AKU BUKAN UNTUKMU
By. Jumadi Mori Salam Tuasikal
Ruang kosong di antara mimpi-mimpi yang terbentang adalah saksi bisu dari rindu yang tidak pernah menemukan jalannya pulang. Setiap bayangan yang melintas hanya membawa angin dingin, menggigilkan hati yang mencoba bertahan dalam keheningan. Ada sesuatu yang selalu terjebak di sana, bergetar di ujung kesadaran, tetapi tak pernah cukup kuat untuk mengeluarkan suara. Setiap langkah yang diambil selalu terbungkus oleh keyakinan yang rapuh, seperti berjalan di atas kaca tipis yang retaknya tak terlihat. Ada harapan yang dipupuk, tetapi ia tumbuh tanpa akar, menyeruak ke permukaan hanya untuk dilenyapkan oleh kenyataan yang pahit. Seolah-olah semesta telah menetapkan jarak ini, mengukir garis tak kasatmata yang tak boleh dilanggar.
Ada kebahagiaan yang ingin disentuh, tetapi tangan yang terulur selalu berhenti di udara. Cahaya itu terlalu jauh, seperti bintang yang tampak terang tetapi tak terjangkau. Mungkin, dalam keremangan ini, ada pelajaran yang ingin disampaikan: bahwa tidak semua hal yang berkilau diciptakan untuk digenggam. Perjalanan ini adalah tentang menemukan jawaban dalam pertanyaan yang tak pernah diucapkan. Mengapa ada rasa yang begitu mengakar, tetapi tak pernah tumbuh? Mengapa ada cinta yang begitu nyata, tetapi selalu berakhir di batas imajinasi? Setiap sudut hati telah dijelajahi, tetapi selalu ada ruang yang tetap gelap, misterius.
Waktu berjalan dengan caranya sendiri, membawa setiap momen ke arah yang tak bisa dihindari. Ada janji-janji yang pernah terucap, tetapi kini hanya tinggal serpihan yang sulit disatukan kembali. Tidak ada yang salah dengan janji itu, hanya saja dunia ini tidak cukup adil untuk membuat semuanya menjadi mungkin. Setiap kenangan menjadi beban yang sulit dilepaskan, seperti embun pagi yang menempel pada daun meski matahari sudah tinggi. Ada keinginan untuk melupakan, tetapi semakin dicoba, semakin ia menancap dalam. Mungkin, itu adalah cara semesta untuk mengingatkan bahwa luka juga bisa menjadi bagian dari keindahan.
Pernah ada masa ketika semuanya tampak begitu sederhana. Tidak ada tembok, tidak ada jarak, hanya ada kebersamaan yang terasa abadi. Tetapi, kebahagiaan sering kali memiliki cara yang aneh untuk menguji ketahanannya. Ia tidak pernah tinggal terlalu lama, seolah takut akan merusak keseimbangan dunia. Kini, semua hanya tinggal bayangan. Bayangan yang melayang di antara harapan dan kenyataan, menyisakan ruang kosong yang tak pernah bisa diisi. Tidak ada cara untuk kembali, tidak ada jalan untuk maju. Hanya ada keheningan yang memeluk erat, memaksa untuk menerima apa yang tidak pernah diinginkan.
Jika cinta adalah tentang memberi tanpa berharap, maka mungkin inilah bentuk cinta yang paling murni. Menerima bahwa tidak semua yang diinginkan akan menjadi milik. Menerima bahwa kehadiran kadang lebih berharga daripada memiliki. Menerima bahwa kebahagiaan bisa datang dari melihat seseorang bahagia, meski itu bukan bersama. Dalam setiap hembusan angin, ada bisikan yang membawa pesan: bahwa tidak ada yang benar-benar hilang, hanya berpindah tempat. Mungkin cinta ini tidak pernah pergi, hanya berubah bentuk. Ia tidak lagi menjadi sesuatu yang ingin dimiliki, tetapi menjadi sesuatu yang dikenang, dihargai, dan dihormati.
