SENI BERDEBAT
By: Jumadi Mori Salam Tuasikal
Seni berdebat adalah keterampilan berbicara yang dikemas dalam format yang terstruktur dan membutuhkan pemahaman mendalam tentang suatu isu. Berikut adalah beberapa unsur penting dalam seni berdebat:
1. Penyelidikan dan Persiapan:
Debater perlu melakukan penyelidikan mendalam tentang topik yang akan didebatkan. Persiapan ini mencakup pengumpulan informasi, analisis data, dan pemahaman mendalam tentang argumen yang akan diajukan.
2. Struktur Pembicaraan:
Debat umumnya memiliki struktur yang terdefinisi, termasuk pembukaan (opening statement), pernyataan tandingan (rebuttal), dan penutup (closing statement). Setiap elemen harus diorganisir dengan baik dan diartikulasikan secara efektif.
3. Logika dan Argumentasi:
Seni berdebat menekankan logika dan argumentasi yang kuat. Debater harus mampu menyusun argumen yang rasional dan merinci secara logis untuk mendukung pandangan atau tesis mereka.
4. Pemahaman Terhadap Lawan:
Seorang debater perlu memahami argumen lawan dengan baik. Ini memungkinkan mereka merespon secara tepat dan efektif, menunjukkan kekuatan dalam kritisisme dan refleksi.
5. Kemampuan Berbicara:
Kemampuan berbicara dengan jelas, percaya diri, dan efektif sangat penting. Pilihan kata, intonasi suara, dan ekspresi wajah dapat memengaruhi cara pesan disampaikan.
6. Reputasi dan Etiqutte:
Etika debat sangat penting. Seorang debater harus memelihara reputasi yang baik, tidak menggunakan argumen pribadi atau merendahkan, dan selalu menjaga tingkat etika dan profesionalisme.
7. Kecepatan Berbicara (jika dalam debat cepat):
Dalam beberapa format debat, kecepatan berbicara dapat menjadi keterampilan yang penting. Debater harus dapat berbicara dengan cepat dan tetap mempertahankan kejelasan dan artikulasi.
8. Penguasaan Gaya Bahasa:
Penggunaan gaya bahasa yang efektif dapat memengaruhi audiens dan juri. Debat harus disampaikan dengan ketepatan, kerapian, dan pilihan kata yang memperkuat argumen.
9. Respon Terhadap Pertanyaan:
Debater harus siap untuk merespons pertanyaan dari lawan atau audiens. Respons yang tanggap dan meyakinkan dapat meningkatkan kesan keseluruhan.
10. Pertimbangan Etis:
Debater perlu mempertimbangkan etika dalam penggunaan data dan fakta, serta memastikan bahwa argumen yang disampaikan tidak melanggar prinsip-prinsip keadilan atau toleransi.
11. Kemampuan Menyampaikan Fakta dengan Jelas:
Debat seringkali melibatkan presentasi fakta dan data. Kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas dan meyakinkan adalah kunci untuk memenangkan dukungan.
12. Keberanian untuk Mempertahankan Posisi:
Seni berdebat melibatkan keberanian untuk mempertahankan posisi bahkan dalam tekanan. Ini melibatkan keberanian untuk mempertahankan keyakinan dan argumen dengan keyakinan.
Seni berdebat memerlukan kombinasi keterampilan kognitif, komunikasi, dan etika. Melibatkan diri dalam komunitas debat, berlatih secara teratur, dan membuka diri untuk umpan balik dapat membantu memperbaiki dan meningkatkan keterampilan debat seseorang.
TIPS MELAKUKAN PRESENTASI YANG BAIK DI DEPAN KELAS
By: Jumadi Mori Salam Tuasikal
Presentasi yang baik di depan kelas memerlukan persiapan yang matang, keterampilan berbicara yang baik, dan kemampuan berkomunikasi yang efektif. Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan presentasi yang baik di depan kelas:
1. Persiapkan Materi dengan Baik:
Rencanakan dan persiapkan materi presentasi dengan teliti. Pastikan Anda memiliki pemahaman mendalam tentang topik yang akan disampaikan.
2. Kenali Audiens Anda:
Pahami audiens Anda, termasuk tingkat pemahaman mereka tentang topik, minat, dan ekspektasi. Sesuaikan presentasi Anda agar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman mereka.
