SAATNYA BERUBAH DALAM MEMBELAJARKAN DENGAN MEMULIAKAN PESERTA DIDIK
By. Jumadi Mori Salam Tuasikal
Dalam dunia pendidikan, tujuan utama yang ingin dicapai adalah menghasilkan individu yang bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mampu berkontribusi secara positif kepada masyarakat. Namun, dalam praktiknya, sering kali kita menemukan bahwa proses belajar mengajar yang berlangsung tidak sepenuhnya menghargai dan memuliakan peserta didik. Sebagai pendidik, sudah saatnya kita mengubah cara pandang dan pendekatan dalam membelajarkan, dengan tujuan utama memuliakan peserta didik, memperhatikan potensi, nilai, dan keberagaman mereka dalam proses pembelajaran.
Mengubah pendekatan ini bukan hanya sekadar mengganti metode pengajaran, tetapi juga mengubah cara kita memandang peran peserta didik dalam proses pendidikan. Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa peserta didik hanya berperan sebagai penerima informasi. Padahal, mereka adalah subjek aktif yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembelajaran mereka sendiri. Inilah yang perlu kita ubah, agar pendidikan bisa lebih relevan dan berdampak positif dalam kehidupan mereka. Pendidikan yang memuliakan peserta didik berarti memberikan ruang bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat, minat, dan kebutuhan mereka. Sebagai pendidik, kita memiliki tugas untuk menggali potensi tersebut dan memberdayakannya agar mereka dapat belajar dengan cara yang paling sesuai dengan diri mereka. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap individu itu unik dan memiliki kelebihan yang berbeda-beda, dan pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan keberagaman ini.
Salah satu langkah awal dalam memuliakan peserta didik adalah dengan menghilangkan paradigma yang menganggap bahwa semua peserta didik harus mengikuti pola pembelajaran yang sama. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, ada yang lebih visual, auditori, atau kinestetik. Oleh karena itu, sebagai pendidik, kita perlu memahami cara belajar siswa dan menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakan agar lebih efektif. Ini bukan hanya soal memberikan materi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dengan cara yang mereka anggap terbaik. Selain itu, memuliakan peserta didik juga berarti memberikan penghargaan terhadap proses, bukan hanya hasil. Banyak pendidikan yang terlalu fokus pada pencapaian akademik, seperti nilai ujian, tanpa memperhatikan perjalanan yang dilalui oleh peserta didik. Padahal, proses pembelajaran yang baik melibatkan usaha, kegigihan, dan pemecahan masalah. Menghargai setiap langkah yang ditempuh oleh siswa dalam belajar akan membangun rasa percaya diri mereka dan memberi motivasi untuk terus maju.
Mengubah pola pikir dalam membelajarkan juga berarti mendekatkan peserta didik dengan dunia nyata. Pendidikan tidak seharusnya hanya berhenti di ruang kelas, tetapi harus menghubungkan siswa dengan tantangan nyata yang ada di luar sana. Salah satu cara untuk memuliakan peserta didik adalah dengan mengajarkan mereka keterampilan hidup yang tidak hanya bermanfaat di dunia akademik, tetapi juga di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Keterampilan seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah sangat dibutuhkan dalam kehidupan mereka yang lebih luas. Selain itu, memuliakan peserta didik juga berarti memberi mereka kebebasan untuk mengekspresikan diri. Setiap siswa memiliki cara unik dalam berpikir, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana semua suara siswa dihargai, dan mereka merasa didengar. Dengan demikian, peserta didik akan merasa dihargai, yang pada gilirannya akan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
Pendidikan yang memuliakan peserta didik juga mencakup penghargaan terhadap keanekaragaman yang ada. Tidak semua siswa datang dari latar belakang yang sama, dan tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menciptakan lingkungan yang adil dan merata, di mana setiap siswa, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi mereka, merasa diterima dan diberi kesempatan yang sama untuk berkembang. Pendidikan yang adil akan membuka peluang bagi siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka. Dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam proses belajar, kita juga membantu mereka untuk mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap pendidikan mereka sendiri. Pendidikan yang memuliakan siswa bukanlah pendidikan yang hanya bergantung pada guru untuk memberikan pengetahuan, tetapi pendidikan yang melibatkan siswa sebagai subjek yang aktif. Mereka dilibatkan dalam proses pembelajaran, diberi ruang untuk bertanya, berdiskusi, dan mengambil keputusan. Ini adalah langkah penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian siswa.
