BUDAYA MOTUTURUGANA ATAU MORIHUTO DI BOLAANG MONGONDOW UTARA

02 December 2023 14:27:41 Dibaca : 331 Kategori : REPOST BERITA ONLINE
  • Dewinta Berahima
  • Jumadi Mori Salam Tuasikal

SULAWESIMERDEKA.COM – Sulawesi Utara merupakan salah satu Provinsi yang ada di Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya, seperti budaya Motuturugana atau biasa di sebut oleh Masyarakat lokal dengan sebutan Morhuto sesuai dengan pelaksanaanya adalah sebuah budaya yang telah mengakar dimasyarkat setempat. Motuturugana atau Morihuto berasal dari salah satu Bahasa daerah yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara tepatnya di Kecamatan Bolangitang Barat yang berarti “manjo ba sama-sama atau mari sama-sama” Bersama melakukan kegiatan ataupun aktivitas tertentu. Budaya Motuturugana atau Morihuto merupakan budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu dan masih tetap eksis sampai sekarang, budaya Motuturugana atau Morihuto ini berasal dari daerah Bolaang Mongondow Utara lebih tepatnya di kecamatan Bolangitang Barat. Dalam pelaksanaan mototorugana atau morihuto ini terdapat artian yang berbeda dalam pelaksanaanya, sesuai dengan apa yang akan dilakukan masyarkat itu sendiri.

Mototurungana, kata ini di gunakan masyarakat untuk acara besar atau yang mengandung nilai adat yg lebih tinggi, contohnya seperti acara pernikahan, syukuran, hajatan dan lain-lain. Sendangkan Morihuto merupakan kegiatan gotong royong masyarakat yang lebih ke arah melakukan kegiatan pekerjaan kerja bakti, seperti pembuatan kantor desa, rumah penduduk yang terkena musibah, pembuatan jalur air dan lain-lain. Adapun morihuto ini akan sangat terlihat ketika daerah itu sudah memasuki musim menanam, masyarakat akan ‘morihuto’ dalam kegiatan menanam padi dan jagung begitupun sebaliknya jika musim panen tiba. Dalam hal ini terdapat perbedaan penggunaan kata antara Mototorugana dan Morihuto, pembagian kata pada keduanya ini berdasarkan maksud ajakan dan antara sifat resmi dan tidak resmi kegiatan yang dimaksud. Namun Mototurugana dan Morihuto memiliki makna atau arti kata yang sama, keduanya memilki nilai manfaat serta tujuan yang sama yakni “bekerja sama” hanya di bedakan pada kegitan yang akan dilakukan. Motuturugana atau Morihuto ini memiliki tujuan untuk kerja sama dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas tertentu dan untuk terus mempererat tali silaturahmi masyarkat setempat.

Manfaat dari Motuturugana atau Morihuto ini juga dapat memberikan dampak positif dari masyarakat itu sendiri, dan dampak positif dari motorungana atau morihuto sudah di akui oleh Masyarakat-masyarakat daerah tetangga, seperti acara pernikahan yang masih terdapat aktivitas saling membantu tanpa balas imbalan atau upah, juga dapat menumbuhkan sikap saling tolong menolong antar sesama, pekerjaan cepat selesai, dapat mempererat kekeluargaan, dan tentunya dapat menghemat biaya sewa dan tenaga dalam melakukan suatu kegiatan.

 telah dipublis pada https://sulawesimerdeka.com/budaya-motuturugana-atau-morihuto-di-bolaang-mongondow-utara/