Pengalaman Konseling Menggunakan Teknik PENA
By. Jumadi Mori Salam Tuasikal
Di suatu sore yang tenang di Laboratorium Bimbingan dan Konseling kampus, saya membuka sesi praktik konseling yang memang disediakan untuk mahasiswa. Ruangan itu sederhana, namun cukup nyaman, dengan nuansa hangat dan tenang yang sengaja saya ciptakan agar mahasiswa merasa aman dan diterima. Pintu terbuka pelan, dan masuklah seorang mahasiswi yang memperkenalkan diri dengan nama samaran Mawar. Ia duduk pelan, mengatur napas, lalu menatap saya dengan mata yang menyimpan banyak cerita. Mawar adalah mahasiswi semester awal yang mulai merasa terbebani dengan tekanan kuliah dan ekspektasi dari keluarga. Ia menyampaikan bahwa akhir-akhir ini ia mudah lelah, kehilangan motivasi, dan bahkan sering menangis tanpa sebab yang jelas. Wajahnya menggambarkan kelelahan emosional yang tidak mudah ia ungkapkan dengan kata-kata. Saya tahu, saat itu saya tidak bisa langsung bertanya terlalu dalam, saya harus mendekatinya dengan hangat dan pelan.
Saya memutuskan untuk menggunakan Teknik PENA (Pendekatan Emosional dengan Narasi dan Analogi) sebuah metode yang membantu konseli mengeksplorasi perasaannya melalui cerita dan kisah yang menyentuh. Saya mulai dengan menyampaikan sebuah cerita tentang seekor burung kecil yang kehilangan arah saat terbang di tengah badai, namun akhirnya menemukan cahaya dan kembali pulang. Saya katakan padanya bahwa terkadang, kita adalah burung kecil itu. Mawar tersenyum tipis. Cerita itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya. Ia mulai menceritakan bagaimana ia merasa seperti berjalan sendiri di tengah gelap, tanpa tahu harus menuju ke mana. Ia merasa tekanan tugas, kompetisi antar teman, dan rasa takut mengecewakan orang tuanya membuatnya kehilangan arah dan semangat.
Saya mendengarkan dengan penuh perhatian. Tidak banyak bertanya, hanya menunjukkan bahwa saya ada dan hadir bersamanya. Lalu saya melanjutkan dengan analogi lainnya. Saya menceritakan tentang sebuah benih pohon yang butuh waktu lama untuk tumbuh, terkadang bahkan tampak tidak berkembang selama bertahun-tahun. Namun saat waktunya tiba, ia menjulang kuat dan memberikan keteduhan. Mawar mengangguk pelan. Ia mulai memahami bahwa dirinya pun sedang dalam proses. Bahwa tidak semua pertumbuhan bisa dilihat secara langsung. Ia kemudian mulai membuka lebih dalam tentang masa kecilnya, tentang harapan-harapan orang tua yang ia rasakan seperti beban, bukan semangat.
Di sesi selanjutnya, saya mengajak Mawar untuk menulis cerita pendek tentang dirinya, namun dalam sudut pandang seorang sahabat. Ini bagian dari Teknik PENA yang mendorong konseli melihat dirinya dari lensa yang lebih lembut. Saat ia membaca ceritanya sendiri, matanya berkaca-kaca. Ia tak menyangka bahwa dirinya, dalam tulisan itu, tampak begitu tangguh meskipun sering merasa rapuh. Melalui proses ini, Mawar mulai bisa menamai perasaannya. Ia belajar bahwa rasa lelah dan kecewa itu valid, dan bahwa ia tidak harus selalu tampil kuat. Saya pun membagikan kisah tentang seorang pelukis buta yang tetap bisa menghasilkan karya indah karena ia merasakan dunia melalui emosi, bukan visual. Ini menjadi titik balik bagi Mawar, bahwa ia juga bisa terus berkarya dan bertumbuh meskipun belum semua jalannya terlihat jelas.
Sesi demi sesi, Mawar menjadi lebih terbuka dan jujur tentang dirinya. Ia mulai mengubah caranya memandang kegagalan, bukan lagi sebagai akhir, tapi sebagai bagian dari proses. Ia menceritakan bagaimana ia mulai menulis jurnal harian, mencoba berbicara dengan diri sendiri lewat tulisan, dan memberi ruang untuk menangis jika perlu. Kami menutup sesi terakhir dengan refleksi bersama. Mawar mengatakan bahwa Teknik PENA membuatnya merasa seperti sedang membaca buku hidupnya sendiri, dengan bab-bab yang ternyata tidak sesuram yang ia kira. Ia menyadari bahwa di balik tekanan, ada pembelajaran. Di balik air mata, ada kekuatan.