Salah satu aspek penting lainnya dari pendidikan yang memuliakan peserta didik adalah penghargaan terhadap emosi mereka. Seringkali, siswa dianggap hanya sebagai "otak" yang harus diberi informasi dan tidak diajak untuk mengelola emosi mereka. Padahal, kecerdasan emosional sangat penting dalam mendukung keberhasilan siswa, baik dalam pendidikan maupun kehidupan mereka. Sebagai pendidik, kita perlu memberikan ruang bagi siswa untuk memahami dan mengelola emosi mereka, serta memotivasi mereka untuk berkembang secara emosional dan sosial.
Pendidikan yang memuliakan peserta didik juga harus mampu menciptakan hubungan yang positif antara guru dan siswa. Hubungan yang baik antara pendidik dan peserta didik akan menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses pembelajaran. Ketika siswa merasa diterima dan dihargai oleh gurunya, mereka akan lebih terbuka dalam berkomunikasi dan lebih berani untuk mengambil risiko dalam belajar. Ini akan menciptakan suasana belajar yang lebih produktif dan menyenangkan. Salah satu cara konkret untuk memuliakan peserta didik adalah dengan memberikan mereka umpan balik yang konstruktif dan positif. Umpan balik yang diberikan tidak hanya fokus pada kesalahan yang mereka buat, tetapi juga menghargai usaha yang telah mereka lakukan. Ini akan membantu siswa memahami di mana mereka bisa memperbaiki diri, sekaligus memberi mereka motivasi untuk terus berkembang. Umpan balik yang positif juga memperkuat rasa percaya diri siswa dan memberi mereka keyakinan untuk mencoba hal-hal baru.
Dengan memuliakan peserta didik, kita juga mengajarkan mereka nilai-nilai penting yang akan mereka bawa sepanjang hidup mereka. Kita mengajarkan mereka untuk menghargai diri mereka sendiri, untuk melihat nilai dalam usaha mereka, dan untuk percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk berkembang. Nilai-nilai ini sangat penting, karena akan membentuk karakter mereka dalam menghadapi tantangan hidup yang lebih besar. Dalam pendidikan yang memuliakan peserta didik, kita juga perlu mendorong siswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama. Pembelajaran yang kolaboratif dapat memperkaya pengalaman belajar mereka, karena siswa dapat belajar dari satu sama lain. Dengan saling bertukar ide dan pemikiran, mereka akan merasa dihargai dan terlibat dalam proses pembelajaran yang lebih bermakna. Kolaborasi ini akan memperkuat keterampilan sosial dan membangun rasa solidaritas antar siswa.
Di samping itu, pendidikan yang memuliakan peserta didik juga harus memberikan ruang bagi mereka untuk menemukan minat dan bakat mereka. Tidak semua siswa akan tertarik pada mata pelajaran yang sama, dan tidak semua siswa akan memiliki kemampuan yang sama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan ruang bagi mereka untuk mengeksplorasi berbagai bidang dan menemukan apa yang mereka sukai dan kuasai. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya berfokus pada akademik semata, tetapi juga pada pengembangan diri secara holistik. Sebagai pendidik, kita harus memahami bahwa setiap peserta didik memiliki potensi yang luar biasa, meskipun potensi itu mungkin tidak selalu terlihat secara langsung. Tugas kita adalah membantu mereka untuk menemukan dan mengembangkan potensi tersebut. Dengan memberikan dorongan dan bimbingan yang tepat, kita bisa membantu mereka meraih tujuan mereka dan mencapai keberhasilan. Proses ini tidak hanya menguntungkan siswa, tetapi juga memberi kebanggaan dan kepuasan bagi kita sebagai pendidik.
Pada akhirnya, pendidikan yang memuliakan peserta didik adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka. Ini adalah pendidikan yang tidak hanya menghargai kecerdasan akademik, tetapi juga menghargai keberagaman, emosi, dan karakter siswa. Dengan pendekatan ini, kita akan menciptakan generasi yang lebih cerdas, lebih empatik, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Dalam dunia yang penuh dengan perubahan ini, sudah saatnya kita melakukan perubahan dalam cara kita membelajarkan. Kita harus memuliakan peserta didik, memberi mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, serta menghargai perjalanan mereka dalam belajar. Dengan demikian, kita tidak hanya mencetak individu yang cerdas, tetapi juga individu yang memiliki karakter, empati, dan kesiapan untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan.
