FENOMENA HUGEL (HUBUNGAN GELAP)

20 June 2024 22:17:23 Dibaca : 489 Kategori : KARAKTER

    By. Jumadi Mori Salam Tuasikal

         Hubungan gelap, sering kali disingkat sebagai "hugel," merupakan fenomena sosial yang terjadi di banyak budaya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hubungan ini merujuk pada hubungan romantis atau seksual antara individu yang biasanya sudah terikat dalam hubungan formal, seperti pernikahan, tetapi menjalin hubungan tambahan dengan orang lain secara diam-diam. Fenomena ini menimbulkan berbagai dampak dan konsekuensi baik secara pribadi maupun sosial.

          Ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya hubungan gelap. Pertama, ketidakpuasan dalam hubungan pernikahan atau hubungan resmi lainnya sering menjadi alasan utama. Ketidakpuasan ini bisa muncul dari berbagai aspek, seperti kurangnya perhatian, masalah komunikasi, atau ketidakcocokan dalam hal seksual. Ketika individu merasa tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari pasangan resminya, mereka mungkin mencari pemenuhan tersebut dari orang lain. Kedua, kesempatan dan godaan yang muncul dalam lingkungan sosial atau pekerjaan juga memainkan peran penting. Interaksi yang intens dengan rekan kerja atau teman-teman sosial bisa menciptakan kedekatan emosional yang kemudian berkembang menjadi hubungan yang lebih dalam. Selain itu, teknologi modern seperti media sosial dan aplikasi pesan instan memudahkan individu untuk berkomunikasi secara diam-diam, yang semakin mempermudah terjadinya hubungan gelap. Ketiga, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berubah juga bisa berkontribusi. Di beberapa masyarakat, ada kecenderungan untuk lebih permisif terhadap hubungan di luar nikah, terutama jika hubungan tersebut tidak terungkap ke publik. Norma ini bisa memberikan "legitimasi" terselubung bagi individu yang ingin menjalani hubungan gelap.

          Dampak dari hubungan gelap sangat luas dan beragam, baik secara individu maupun sosial. Secara individu, hubungan gelap dapat menimbulkan perasaan bersalah, stres, dan kecemasan bagi pihak yang melakukannya. Perasaan bersalah dan takut ketahuan bisa mengganggu kesehatan mental dan emosional seseorang, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Bagi pihak yang dikhianati, mengetahui adanya hubungan gelap bisa menjadi pukulan emosional yang berat. Rasa percaya yang rusak, harga diri yang hancur, dan trauma emosional adalah beberapa konsekuensi yang harus dihadapi. Dalam banyak kasus, hubungan resmi yang sudah ada bisa berakhir dengan perceraian atau perpisahan yang menyakitkan. Secara sosial, hubungan gelap dapat merusak integritas institusi pernikahan dan keluarga. Ketika hubungan gelap menjadi hal yang umum dan "dapat diterima," norma-norma sosial tentang kesetiaan dan komitmen dalam pernikahan bisa melemah. Ini bisa berdampak negatif pada generasi muda yang mungkin melihat hubungan gelap sebagai hal yang wajar atau bahkan diharapkan.

          Mengatasi fenomena hubungan gelap membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan multi-dimensi. Edukasi dan komunikasi yang efektif dalam hubungan pernikahan sangat penting untuk mencegah terjadinya ketidakpuasan yang bisa mendorong individu mencari hubungan di luar nikah. Pasangan perlu belajar cara berkomunikasi yang sehat, menangani konflik, dan memenuhi kebutuhan satu sama lain. Dukungan dari lingkungan sosial, seperti keluarga dan teman-teman, juga sangat penting. Masyarakat harus berperan dalam menciptakan norma-norma yang menghargai kesetiaan dan komitmen dalam hubungan. Ini bisa dilakukan melalui berbagai program edukasi dan kampanye sosial yang menekankan pentingnya kesetiaan dalam pernikahan. Selain itu, bagi mereka yang sudah terlibat dalam hubungan gelap, konseling atau terapi bisa menjadi jalan untuk mengatasi masalah yang mendasari dan membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik. Terapi pasangan atau individu bisa membantu mengatasi perasaan bersalah dan kecemasan, serta membangun kembali kepercayaan dan komunikasi yang rusak.

          Fenomena hubungan gelap adalah isu kompleks yang memiliki banyak aspek dan dampak. Meskipun alasan di balik hubungan gelap bisa bervariasi, dampaknya hampir selalu merugikan bagi individu yang terlibat dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan yang holistik sangat diperlukan untuk menjaga integritas hubungan pernikahan dan kesejahteraan emosional individu. Melalui edukasi, dukungan sosial, dan terapi yang efektif, diharapkan fenomena ini dapat diminimalisir dan diatasi dengan lebih baik.