PADUAN PRAKTIKUM BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

27 January 2020 14:30:48 Dibaca : 468 Kategori : ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Jumadi Mori Salam Tuasikal, S.Pd., M.Pd

A. Pendahuluan

Penerapkan guru bimbingan dan konseling peka dan tanggap terhadap adanya keragaman peserta didik dan adanya perbedaan karakteristik yang mendasar antar anak berkebutuhan khusus yang satu dengan lainnya, dan antara guru bimbingan dan konseling sendiri dengan peserta didik. Guru bimbingan dan konseling Harus sadar akan implikasi diversitas disabilitas anak terhadap proses bimbigan dan konseling.an layanan bimbingan dan konseling bagi anak berkebutuhan khusus mengharus

Fokus Program dan Praktik bimbingan dan konseling bagi anak berkebutuhan khusus ini bermaksud memberikan kesempatan kepada calon Guru bimbingan dan konseling untuk memperoleh pengalaman secara langsung memberikan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik dengan latar belakang masalah yang bervariasi.

B. Tujuan

  1. Tujuan Umum: kegiatan praktik ini adalah agar calon guru bimbingan dan konseling memperoleh pengalaman langsung secara luas di lapangan dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling kepada anak berkebutuhan khusus di sekolah.

2. Tujuan Khusus:

    1. Mengidentifikasi karakteristik dan keberagaman yang berbeda dari daripada anak-anak berkebutuhan khusus.
    2. Mengidentifikasi berbagai permasalahan yang ada dan mengidentifikasi apa yang dialami oleh anak berkebutuhaan khusus.
    3. Menyelenggarakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan permasalahan yang ada pada anak berkebutuhan khusus.
    4. Mencatat dan melaporkan variasi pada pertumbuhan dan perkembangan yang dijumpai pada anak berkebutuhan khusus dan implikasinya dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

C. Kerangka Kerja

1. Strategi

Pengelolaan Program dan Praktik pelayanan pada anak berkebutuhan khusus dimulai dengan pembahasan (review) tentang esensi dan kerangka kerja bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus, serta kajian tentang karakteristik dan isu-isu pada anak berkebutuhan khusus dari berbagai segi; ragam anak berkebutuhan khusus, factor penyebab, masalahyang dialami, strategi, teknik dan pendekatan layanan, serta program perencanan pembelajaran atau pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus.

2. Volume

    1. Dengan mempelajari berbagai perbedaan yang diperkirakan ada pada anak berkebutuhan khusus, calon guru bimbingan dan konseling dapat menetapkan lokasi sekolah tertentu yang minimal memiliki tiga variasi kondisi yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus, misalnya di dalamnya terdapat : (1) anak berkelainan fisik, (2) anak berkelainan mental/emosional dan (3) anak berkelainan akademik.
    2. Calon guru bimbingan dan konseling melakukan kegiatan identifikasi di lokasi tersebut terhadap: 1) Aspek-aspek dari tiap karakteristik yang berbeda mulai yang umum hingga yang khusus pada anak berkebutuhan khusus. 2) Permasalahan tertentu yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus.
    3. Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, calon guru bimbingan dan konseling melalukan berbagai jenis pelayanan bimbingan dan konseling kepada anak berkebutuhan khusus.
    4. Kegiatan jenis layanan lainnya dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan anak di lokasi yang dimaksud.
    5. Untuk setiap kegiatan layanan dilakukan evaluasi (segera, jangka pendek, dan jangka panjang) serta melakukan tindak lanjutnya.
    6. Setiap penyelenggaraan layanan dicatat dengan menggunakan format yang telah ditetapkan

3. Pelaporan

    1. Pada pertemuan mingguan perkuliahan (terjadwal) proses dan hasil-hasil kegiatan dilaporkan, didiskusikan, dan dianalisis, selanjutnya kegiatan untuk minggu berikutnya didiskusikan dan direncanakan.
    2. Laporan akhir perkuliahan disusun secara tertulis yang isinya meliputi : 1) Hasil identifikasi aspek-aspek pad karakteristik anak yang berbeda dari sasaran kegiatan, dan 2) Sasaran, jenis layanan, proses, isi dan hasil-hasil layanan, serta aplikasi secara khusus aspek-aspek tertentu (yang berbeda) dari sasaran praktik.

D. Tempat dan Waktu

  1. Tempat Perkuliahan: pembelajaran secara teoritis untuk perdalam wawasan. pengetahuan, nilai dan sikap (WPKNS) calon guru bimbingan dan konseling dilakukan perkuliahan bertempat di Pusat Pelayanan Konseling dan Psikologi (PPKP) Universitas Negeri Gorontalo.
  2. Praktik Lapangan: Praktik pelayanan pada anak berkebutuhan khusus dilaksanakan di Lokasi yang telah ditentukan berdasarkan hasil identifikasi daripada dosen pengampu mata kuliah dan dibantu oleh mahasiswa.
  3. Waktu: Waktu penyelenggaraan praktik anak berkebutuhan khusus di lapangan  pada  bulan maret sampai dengan bulan semester genap. 

E. Persiapan Mahasiswa

1. Persiapan Akademik

Persiapan akademik yang dilakukan adalah mengkaji ulang pemahaman konsep dasar dan menyegarkan serta meningkatkan pemahaman tentang bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dengan bebagai problematikanya. Materi yang dikaji adalah sebagai berikut :

    1. Konsep dasar Pendidikan/bimbingan dan konseling anak berkebutuhan khusus
    2. Karakteristik Tunanetra, Tunarungu, Tunalaras, Tunadaksa, Tunagrahita, Anak berkebutuhan khusus dan anak berkesulitan belajar Persyarakat konselor lintas budaya
    3. Layanan Pendidikan anak berkebutuhan khusus
    4. Model Pendidikan anak berkebutuhan khususPendekatan Pendidikan anak berkebutuhan khusus
    5. Pelaksanaan Layanan Pendidikan anak berkebutuhan khusus
    6. Kerangka kerja Bimbingan dan Konseling anak berkebutuhan khusus, yang meliputi : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Evaluasi, (4) Analisis Hasil Evaluasi, (5) Tindak Lanjut, dan (6) Laporan.

2. Persiapan Administratif

Dalam pelaksanaan praktik mata kuliah anak berkebutuhan khusus, ada beberapa persiapan administrasi yang perlu dilaksanakan, yaitu :

    1. Mengurus perijinan dan survei tempat praktik bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus.
    2. Merancang pengelolaan program dan praktik bimbingan dan konseling anak berkebutuhan khusus sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat tempat praktik.
    3. Mempersiapkan berbagai format kerja yang diperlukan dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus.

3. Persiapan Fisik dan Psikis

Selain beberapa persiapan di atas, ada pula persiapan yang sangat menentukan suksesnya pelaksanaan praktik layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus, yaitu :

    1. Mengelola dan mengatur kondisi dan energi fisik-psikis agar dapat mengelola layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dengan prima dan optimal.
    2. Menjaga dan mentaati komitmen dan kode etik profesi konseling.

F. Usaha Mendapatkan Target Layanan

Usaha untuk mendapatkan target layanan yang akan diberikan layanan, dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya :

  1. Pemberian layanan informasi tentang pelayanan bimbingan dan konseling kepada pihak –pihak terkait.
  2. Bekerjasama dengan para guru dan perangkat sekolah.
  3. Berpartisipasi aktif dalam kelompok masyarakat dan organisasi setempat.
  4. Berkunjung secara langsung pada keluarga-keluarga yang ada di masyarakat.