Kategori
- ADAT
- ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
- BERITA.MOLAMETO.ID
- BK ARTISTIK
- BK MULTIKULTURAL
- BOOK CHAPTER
- BUDAYA
- CERITA FIKSI
- CINTA
- DEFENISI KONSELOR
- DOSEN BK UNG
- HIPNOKONSELING
- HKI/PATEN
- HMJ BK
- JURNAL PUBLIKASI
- KAMPUS
- KARAKTER
- KARYA
- KATA BANG JUM
- KEGIATAN MAHASISWA
- KENAKALAN REMAJA
- KETERAMPILAN KONSELING
- KOMUNIKASI KONSELING
- KONSELING LINTAS BUDAYA
- KONSELING PERGURUAN TINGGI
- KONSELOR SEBAYA
- KULIAH
- LABORATORIUM
- MAHASISWA
- OPINI
- ORIENTASI PERKULIAHAN
- OUTBOUND
- PENDEKATAN KONSELING
- PENGEMBANGAN DIRI
- PRAKTIKUM KULIAH
- PROSIDING
- PUISI
- PUSPENDIR
- REPOST BERITA ONLINE
- RINGKASAN BUKU
- SEKOLAH
- SISWA
- TEORI DAN TEKNIK KONSELING
- WAWASAN BUDAYA
Arsip
- August 2025 (3)
- April 2025 (11)
- March 2025 (1)
- January 2025 (11)
- December 2024 (18)
- October 2024 (2)
- September 2024 (15)
- August 2024 (5)
- July 2024 (28)
- June 2024 (28)
- May 2024 (8)
- April 2024 (2)
- March 2024 (2)
- February 2024 (15)
- December 2023 (12)
- November 2023 (37)
- July 2023 (6)
- June 2023 (14)
- January 2023 (4)
- September 2022 (2)
- August 2022 (4)
- July 2022 (4)
- February 2022 (3)
- December 2021 (1)
- November 2021 (1)
- October 2021 (1)
- June 2021 (1)
- February 2021 (1)
- October 2020 (4)
- September 2020 (4)
- March 2020 (7)
- January 2020 (4)
Blogroll
- AKUN ACADEMIA EDU JUMADI
- AKUN GARUDA JUMADI
- AKUN ONESEARCH JUMADI
- AKUN ORCID JUMADI
- AKUN PABLON JUMADI
- AKUN PDDIKTI JUMADI
- AKUN RESEARCH GATE JUMADI
- AKUN SCHOLER JUMADI
- AKUN SINTA DIKTI JUMADI
- AKUN YOUTUBE JUMADI
- BERITA BEASISWA KEMDIKBUD
- BERITA KEMDIKBUD
- BLOG DOSEN JUMADI
- BLOG MATERI KONSELING JUMADI
- BLOG SAJAK JUMADI
- BOOK LIBRARY GENESIS - KUMPULAN REFERENSI
- BOOK PDF DRIVE - KUMPULAN BUKU
- FIP UNG BUDAYA KERJA CHAMPION
- FIP UNG WEBSITE
- FIP YOUTUBE PEDAGOGIKA TV
- JURNAL EBSCO HOST
- JURNAL JGCJ BK UNG
- JURNAL OJS FIP UNG
- KBBI
- LABORATORIUM
- LEMBAGA LLDIKTI WILAYAH 6
- LEMBAGA PDDikti BK UNG
- LEMBAGA PENELITIAN UNG
- LEMBAGA PENGABDIAN UNG
- LEMBAGA PERPUSTAKAAN NASIONAL
- LEMBAGA PUSAT LAYANAN TES (PLTI)
- ORGANISASI PROFESI ABKIN
- ORGANISASI PROFESI PGRI
- UNG KODE ETIK PNS - PERATURAN REKTOR
- UNG PERPUSTAKAAN
- UNG PLANET
- UNG SAHABAT
- UNG SIAT
- UNG SISTER
- WEBSITE BK UNG