3. Mulai dengan Pembukaan yang Menarik:
Mulailah presentasi Anda dengan pembukaan yang menarik untuk memancing perhatian audiens. Ini bisa berupa pertanyaan, kutipan, cerita singkat, atau fakta menarik.
4. Gunakan Bahasa Tubuh yang Positif:
Perhatikan bahasa tubuh Anda. Pastikan untuk menjaga sikap tubuh yang positif, seperti tegak, mata yang kontak, dan gerakan yang terkendali. Ini membantu menunjukkan kepercayaan diri.
5. Pertahankan Kontak Mata:
Pertahankan kontak mata dengan audiens. Hal ini menciptakan koneksi personal dan meningkatkan kepercayaan. Jangan hanya fokus pada catatan atau bahan presentasi.
6. Gunakan Materi Visual yang Menarik:
Dukung presentasi Anda dengan materi visual yang menarik seperti slide PowerPoint, grafik, atau gambar. Pastikan materi visual tersebut mendukung dan tidak mengalihkan perhatian.
7. Jangan Membaca Secara Langsung dari Catatan:
Hindari membaca catatan Anda secara langsung. Bicaralah dengan alamiah, berfokus pada poin-poin utama, dan gunakan catatan sebagai panduan.
8. Berkomunikasi dengan Suara yang Jelas:
Pastikan menggunakan suara yang jelas dan cukup keras sehingga semua anggota kelas dapat mendengar. Variasikan nada suara untuk menambah keberagaman dan menekankan poin penting.
9. Pertimbangkan Keseimbangan Waktu:
Pertimbangkan keseimbangan waktu antara setiap bagian presentasi. Jangan terlalu terburu-buru atau terlalu lambat. Atur waktu dengan baik agar tidak ada bagian yang terlupakan atau diabaikan.
10. Buka untuk Pertanyaan dan Diskusi:
Setelah presentasi, buka kesempatan untuk pertanyaan dan diskusi. Ini dapat meningkatkan keterlibatan audiens dan memperjelas poin-poin yang mungkin memerlukan klarifikasi.
11. Evaluasi Diri Sendiri:
Setelah presentasi selesai, evaluasilah diri Anda sendiri. Pertimbangkan aspek-aspek yang berjalan baik dan yang perlu ditingkatkan untuk presentasi berikutnya.
12. Latihan Sebelumnya:
Praktikkan presentasi Anda sebelumnya. Ini membantu Anda menjadi lebih akrab dengan materi, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengidentifikasi area yang mungkin perlu perbaikan.
Ingatlah bahwa kepercayaan diri dan ketenangan adalah kunci untuk presentasi yang baik. Semakin sering Anda berlatih dan menghadapi audiens, semakin baik keterampilan presentasi Anda akan berkembang.
MENGHADAPI TEMAN SEDANG MABUK ASMARA
By: Jumadi Mori Salam Tuasikal
Menghadapi teman yang mabuk asmara atau sangat terobsesi dengan hubungan cinta dapat menjadi situasi yang cukup sensitif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan untuk menghadapi teman dalam kondisi ini:
1.Dengarkan dengan Empati:
Dengarkan teman Anda dengan penuh perhatian. Biarkan mereka berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka tanpa menghakimi. Ini dapat membantu mereka merasa didengar dan dimengerti.
2. Tunjukkan Perhatian pada Perasaan Mereka:
Berikan dukungan dan tunjukkan perhatian pada perasaan teman Anda. Jangan meremehkan atau mengabaikan perasaan mereka, meskipun mungkin Anda tidak sepenuhnya setuju dengan pandangan mereka.
3. Hindari Menilai atau Menasihati Terlalu Cepat:
Hindari memberikan penilaian atau nasihat terlalu cepat. Seringkali, teman yang terobsesi dengan asmara merasa sangat emosional, dan memberikan nasihat tanpa diminta dapat memperburuk situasi.
4. Tawarkan Dukungan Tanpa Syarat:
Berikan dukungan tanpa syarat. Teman Anda mungkin memerlukan pemahaman dan dukungan daripada solusi langsung. Tunjukkan bahwa Anda ada di sana untuk mereka.
5. Ajak Bicara Secara Pribadi:
Jika memungkinkan, bicaralah secara pribadi dengan teman Anda. Hal ini memungkinkan mereka merasa lebih nyaman untuk membuka diri dan dapat memberikan kesan bahwa Anda sungguh-sungguh peduli.