Saya merasa bersyukur telah menggunakan pendekatan ini. Teknik PENA bukan hanya membantunya merasa lebih baik, tetapi juga memberinya alat untuk memahami dirinya dengan cara yang sederhana namun menyentuh. Sebagai dosen, saya belajar bahwa konseling bukan sekadar tentang memberi solusi, melainkan menghadirkan ruang aman bagi mahasiswa untuk kembali menemukan dirinya sendiri.
Kategori
- ADAT
- ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
- BERITA.MOLAMETO.ID
- BK ARTISTIK
- BK MULTIKULTURAL
- BOOK CHAPTER
- BUDAYA
- CERITA FIKSI
- CINTA
- DEFENISI KONSELOR
- DOSEN BK UNG
- HIPNOKONSELING
- HKI/PATEN
- HMJ BK
- JURNAL PUBLIKASI
- KAMPUS
- KARAKTER
- KARYA
- KATA BANG JUM
- KEGIATAN MAHASISWA
- KENAKALAN REMAJA
- KETERAMPILAN KONSELING
- KOMUNIKASI KONSELING
- KONSELING LINTAS BUDAYA
- KONSELING PERGURUAN TINGGI
- KONSELOR SEBAYA
- KULIAH
- LABORATORIUM
- MAHASISWA
- OPINI
- ORIENTASI PERKULIAHAN
- OUTBOUND
- PENDEKATAN KONSELING
- PENGEMBANGAN DIRI
- PRAKTIKUM KULIAH
- PROSIDING
- PUISI
- PUSPENDIR
- REPOST BERITA ONLINE
- RINGKASAN BUKU
- SEKOLAH
- SISWA
- TEORI DAN TEKNIK KONSELING
- WAWASAN BUDAYA
Arsip
- April 2025 (7)
- March 2025 (1)
- January 2025 (11)
- December 2024 (18)
- October 2024 (2)
- September 2024 (15)
- August 2024 (5)
- July 2024 (28)
- June 2024 (28)
- May 2024 (8)
- April 2024 (2)
- March 2024 (2)
- February 2024 (15)
- December 2023 (13)
- November 2023 (37)
- July 2023 (6)
- June 2023 (14)
- January 2023 (4)
- September 2022 (2)
- August 2022 (4)
- July 2022 (4)
- February 2022 (3)
- December 2021 (1)
- November 2021 (1)
- October 2021 (1)
- June 2021 (1)
- February 2021 (1)
- October 2020 (4)
- September 2020 (4)
- March 2020 (7)
- January 2020 (4)
Blogroll
- AKUN ACADEMIA EDU JUMADI
- AKUN GARUDA JUMADI
- AKUN ONESEARCH JUMADI
- AKUN ORCID JUMADI
- AKUN PABLON JUMADI
- AKUN PDDIKTI JUMADI
- AKUN RESEARCH GATE JUMADI
- AKUN SCHOLER JUMADI
- AKUN SINTA DIKTI JUMADI
- AKUN YOUTUBE JUMADI
- BERITA BEASISWA KEMDIKBUD
- BERITA KEMDIKBUD
- BLOG DOSEN JUMADI
- BLOG MATERI KONSELING JUMADI
- BLOG SAJAK JUMADI
- BOOK LIBRARY GENESIS - KUMPULAN REFERENSI
- BOOK PDF DRIVE - KUMPULAN BUKU
- FIP UNG BUDAYA KERJA CHAMPION
- FIP UNG WEBSITE
- FIP YOUTUBE PEDAGOGIKA TV
- JURNAL EBSCO HOST
- JURNAL JGCJ BK UNG
- JURNAL OJS FIP UNG
- KBBI
- LABORATORIUM
- LEMBAGA LLDIKTI WILAYAH 6
- LEMBAGA PDDikti BK UNG
- LEMBAGA PENELITIAN UNG
- LEMBAGA PENGABDIAN UNG
- LEMBAGA PERPUSTAKAAN NASIONAL
- LEMBAGA PUSAT LAYANAN TES (PLTI)
- ORGANISASI PROFESI ABKIN
- ORGANISASI PROFESI PGRI
- UNG KODE ETIK PNS - PERATURAN REKTOR
- UNG PERPUSTAKAAN
- UNG PLANET
- UNG SAHABAT
- UNG SIAT
- UNG SISTER
- WEBSITE BK UNG