Keheningan malam sering kali menjadi sahabat terbaik untuk merenungkan semua ini. Langit yang luas seolah mengingatkan bahwa dunia ini terlalu besar untuk terus terjebak dalam satu cerita. Ada miliaran bintang yang menunggu untuk ditemukan, miliaran peluang yang siap dijelajahi. Tetapi, ada luka yang tak bisa sembuh dengan cepat. Ia membutuhkan waktu, perhatian, dan penerimaan. Setiap luka adalah cerita, dan setiap cerita adalah pelajaran. Mungkin, pelajaran terbesar dari semua ini adalah bahwa tidak semua kebahagiaan datang dari memiliki. Kadang, kebahagiaan datang dari melepaskan.
Saat pagi datang, ada harapan baru yang perlahan menyelinap di sela-sela keputusasaan. Matahari yang terbit membawa pesan bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk memulai kembali. Tidak ada yang benar-benar berakhir, hanya berubah. Dan perubahan adalah bagian alami dari kehidupan. Dalam keheningan pagi itu, ada keputusan yang akhirnya dibuat. Keputusan untuk tidak lagi melawan arus, tetapi mengikuti ke mana arus membawa. Keputusan untuk berhenti mengejar bayangan, tetapi mulai mencari cahaya baru. Keputusan untuk menerima bahwa tidak semua hal diciptakan untuk bersama.
Setiap langkah yang diambil setelah itu terasa lebih ringan. Bukan karena beban hilang, tetapi karena beban itu diterima. Tidak ada lagi perlawanan, hanya ada penerimaan. Dan dalam penerimaan itu, ada kebebasan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Kehidupan ini adalah tentang perjalanan, bukan tujuan. Setiap momen adalah bagian dari perjalanan itu, dan setiap bagian memiliki keindahannya sendiri. Tidak ada yang sia-sia, tidak ada yang kebetulan. Semua terjadi untuk alasan yang mungkin tidak selalu bisa dimengerti, tetapi selalu membawa makna.
Ada harapan bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi kenangan yang manis. Bahwa rasa sakit ini akan berubah menjadi kekuatan. Bahwa apa yang terasa seperti kehilangan akan menjadi pelajaran tentang cinta yang sejati. Cinta yang tidak membutuhkan kepemilikan, tetapi hanya membutuhkan kehadiran. Langit yang biru, burung-burung yang terbang bebas, dan angin yang berhembus lembut adalah pengingat bahwa dunia ini terus bergerak. Tidak ada yang diam, tidak ada yang berhenti. Segala sesuatu memiliki tujuannya sendiri, jalannya sendiri, dan waktunya sendiri.
Ketika senja tiba, ada keindahan yang tidak bisa diabaikan. Warna-warna yang memudar adalah pengingat bahwa keindahan tidak selalu datang dalam bentuk yang terang. Kadang, ia datang dalam keremangan, dalam keheningan, dalam perpisahan. Malam yang gelap bukanlah akhir dari segalanya. Ia hanyalah awal dari sesuatu yang baru. Bintang-bintang yang bersinar adalah bukti bahwa keindahan selalu ada, bahkan di tempat yang paling gelap sekalipun. Dan setiap bintang adalah pengingat bahwa selalu ada harapan, selalu ada kemungkinan.
Cinta yang tidak terbalas bukanlah akhir dari cinta itu sendiri. Ia hanyalah bentuk lain dari cinta yang lebih dewasa, lebih ikhlas, dan lebih murni. Cinta yang tidak lagi tentang memiliki, tetapi tentang memberi tanpa syarat. Setiap detik yang berlalu adalah bagian dari penyembuhan. Tidak ada yang perlu disesali, tidak ada yang perlu diratapi. Semua adalah bagian dari perjalanan, dan perjalanan ini masih panjang. Ada begitu banyak hal yang menunggu, begitu banyak cerita yang siap untuk ditulis.