6. Berikan Perspektif Sehat:
Jika diperlukan, berikan perspektif sehat tentang hubungan cinta. Ajak mereka untuk mempertimbangkan aspek-aspek positif dan realitas dalam hubungan, dan hindari membiarkan obsesi membawa dampak negatif pada kehidupan mereka.
7. Tawarkan Aktivitas Positif:
Ajak teman Anda untuk terlibat dalam aktivitas yang positif dan mengalihkan perhatian dari kekhawatiran mereka terhadap asmara. Aktivitas ini dapat membantu mengurangi tekanan emosional.
8. Diskusikan Batasan Pribadi:
Diskusikan batasan pribadi dan kebutuhan ruang dalam hubungan. Bantu teman Anda menyadari bahwa kebahagiaan dan keberhasilan hidup tidak sepenuhnya bergantung pada hubungan asmara.
9. Rekomendasikan Bantuan Profesional:
Jika kondisi teman Anda terus memburuk dan obsesi dengan asmara menjadi merugikan bagi kesehatan mental mereka, pertimbangkan untuk merekomendasikan bantuan profesional, seperti konseling atau terapi.
10. Tetap Berteman dengan Penuh Kasih Sayang:
Meskipun Anda mungkin tidak selalu setuju dengan pandangan atau tindakan teman Anda, tetaplah berteman dengan penuh kasih sayang. Jangan memutus hubungan hanya karena perbedaan pandangan.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan dan waktu mereka sendiri dalam mengatasi masalah asmara. Sementara Anda dapat memberikan dukungan, Anda tidak dapat menggantikan peran profesional dalam memberikan bantuan kesehatan mental jika dibutuhkan. Jika situasi menjadi sangat serius, segera hubungi sumber bantuan profesional.
MENGATASI KEBIASAAN MENGELUH: SARAN DAN TIPS UNTUK MAHASISWA
By: Jumadi Mori Salam Tuasikal
Pendahuluan:
Ketika menapaki perjalanan perkuliahan, mahasiswa seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan yang memicu rasa stres dan kelelahan. Sayangnya, beberapa mahasiswa cenderung merespon tantangan ini dengan mengeluh, yang pada akhirnya dapat merugikan kesejahteraan mental dan produktivitas. Artikel ini bertujuan memberikan saran dan tips bagi mahasiswa agar dapat mengelola perasaan negatif dan mengatasi kebiasaan mengeluh.
Refleksikan Pemikiran dan Perasaan Anda:
Sebelum mengeluh, cobalah untuk merenung dan memahami akar masalahnya. Apakah itu persoalan akademis, sosial, atau pribadi? Memahami sumber ketidaknyamanan dapat membantu Anda menemukan solusi yang lebih baik daripada sekadar mengeluh.
Buat Rencana dan Tujuan:
Tetapkan tujuan yang jelas dan buat rencana untuk mencapainya. Fokus pada langkah-langkah kecil yang dapat Anda ambil untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan memiliki tujuan, Anda dapat merasa lebih berdaya dan kurang cenderung untuk mengeluh.
Berbicara dengan Orang Terpercaya:
Temui teman, keluarga, atau pembimbing akademis untuk berbicara tentang perasaan Anda. Terkadang, berbagi beban dapat memberikan perspektif baru atau solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
Cari Dukungan Komunitas:
Bergabung dengan kelompok studi atau organisasi kampus yang memiliki minat yang sama dapat membantu Anda merasa lebih terhubung dan mendapatkan dukungan sosial. Jangan ragu untuk mencari teman sebaya yang dapat saling mendukung.
Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan:
Identifikasi elemen-elemen yang dapat Anda kendalikan dalam situasi yang menantang. Fokus pada hal-hal ini dan cari cara untuk meningkatkannya, sementara melepaskan hal-hal yang di luar kendali Anda.
Jaga Kesehatan Fisik dan Mental:
Pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan cukup istirahat dapat memengaruhi kesejahteraan mental Anda. Cobalah untuk menjaga keseimbangan antara beban akademis dan kebutuhan fisik dan mental Anda.
Mengubah Pola Pikir Negatif:
Gantilah pemikiran negatif dengan pemikiran positif. Fokus pada hal-hal yang Anda capai daripada yang belum dicapai. Pemikiran positif dapat membantu menciptakan sikap yang lebih optimis.
