TANTANGAN YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH TIM PPKS
(Dok. Pribadi: Pansel Pembentukan Satgas PPKS UNG)
By. Jumadi Mori Salam Tuasikal
Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di perguruan tinggi mungkin saja dapat menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi jalannya tugas, diantaranya:
Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan
Banyaknya anggota komunitas perguruan tinggi yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya PPKS dapat menghambat upaya pencegahan. Kurangnya pendidikan tentang apa yang merupakan kekerasan seksual, bagaimana melaporkannya, dan pentingnya mendukung korban juga dapat menjadi hambatan.
Resistensi atau Ketidakpercayaan
Ada kemungkinan adanya resistensi atau ketidakpercayaan terhadap tim PPKS dari berbagai pihak di perguruan tinggi, termasuk mahasiswa, staf, atau dosen. Hal ini bisa terjadi jika tidak ada kesadaran yang cukup tentang pentingnya PPKS atau mungkin adanya stigma terhadap korban.
Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya terbatas seperti anggaran, personel, dan waktu dapat menjadi kendala serius dalam operasional tim PPKS. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyediakan layanan yang memadai, seperti pelatihan, layanan konseling, atau dukungan hukum bagi korban.
Kepentingan Institusional
Institusi perguruan tinggi dapat dihadapkan pada konflik kepentingan antara melindungi reputasi institusi dan menangani kasus kekerasan seksual secara transparan dan adil. Hal ini dapat menyulitkan proses penanganan kasus kekerasan seksual dengan baik.
Ketidakpastian Hukum
Tantangan hukum seperti ketidakjelasan regulasi atau kebijakan, interpretasi hukum yang berbeda, atau risiko tuntutan hukum dari korban atau pelaku dapat menghambat keefektifan tim PPKS dalam menjalankan tugasnya dengan baik.
Perbedaan Budaya dan Nilai
Perguruan tinggi sering kali memiliki populasi yang beragam budaya dan nilai, yang dapat menciptakan tantangan dalam merumuskan kebijakan yang berlaku untuk semua orang tanpa diskriminasi dan untuk memahami bagaimana kekerasan seksual dipahami di berbagai konteks budaya.
Kurangnya Data dan Pelaporan
Kurangnya data yang akurat tentang insiden kekerasan seksual di perguruan tinggi dapat menyulitkan upaya evaluasi dan perbaikan kebijakan dan praktik pencegahan. Selain itu, rendahnya tingkat pelaporan juga bisa menjadi masalah serius karena bisa menyebabkan kasus kekerasan seksual tidak terdeteksi atau tidak ditangani dengan serius.
Keterlibatan Media dan Opini Publik
Kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi sering kali menarik perhatian media dan opini publik yang dapat mempengaruhi cara institusi menanggapi kasus tersebut. Hal ini bisa menimbulkan tekanan tambahan terhadap tim PPKS dalam menangani kasus secara adil dan transparan.
Pergeseran Kebijakan Nasional atau Kebijakan Institusional
Perubahan dalam kebijakan nasional atau kebijakan institusional terkait dengan PPKS dapat mempengaruhi cara perguruan tinggi menangani dan melaporkan kasus kekerasan seksual. Hal ini bisa memerlukan penyesuaian dan pelatihan tambahan bagi tim PPKS.
Tekanan Internal dan Eksternal
Tekanan dari berbagai pihak, baik internal (seperti pimpinan universitas, dewan akademik) maupun eksternal (seperti organisasi mahasiswa, LSM, atau masyarakat umum), dapat mempengaruhi keputusan dan respons tim PPKS terhadap kasus-kasus kekerasan seksual.
Dengan mengenali berbagai tantangan ini, tim PPKS di perguruan tinggi dapat lebih siap untuk menghadapinya dan memperbaiki efektivitas mereka dalam melindungi anggota komunitas dari kekerasan seksual serta memberikan dukungan yang dibutuhkan kepada korban.
TETAP SEMANGAT TIM PPKS
Kategori
- ADAT
- ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
- BK ARTISTIK
- BK MULTIKULTURAL
- BOOK CHAPTER
- BUDAYA
- CERITA FIKSI
- CINTA
- DEFENISI KONSELOR
- DOSEN BK UNG
- HKI/PATEN
- HMJ BK
- JURNAL PUBLIKASI
- KAMPUS
- KARAKTER
- KARYA
- KATA BANG JUM
- KEGIATAN MAHASISWA
- KENAKALAN REMAJA
- KETERAMPILAN KONSELING
- KOMUNIKASI KONSELING
- KONSELING LINTAS BUDAYA
- KONSELING PERGURUAN TINGGI
- KONSELOR SEBAYA
- KULIAH
- LABORATORIUM
- MAHASISWA
- OPINI
- ORIENTASI PERKULIAHAN
- OUTBOUND
- PENDEKATAN KONSELING
- PENGEMBANGAN DIRI
- PRAKTIKUM KULIAH
- PROSIDING
- PUISI
- PUSPENDIR
- REPOST BERITA ONLINE
- SEKOLAH
- SISWA
- TEORI DAN TEKNIK KONSELING
- WAWASAN BUDAYA
Arsip
- October 2024 (2)
- September 2024 (15)
- August 2024 (5)
- July 2024 (28)
- June 2024 (28)
- May 2024 (8)
- April 2024 (2)
- March 2024 (2)
- February 2024 (15)
- December 2023 (13)
- November 2023 (37)
- July 2023 (6)
- June 2023 (14)
- January 2023 (4)
- September 2022 (2)
- August 2022 (4)
- July 2022 (4)
- February 2022 (3)
- December 2021 (1)
- November 2021 (1)
- October 2021 (1)
- June 2021 (1)
- February 2021 (1)
- October 2020 (4)
- September 2020 (4)
- March 2020 (7)
- January 2020 (4)
Blogroll
- AKUN ACADEMIA EDU JUMADI
- AKUN GARUDA JUMADI
- AKUN ONESEARCH JUMADI
- AKUN ORCID JUMADI
- AKUN PABLON JUMADI
- AKUN PDDIKTI JUMADI
- AKUN RESEARCH GATE JUMADI
- AKUN SCHOLER JUMADI
- AKUN SINTA DIKTI JUMADI
- AKUN YOUTUBE JUMADI
- BERITA BEASISWA KEMDIKBUD
- BERITA KEMDIKBUD
- BLOG DOSEN JUMADI
- BLOG MATERI KONSELING JUMADI
- BLOG SAJAK JUMADI
- BOOK LIBRARY GENESIS - KUMPULAN REFERENSI
- BOOK PDF DRIVE - KUMPULAN BUKU
- FIP UNG BUDAYA KERJA CHAMPION
- FIP UNG WEBSITE
- FIP YOUTUBE PEDAGOGIKA TV
- JURNAL EBSCO HOST
- JURNAL JGCJ BK UNG
- JURNAL OJS FIP UNG
- KBBI
- LABORATORIUM
- LEMBAGA LLDIKTI WILAYAH 6
- LEMBAGA PDDikti BK UNG
- LEMBAGA PENELITIAN UNG
- LEMBAGA PENGABDIAN UNG
- LEMBAGA PERPUSTAKAAN NASIONAL
- LEMBAGA PUSAT LAYANAN TES (PLTI)
- ORGANISASI PROFESI ABKIN
- ORGANISASI PROFESI PGRI
- UNG KODE ETIK PNS - PERATURAN REKTOR
- UNG PERPUSTAKAAN
- UNG PLANET
- UNG SAHABAT
- UNG SIAT
- UNG SISTER
- WEBSITE BK UNG