosen yang menyebalkan dapat menjadi tantangan, tetapi penting untuk menjaga profesionalisme dan mencari cara untuk mengatasi situasi tersebut. Berikut adalah beberapa saran yang mungkin membantu:

1. Maintain Professionalism:

Pertahankan sikap profesional. Hindari merespons dengan sikap yang sama atau berbicara dengan orang lain tentang masalah ini di belakang teman sejawat Anda. Fokus pada interaksi profesional.

2. Kenali Pola dan Pemicu:

Cobalah untuk mengidentifikasi pola perilaku dan pemicu ketidaknyamanan Anda. Mungkin ada sesuatu yang memicu perilaku menyebalkan, dan memahami hal ini dapat membantu Anda mengatasi situasi dengan lebih baik.

3. Bicarakan Secara Langsung (Jika Memungkinkan):

Jika Anda merasa nyaman melakukannya, pertimbangkan untuk berbicara secara langsung dengan teman sejawat Anda. Sampaikan kekhawatiran Anda dengan sopan dan jujur, fokus pada perilaku yang spesifik dan dampaknya.

4. Gunakan Komunikasi Efektif:

Gunakan komunikasi yang efektif dan bijak. Pilih kata-kata dengan hati-hati, hindari menyalahkan, dan fokus pada perasaan dan persepsi Anda daripada menyerang karakter.

5. Buat Batasan Pribadi:

Tentukan batasan pribadi. Jika interaksi dengan teman sejawat yang menyebalkan dapat dihindari atau diminimalkan, pertimbangkan untuk melakukan itu tanpa merusak hubungan profesional.

6. Mencari Dukungan dari Orang Lain:

Jika perlu, cari dukungan dari teman-teman atau rekan dosen lainnya. Kadang-kadang berbicara dengan orang lain dapat memberikan perspektif tambahan atau solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

7. Pertimbangkan Mediasi:

Jika hubungan semakin memburuk dan mengganggu kesejahteraan Anda atau pekerjaan Anda, pertimbangkan mediasi. Mediator yang tidak memihak dapat membantu memfasilitasi dialog dan mencari solusi.

8. Fokus pada Profesionalisme dan Tanggung Jawab Anda:

Tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab profesional Anda. Hindari terlibat dalam drama atau konflik yang tidak perlu. Jaga kualitas pekerjaan Anda dan jalani rutinitas sehari-hari sebaik mungkin.

9. Beri Prioritas Kesehatan Mental Anda:

Pastikan untuk memberi prioritas pada kesehatan mental Anda. Jika situasinya sangat membebani, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental.

10. Beri Tahu Pihak Terkait Jika Diperlukan:

Jika situasi tidak dapat diatasi dan berdampak negatif pada kesejahteraan Anda atau pekerjaan Anda, pertimbangkan untuk memberi tahu pihak terkait, seperti kepala departemen atau dekan, tentang masalah tersebut.

Ingatlah bahwa setiap situasi unik, dan langkah yang tepat dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kepribadian individu yang terlibat. Jangan ragu untuk mencari saran dari orang-orang yang dipercayai atau profesional di bidangnya.