Temukan Hobi dan Kegiatan yang Membuat Bahagia:
Temukan kegiatan di luar perkuliahan yang membawa kebahagiaan dan relaksasi. Mengalokasikan waktu untuk hobi atau kegiatan yang Anda nikmati dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecenderungan untuk mengeluh.
Penutup:
Mengeluh mungkin terasa sebagai respons alami terhadap kesulitan, tetapi dengan mengimplementasikan saran dan tips di atas, mahasiswa dapat membangun sikap dan keterampilan yang membantu mengatasi tantangan dengan lebih positif. Dengan memahami akar masalah, mencari dukungan, dan fokus pada solusi, mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan mencapai potensi akademisnya dengan lebih baik.
Kategori
- ADAT
- ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
- BK ARTISTIK
- BK MULTIKULTURAL
- BOOK CHAPTER
- BUDAYA
- CERITA FIKSI
- CINTA
- DEFENISI KONSELOR
- DOSEN BK UNG
- HKI/PATEN
- HMJ BK
- JURNAL PUBLIKASI
- KAMPUS
- KARAKTER
- KARYA
- KATA BANG JUM
- KEGIATAN MAHASISWA
- KENAKALAN REMAJA
- KETERAMPILAN KONSELING
- KOMUNIKASI KONSELING
- KONSELING LINTAS BUDAYA
- KONSELING PERGURUAN TINGGI
- KONSELOR SEBAYA
- KULIAH
- LABORATORIUM
- MAHASISWA
- OPINI
- ORIENTASI PERKULIAHAN
- OUTBOUND
- PENDEKATAN KONSELING
- PENGEMBANGAN DIRI
- PRAKTIKUM KULIAH
- PROSIDING
- PUISI
- PUSPENDIR
- REPOST BERITA ONLINE
- SEKOLAH
- SISWA
- TEORI DAN TEKNIK KONSELING
- WAWASAN BUDAYA
Arsip
- December 2024 (18)
- October 2024 (2)
- September 2024 (15)
- August 2024 (5)
- July 2024 (28)
- June 2024 (28)
- May 2024 (8)
- April 2024 (2)
- March 2024 (2)
- February 2024 (15)
- December 2023 (13)
- November 2023 (37)
- July 2023 (6)
- June 2023 (14)
- January 2023 (4)
- September 2022 (2)
- August 2022 (4)
- July 2022 (4)
- February 2022 (3)
- December 2021 (1)
- November 2021 (1)
- October 2021 (1)
- June 2021 (1)
- February 2021 (1)
- October 2020 (4)
- September 2020 (4)
- March 2020 (7)
- January 2020 (4)
Blogroll
- AKUN ACADEMIA EDU JUMADI
- AKUN GARUDA JUMADI
- AKUN ONESEARCH JUMADI
- AKUN ORCID JUMADI
- AKUN PABLON JUMADI
- AKUN PDDIKTI JUMADI
- AKUN RESEARCH GATE JUMADI
- AKUN SCHOLER JUMADI
- AKUN SINTA DIKTI JUMADI
- AKUN YOUTUBE JUMADI
- BERITA BEASISWA KEMDIKBUD
- BERITA KEMDIKBUD
- BLOG DOSEN JUMADI
- BLOG MATERI KONSELING JUMADI
- BLOG SAJAK JUMADI
- BOOK LIBRARY GENESIS - KUMPULAN REFERENSI
- BOOK PDF DRIVE - KUMPULAN BUKU
- FIP UNG BUDAYA KERJA CHAMPION
- FIP UNG WEBSITE
- FIP YOUTUBE PEDAGOGIKA TV
- JURNAL EBSCO HOST
- JURNAL JGCJ BK UNG
- JURNAL OJS FIP UNG
- KBBI
- LABORATORIUM
- LEMBAGA LLDIKTI WILAYAH 6
- LEMBAGA PDDikti BK UNG
- LEMBAGA PENELITIAN UNG
- LEMBAGA PENGABDIAN UNG
- LEMBAGA PERPUSTAKAAN NASIONAL
- LEMBAGA PUSAT LAYANAN TES (PLTI)
- ORGANISASI PROFESI ABKIN
- ORGANISASI PROFESI PGRI
- UNG KODE ETIK PNS - PERATURAN REKTOR
- UNG PERPUSTAKAAN
- UNG PLANET
- UNG SAHABAT
- UNG SIAT
- UNG SISTER
- WEBSITE BK UNG