Dan disaat itulah semua ini adalah tentang menemukan kedamaian. Kedamaian dalam hati, kedamaian dalam pikiran, dan kedamaian dalam jiwa. Dan kedamaian itu datang dari menerima bahwa aku bukan untukmu, tetapi itu tidak pernah berarti bahwa aku tidak mencintaimu. Setiap cerita memiliki akhirnya sendiri, dan akhir itu bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Sebaliknya, akhir adalah peluang untuk memulai sesuatu yang baru. Dan dalam setiap akhir, selalu ada awal yang menunggu untuk ditemukan.
Kategori
- ADAT
- ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
- BK ARTISTIK
- BK MULTIKULTURAL
- BOOK CHAPTER
- BUDAYA
- CERITA FIKSI
- CINTA
- DEFENISI KONSELOR
- DOSEN BK UNG
- HKI/PATEN
- HMJ BK
- JURNAL PUBLIKASI
- KAMPUS
- KARAKTER
- KARYA
- KATA BANG JUM
- KEGIATAN MAHASISWA
- KENAKALAN REMAJA
- KETERAMPILAN KONSELING
- KOMUNIKASI KONSELING
- KONSELING LINTAS BUDAYA
- KONSELING PERGURUAN TINGGI
- KONSELOR SEBAYA
- KULIAH
- LABORATORIUM
- MAHASISWA
- OPINI
- ORIENTASI PERKULIAHAN
- OUTBOUND
- PENDEKATAN KONSELING
- PENGEMBANGAN DIRI
- PRAKTIKUM KULIAH
- PROSIDING
- PUISI
- PUSPENDIR
- REPOST BERITA ONLINE
- SEKOLAH
- SISWA
- TEORI DAN TEKNIK KONSELING
- WAWASAN BUDAYA
Arsip
- December 2024 (18)
- October 2024 (2)
- September 2024 (15)
- August 2024 (5)
- July 2024 (28)
- June 2024 (28)
- May 2024 (8)
- April 2024 (2)
- March 2024 (2)
- February 2024 (15)
- December 2023 (13)
- November 2023 (37)
- July 2023 (6)
- June 2023 (14)
- January 2023 (4)
- September 2022 (2)
- August 2022 (4)
- July 2022 (4)
- February 2022 (3)
- December 2021 (1)
- November 2021 (1)
- October 2021 (1)
- June 2021 (1)
- February 2021 (1)
- October 2020 (4)
- September 2020 (4)
- March 2020 (7)
- January 2020 (4)
Blogroll
- AKUN ACADEMIA EDU JUMADI
- AKUN GARUDA JUMADI
- AKUN ONESEARCH JUMADI
- AKUN ORCID JUMADI
- AKUN PABLON JUMADI
- AKUN PDDIKTI JUMADI
- AKUN RESEARCH GATE JUMADI
- AKUN SCHOLER JUMADI
- AKUN SINTA DIKTI JUMADI
- AKUN YOUTUBE JUMADI
- BERITA BEASISWA KEMDIKBUD
- BERITA KEMDIKBUD
- BLOG DOSEN JUMADI
- BLOG MATERI KONSELING JUMADI
- BLOG SAJAK JUMADI
- BOOK LIBRARY GENESIS - KUMPULAN REFERENSI
- BOOK PDF DRIVE - KUMPULAN BUKU
- FIP UNG BUDAYA KERJA CHAMPION
- FIP UNG WEBSITE
- FIP YOUTUBE PEDAGOGIKA TV
- JURNAL EBSCO HOST
- JURNAL JGCJ BK UNG
- JURNAL OJS FIP UNG
- KBBI
- LABORATORIUM
- LEMBAGA LLDIKTI WILAYAH 6
- LEMBAGA PDDikti BK UNG
- LEMBAGA PENELITIAN UNG
- LEMBAGA PENGABDIAN UNG
- LEMBAGA PERPUSTAKAAN NASIONAL
- LEMBAGA PUSAT LAYANAN TES (PLTI)
- ORGANISASI PROFESI ABKIN
- ORGANISASI PROFESI PGRI
- UNG KODE ETIK PNS - PERATURAN REKTOR
- UNG PERPUSTAKAAN
- UNG PLANET
- UNG SAHABAT
- UNG SIAT
- UNG SISTER
- WEBSITE BK UNG